Eksistensi Dewa 99 Sidoarjo sebagai event organizer (EO) lomba burung burung tak perlu diragukan lagi. Sejumlah bird club (BC) di Blok Timur, termasuk di kawasan Madura, kerap menggandeng Dewa 99, baik dalam pengelolaan lomba maupun penjuriannya. Bahkan tak sedikit EO di Kalimantan yang mengundang Dewa 99 untuk menjadi juri atau memberikan pelatihan bagi calon juri maupun juri-juri muda.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Gantangan Dewa 99 di kawasan Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo, juga kerap dijadikan panutan bagi pengelola even lainnya, karena suasana lomba yang nyaman dan tertib, dengan sistem penilaian yang jujur dan fairplay. Bahkan banyak EO di Surabaya serta Sidoarjo yang menggunakan Gantangan Dewa 99 untuk menggelar even-even regional.
Namun di balik semua kesuksesan itu, terselip keprihatinan di kalangan personel Dewa 99 mengenai perkembangan lomba burung kicauan saat ini. “Kelas-kelas kicauan kini menjadi sepi peminat, sejak kelas lovebird makin ramai,” kata Om Didin, ketua Dewa 99.
Tanpa bermaksud menyalahkan perkembangan pesat kelas lovebird, Om Didin ingin agar kelas-kelas kicauan bisa bangkit kembali seperti dulu. Kelas-kelas kicauan yang dimaksud terutama branjangan, cucakrowo, kapas tembak, cucak jenggot, perenjak, tledekan, cendet, kacer, kenari, serta campuran lokal.
Saat ini, hanya murai batu dan cucak hijau yang masih mampu menandingi pamor kelas lovebird. Ini terlihat dalam berbagai even latber, latpres, dan lomba burung berkicau di sejumlah daerah di Tanah Air.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karena itulah, kata Om Didin, Dewa 99 ingin membuat gebrakan supaya kelas kicauan kembali ramai seperti dulu. Gebrakan itu tak sekadar wacana, namun direalisasi secara nyata dengan mengadakan even akbar bertajuk Parade Kicauan Bangkit di Gantangan Dewa 99, kawasan Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin 1 Mei 2017. Kebetulan hari itu bertepatan dengan libur nasional (Hari Buruh Internasional).
Dalam even tersebut, panitia membuka 35 sesi lomba, dengan harga tiket masing-masing Rp 30 ribu, Rp 50 ribu, Rp 80 ribu, dan Rp 100 ribu. Berbagai jenis burung kicauan dilombakan dalam gelaran ini, antara lain murai batu, cucak ijo, cendet, dan lovebird, masing-masing tiga sesi.
Kenari juga tiga sesi, dengan rincian masing-masing satu sesi kenari bebas, kenari besar, serta kenari kalitan. Kacer, anis merah, anis kembang, pleci, campuran impor, dan kolibri digelar dua sesi. Kapas tembak, cucak jenggot, cucakrowo, perenjak, branjangan, tledekan, trucukan, serta campuran lokal masing-masing satu sesi.
Panitia sudah menyiapkan trofi eksklusif berkaki dua. Dalam hal ini, Dewa 99 menggandeng sejumlah single fighter (SF), bird club (BC), serta komunitas lainnya dalam penyediaan trofi eksklusif ini.
Nama-nama SF, BC, dan komunitas penyumbang akan tertera pada trofi, bahkan dijadikan nama kelas . Jika Anda berminta, silakan kontak Om Didin atau kirim pesan via FB Dewa99BC.
Berikut ini brosur lomba burung berkicau Parade Kicauan Bangkit (silakan unduh di Halaman Brosur Lomba Burung).
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Untuk menyukseskan even akbar tersebut, Dewa 99 Sidoarjo sudah menyiapkan agenda latber rutin bertajuk Road to Parade Kicauan Bangkit selama April 2017, yang semuanya digelar di Gantangan Dewa 99.
Dalam setiap latberan, panitia memberi apresiasi terhadap jenis burung tertentu. Misalnya tribute cendet, tribute kacer, tribute kenari, tribute anis merah dan anis kembang, dan seterusnya.
Jenis burung yang dijadikan program tribute dikemas menarik, di mana harga tiketnya hanya Rp 20 ribu, namun juara 1-5 mendapat trofi eksklusif.
Even pemanasan menuju Parade Kicauan Bangkit tersebut dimulai Senin 3 April 2017, pukul 14.30, bertepatan dengan Latber Perdana Senin Ceria Dewa 99.
Dengan demikian, Gantangan Dewa 99 kini rutin mengadakan latber tiga kali seminggu, yakni Senin sore, Kamis sore, dan Sabtu siang. Ini dia jadwal latber terbaru di Gantangan Dewa 99.
Om Didin mengakui, Parade Kicauan Bangkit merupakan even khusus sebagai pendobrak agar kelas kicauan bisa kembali bangkit dalam latber maupun latpres yang diselenggarakan EO-EO lainnya.
“Tidak dapat dimungkiri, kelas lovebird yang makin ramai menjadi andalan semua EO lomba burung. Sebab kelas lovebird merupakan donasi terbesar biaya operasional. Dampaknya, kelas kicauan hanya dijadikan pelengkap saja dalam setiap even lomba,” tutur Om Didin.
Yuk, kita ramaikan even-even latber bertajuk Road to Parade Kicauan Bangkit di Gantangan Dewa 99, serta even intinya pada hari Senin 1 Mei 2016. (OK-1)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.