Kacer Kamandoko milik Om Udin (Dracula SF Pati) dapat diibaratkan sebagai mutiara yang tersembunyi di balik semak-semak. Prestasinya sebenarnya sudah seabrek, tapi jarang terpublikasi oleh media, termasuk media online. Sang pemilik memang dikenal low profile, sehingga tidak mau sesumbar dan koar-koar di media.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Melihat prestasinya selama ini, omkicau.com tertarik untuk menampilkan profil kacer Kamandoko, termasuk tips perawatannya. “Kamandoko memiliki beberapa keunggulan, antara lain roll-speed rapat, dengan materi lagu tembakan yang bervariatif,” jelas Om Udin.
Om Udin mendapatkan burung ini saat memantaunya dalam Latber Posma Sembego di Jogja. Tak lama di tangan Om Udin, kacer Kamandoko langsung mengorbit dalam berbagai even di Blok Tengah.
Beberapa prestasi terbaiknya antara lain mencetak hattrick dalam Kapolsek Cup Moga di Pemalang, Piala Widuri Pemalang, dan Kragan BC Rembang. Gelar double winner sudah tidak terhitung lagi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berikut ini cuplikan video kacer Kamandoko saat mengikuti lomba:
Perawatan harian dan setelan lomba kacer Kamandoko
- Setiap pagi, setelah subuh, kerodong dibuka. Selanjutnya, kacer digantang di luar hingga pukul 11.00.
- Siang hari, burung kembali dikerodong penuh hingga menjelang maghrib.
- Porsi jangkrik setiap hari 10 ekor, dengan rincian 5 ekor diberikan pada pagi hari, dan 5 ekor lagi pada sore hari.
- Jadwal mandi dilakukan selepas maghrib, kemudian dianginkan sebentar dan full kerodong hingga subuh.
- Apabila mau dilombakan, maka sehari sebelumnya (H-1) mulai dilakukan setelan khusus lomba. Dalam hal ini, perlakuan nyaris sama seperti harian. Hanya saja, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 35-50 ekor (sekenyangnya burung). Jangkrik sebanyak itu diberikan pada pagi dan sore hari.
- Pada hari lomba (Hari-H), porsi jangkrik kembali seperti harian, namun ditambah 3-5 ekor ulat hongkong serta sedikit kroto.
- Sebelum digantang, burung wajib dimandikan dulu.
- Dalam setiap even, kacer Kamandoko biasanya main sebanyak 3-4 sesi. Setiap sesi wajib diberi jangkrik (5 ekor), ulat hongkong (2-3), dan kroto secukupnya.
Saat ini kacer Kamandoko mulai jarang ditampilkan. Bukan apa-apa, hal ini hanya karena Om Udin masih sibuk dengan urusan pekerjaannya.
Beberapa rekan pemain sempat menggodanya, dengan menawarkan mahar tertentu apabila Om Udin mau melepas Kamandoko. Sejauh ini, penawaran tertinggi mencapai Rp 55 juta. “Namun karena masih eman dan sayang, untuk sementara saya belum ingin menjualnya,” tandas Om Udin. (neolithikum)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.