Beternak / breeding murai batu ekor panjang (EP) belakangan ini makin diminati di Indonesia. Beberapa waktu lalu, omkicau.com menurunkan lima artikel berseri mengenai DnA Farm Depok yang fokus breeding murai batu EP. Di Bekasi juga ada penangkar murai batu EP, yakni Putra Nusantara Farm (PNF) milik Om Ashari Kurniawan atau kerap disapa Om Harry PNF.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Harry PNF siap meramaikan murai batu ekor panjang di Indonesia.

Om Harry PNF sudah lama menekuni murai batu. Awalnya sih lebih eksis main di lapangan, namun belakangan ini lebih fokus ke breeding murai batu, dengan menggunakan sejumlah indukan eks jawara.

Tak hanya itu, PNF BF Bekasi juga mengembangbiakkan murai batu ekor panjang. Materi induknya didatangkan langsung dari Singapura, antara lain bermitra dengan Om Alan Pang, salah seorang breeder murai batu ternama dari negeri jiran tersebut.

Om Harry (kanan) bersama Mr Alan Pang, breeder murai batu ternama di Singapura.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Khusus tentang murai batu ekor panjang, kata Om Harry, awalnya dia mendatangkannya dari Singapura untuk memenuhi permintaan para penggemar serta kolektor di Indonesia. Murai batu yang didatangkan itu bervariasi, ada yang masih trotolan, remaja, dewasa, hingga induk siap ternak.

Karena tertarik dengan ekor panjangnya yang menjuntai, ngeplay dengan lecutan aduhai, Om Harry lalu menjadikan sebagian stoknya sebagai materi indukan di kandang ternak Putra Nusantara Farm.

“Murai batu ekor panjang memang sangat eksotik. Murai ini pun mampu merekam berbagai suara isian. Tembakan dan volumenya juga tak kalah dari murai batu lokal pada umumnya,” tutur Om Harry.

Kriteria murai batu ekor panjang

Definisi murai batu ekor panjang sejauh ini masih rancu. Ada yang mengatakan minimal 25 cm. Menurut acuan dari komunitas murai batu di Singapura, seekor murai jantan termasuk EP kalau panjang ekornya mencapai 35 – 37 cm. Adapun panjang ekor pada murai betina sekitar 19 – 20 cm atau lebih.

Induk murai batu betina dengan panjang ekor lebih dari 20 cm.

Om Harry PNF optimistis, suatu saat nanti ada kelas khusus murai batu ekor panjang dalam setiap lomba kicauan di Indonesia. Para penonton pasti terhipnotis oleh perpaduan keindahan suara serta gayanya di lapangan, apalagi saat ekor panjangnya naik-turun secara elegan.

Di Singapura, Malaysia, serta Thailand, hampir seluruh peserta di kelas murai batu adalah ekor panjang. Adapun di negeri kita, jarang sekali murai batu EP tampil di lapangan. Kalaupun ada jumlahnya sangatlah sedikit, dan bercampur dengan peserta lain yang didominasi murai batu ekor pendek atau sedang.

Salah satu faktor penyebab murai batu EP belum diminati di Indonesia adalah harganya yang mahal. Itu sebabnya, tidak banyak kicaumania di Tanah Air yang memilikinya.

Bayangkan, harga seekor trotolan MB EP saja mencapai Rp 35 juta hingga Rp 45 juta. Jika sudah dewasa, harganya tentu berlipat ganda. Bahkan harga sepasang indukan siap produksi dari Singapura saja sekitar Rp 300 juta!!!

Jika bisa dikembangbiakkan di Indonesia, tentu harganya akan lebih murah, meski tetap lebih mahal dari harga murai batu lokal. Beberapa penangkar di Indonesia kini mulai tertarik untuk membudidayakan MB EP, dengan mengambil bahan dari PNF BF Bekasi.

Calon induk jantan hasil seleksi ketat.

“Memang, sebagian besar pembeli merupakan rekan-rekan breeder juga. Mereka juga tertarik beternak murai batu ekor panjang, karena mempertimbangkan prospek ke depan dan nilai jualnya yang tinggi,” jelas Om Harry.

Saat ini PNF BF Bekasi sudah memiliki tujuh pasang induk murai batu EP. Om Harry berusaha menambah jumlah pasangan induk, karena banyak penangkar lainnya yang beminat “jebol kandang”.

Perawatan sama seperti murai batu umumnya

Mengenai perawatan murai batu ekor panjang, termasuk pasangan induk di kandang penangkaran, Om Harry mengatakan tidak jauh berbeda dari murai batu pada umumnya. Mandi dan jemur dilakukan rutin setiap hari.

Pakan utamanya berupa voer, disokong extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto segar yang bersih, ulat, dan sebagainya. Kalau di Singapura, para peternak biasanya memberikan pula ikan guppy.

Jika stok jangkrik di pasaran habis, Om Harry biasanya menggantinya dengan kecoa dubia yang memiliki kandungan protein setara dengan 6 ekor jangkrik. “Saya juga rutin memberinya multivitamin, agar induk murai batu selalu dalam kondisi fit dan tidak mudah sakit,” ujarnya.

Untuk menjaga kualitas, Om Harry tak mau menerapkan perkawinan model poligami. Jadi, setiap pasang induk akan dipertahankan selama mungkin. “Saya memang tak mengejar kuantitas, melainkan kualitas,” lanjutnya.

Beberapa induk jantan yang ada di kandang ternak PNF BF antara lain murai batu Shadow, Anaconda, Apollo, dan Brandy. Keempatnya merupakan pejantan tangguh yang diboyong langsung dari penangkar di Singapura.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Murai batu Shadow, salah satu  induk unggulan PNF BF Bekasi.

Untuk mendapatkan materi induk berkualitas, Om Harry harus bolak-balik ke Singapura, menemui para penangkar ternama di sana. Setidaknya sudah ada dua breeder papan atas di Singapura yang sering dia kunjungi, yakni Om Alan Fang dan Om Jeffrey Low (JL).

Bahkan April nanti, Om Harry PNF juga akan menyambangi kandang penangkaran milik almarhum David de Souza (DDS) di Singapura. Apalagi salah seorang putra Om David, yaitu Kevin, sejak lama dipersiapkan untuk meneruskan breeding murai batu DDS Line.

Tetap budidayakan murai batu lokal trah unggulan

Om Harry (2 dari kiri) bersama kru kandang PNF BF Bekasi.

Selain menangkar murai batu EP, Putra Nusantara Farm juga tetap membudiyakan murai batu lokal trah unggulan, dengan jumlah induk 17 pasangan. Beberapa kandang didesain dengan konsep minimalis yang tertata asri dan menyatu dengan rumah Om Harry di kawasan Harapan Indah Bekasi.

Untuk meningkatkan kualitas produk, PNF hanya menggunakan induk pilihan, terutama yang sudah mempunyai prestasi di lapangan. Beberapa induk jantan andalannya adalah Senopati, Sembrani, dan Cabe Rawit. Sebagian induk diperolehnya dari sahabatnya, Om Irwan Heliconia, kicaumania senior yang juga mukim di Bekasi.

Om Harry berdiskusi soal murai batu dengan pemain senior Om Irwan (kiri).

Kini induk-induk murai tersebut sudah menempati kandang ternak bersama pasangannya, bahkan sudah berproduksi. “Sejak setahun memulai penangkaran ini sudah menghasilkan sekitar 70 ekor anakan,” ujar Om Harry.

Mengingat kapasitas produksinya belum sebanding dengan tingginya permintaan, banyak calon pembeli yang harus indent untuk mendapatkan trotolan murai batu produksi PNF BF.

Om Harry merasa bersyukur, selama ini tak menemui banyak kendala dalam breeding murai batu. Mulai dari proses penjodohan, masa pengeraman, menetas, panen, hingga membesarkan anakan bisa berjalan lancar. “Alhamdulillah lancer. Tingkat kematian anakan pun minim sekali,” ungkapnya.

Hal ini tentu tak terlepas dari perawatan konsisten, terutama menjaga kebersihan kandang. Secara rutin kandang dbersihkan setiap pagi. Kebutuhan pakan utama, EF, dan larutan vitamin khusus untuk menjaga kesehatannya tak pernah alpa diberikannya.

Bagaimana agar proses penjodohan lancar dan burung cepat berproduksi? Menurut Om Harry, peternak harus memperhatikan umurnya. Umur induk betina minimal 9 bulan, lebih baik lagi satu tahun. Adapun burung jantan sebaiknya berumur minimal satu tahun, atau lebih baik lagi 1,5 tahun.

Setiap petak kandang mempunyai ukuran panjang 2 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2 meter. Kandang dibuat tertutup, di mana semua dindingnya terbuat dari batu bata. Lantai diplester semen, tetapi dilapisi tanah untuk menjaga kelembaban di dalam kandang.

Om Harry mengintip pasangan induk dari depan kandang.

Beberapa perlengkapan penting juga disediakan di dalam kandang, antara lain bak mandi yang berisi air bersih, bak khusus jangkrik, dan kotak sarang yang ditempatkan di bagian atas kandang. Sesekali, induk murai batu juga diberi kroto segar yang bersih.

Piyikan murai batu yang menetas akan dipanen kalau sudah berumur 7 hari. Anakan dipindah ke dalam boks yang dilengkapi lampu penghangat.

Piyikan murai batu dipanen pada umur 7 hari.

Selama di dalam boks, anakan murai diloloh dengan adonan voer dicampur jangkrik halus yang sudah dibersihkan bagian kepala dan kakinya. Perawatan terus dilakukan hingga anakan belajar makan sendiri (sekitar umur 1 bulan).

Selanjutnya, anakan menjalani proses pemasteran. Kalau sudah berumur 2-3 bulan, trotolan murai batu akan diambil para pemesan yang sudah indent terlebih dulu. Harga trotolan murai batu trah unggulan di PNF BF relatif terjangkau, yakni mulai dari Rp 3,5 juta per ekor. (d’one)

Ruang pemasteran trotolan murai batu sebelum dipasarkan.

PUTRA NUSANTARA FARM (PNF) BF BEKASI

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.