Om Ika Prasetya, salah seorang kicaumania yang disegani di Purwodadi, awalnya hanya iseng-iseng saja ketika membeli murai batu Play Boy dari salah seorang rekannya di Solo. “Saat itu ada acara di Solo, lalu mampir ke rumahnya. Saya lihat ada murai batu yang kondisi bulunya sudah tua, mungkin mau mabung, tapi masih bunyi,” kenang Om Ika yang bergabung dengan RJS Team Purwodadi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ketika itulah, Om Ika iseng-iseng menawarnya, eh… ternyata temannya tak berkeberatan. Akhirnya, hari itu juga MB Play Boy dibawa ke Purwodadi, dengan harga rumahan.
Setelah sebulan dirawatnya, Om Ika punya feeling kalau Play Boy punya prospek bagus. Pasalnya burung ini sering banget bongkar materi isiannya yang terdiri atas kenari, cililin, siri-siri, dan jalak suren.
Dua bulan di tangannya, Om Ika mencoba menampilkannya dalam even latpres di Blora, dengan hasil juara 2 dan 4. “Saya makin yakin kalau Play Boy punya bakat,” tutur Om Ika.
Benar saja, prestasi demi prestasi terus diukir murai batu Play Boy. Tak hanya main di seputaran wilayah Grobogan dan Blora saja, Play Boy juga kerap tampil di Boyolali. Bahkan, belum lama ini, Play Boy nyeri juara 1 dalam sebuah even di daerah penghasil susu sapi tersebut.
“Kebetulan istri saya asli Boyolali. Jadi, setiap kali mudik bersama Istri dan anak ke Boyolali, saya selalu bawa Play Boy untuk dilombakan di sana, dan sering juara pertama,” tambah Om Ika.
Meski prestasinya baru sebatas arena latpres dan latber di wilayah Grobogan, Blora dan Boyolali, Om Ika tetap puas. Apalagi Play Boy awalnya hanya burung rumahan. Melalui tangan dinginnya, burung ini bisa berprestasi di berbagai even.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jarang dijemur, tapi di lapangan selalu siap tempur!
Mengenai perawatan murai batu Play Boy, Om Ika sangat memperhatikan empat hal: konsistensi perawatan harian, pemasteran, kebersihan kandang, dan pemberian multivitamin.
Perawatan harian yang diterapkannya mungkin sedikit berbeda dari para pemain murai batu lainnya. Hal ini karena sejak pagi (pukul 07.00) hingga sore hari (17.00), Om Ika harus bekerja. Akibatnya, burung tak pernah dijemur.
“Saya baru bisa menjemur Play Boy kalau pas libur, terutama Sabtu dan Minggu. Karena itu, perawatan harian ya seadanya saja. Biasanya sebelum berangkat kerja, sangkar saya bersihkan, ganti air minumnya, kemudian saya beri lima ekor jangkrik. Sore hari, sehabis pulang kerja, sangkar kembali dibersihkan dan burung diberi lagi lima ekor jangkrik,” jelas Om Ika.
Murai batu Play Boy juga tak pernah diberi kroto, baik harian maupun menjelang dan saat lomba. Kalau mau lomba, persiapan hanya dilakukan sehari sebelumnya (H-1). Porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 10 ekor pada pagi hari dan 10 ekor lagi pada sore hari.
Selanjutnya, pada hari lomba, burung dimandikan dulu dalam karamba. Setelah itu dijemur sebentar, sambil diberi 20 ekor jangkrik dan 20 ekor ulat hongkong.
Sangkarnya kemudian dikerodong, murai batu Play Boy langsung dibawa ke lapangan. Sekitar satu sesi sebelum digantang, Om Ika akan memberikan lagi 5 ekor ulat hongkong.
Dalam keterbatasan waktu, Om Ika masih mampu memoles jagoannya sehingga stabil di jalur prestasi. Hal ini juga pernah dibuktikannya saat masih memiliki murai batu Ochit. Gaco ini juga kerap moncer di lapangan, sampai akhirnya dipinang kicaumania Semarang dengan harga Rp 25 juta.
Murai batu Play Boy pun sudah ditaksir banyak kicaumania. Terakhir, ketika double winner di Boyolali, ada yang berminat meminangnya. Namun penawarannya hanya Rp 15 juta, sehingga Om Ika menolak pinangan tersebut secara halus.
Selain murai batu, Om Ika juga memiliki sederet amunisi di kelas lainnya. Misalnya lovebird R-Ka, MiMi dan Bayi Ajaib, cendet Pati Geni dan Srekel, kenari 17+, pleci Baper dan Altecho, serta cucak jenggot Snipper.
“Tapi saya belum punya jagoan di kelas kacer dan cucak hijau. Ada keinginan untuk main di kedua kelas itu, tapi belum bisa untuk saat ini,” tambahnya.
Setelah berkeluarga dan mempunyai baby, Om Ika memang makin jarang berlomba sampai ke luar kota. “Saya lagi senang-senangnya momong baby. Jadi, waktu libur lebih sering saya habiskan bersama anak dan Istri. Beruntung teman-teman RJS Team sangat memahami kondisi saya. Mereka sering mengawal gaco-gaco saya ke lapangan, termasuk Play Boy,” ujar Om Ika yang juga ketua RJS Team. (neolithikum)