Kelas lovebird kini sedang menjadi primadona dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicauan. Setiap event organizer (EO) bisa membuka beberapa kelas lovebird. Bahkan tidak hanya lovebird dewasa, melainkan juga kelas lovebird baby / paud / balibu, dengan kriteria umur di bawah lima bulan yang juga ramai. Kali ini, omkicau.com menurunkan artikel berjudul mencetak lovebird balibu berkualitas ala Om Tony Music.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Om Tony Music, pemain lomba dan penangkar lovebird trah prestasi di Jakarta, banyak faktor yang memengaruhi lovebird sehingga bisa tampil cemerlang di lapangan.
“Selain faktor trah dan pemasteran, kita tak boleh melupakan perawatan hariannya, termasuk mandi malam,” tuturnya ketika ditemui omkicau.com di kediamannya di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sudah lama Om Tony Music menjadi penangkar lovebird trah juara dan lovebird warna. Jumlah induk yang dimilikinya memang tidak terlalu banyak, ”hanya” sekitar 25 pasangan. Sebagian besar anakan dibesarkan oleh induknya, sehingga stok anakan relatif terbatas.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, anakan lovebird yang diasuh induknya memiliki kualitas jauh lebih bagus daripada anakan yang dipanen pada umur 1 minggu, lantas dibesarkan melalui hand feeding dalam kandang khusus.
Namun ada persyaratan tertentu untuk menghasilkan lovebird berkualitas hasil perawatan induknya. Dalam hal ini, kedua induknya memiliki kualitas suara yang bagus, terutama durasi ngekeknya harus panjang. Jadi, anakan sejak dini sudah terbiasa mendengar langsung suara ngekek panjang kedua induknya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Anakan lovebird yang diasuh sendiri oleh induknya juga memiliki pertumbuhan yang lebih bagus. Badannya terlihat lebih kencang dan langsing. Ketika besar, kualitas suaranya juga relatif lebih keras dan kasar, bahkan lebih cepat meniru suara ngekek panjang indukannya.
Hal ini berbeda dibandingkan dengan anakan lovebird yang sejak umur seminggu diloloh pemilik / perawat. Ketika besar, lovebird justru mempunyai kebiasaan lebih doyan makan dan lebih cepat birahi daripada rajin bunyi.
Pemanenan anakan yang diasuh sendiri oleh induknya ini biasanya dilakukan pada umur 45 hari, atau ketika burung sudah keluar dari gelodok. Ya, saat itulah mulai dilakukan perawatan intensif dalam rangka mencetak lovebird balibu berkualitas.
Anakan dipisahkan dari induknya, dipindah ke sangkar yang lebih besar untuk diumbar, hingga berumur 2-3 bulan. Sejak itulah anakan lovebird ditempel dengan burung-burung masteran atau lovebird yang memiliki kualitas ngekek panjang.
Selama menjalani perawatan intensif ini, sangkarnya dibiarkan terbuka tanpa kerodong, kecuali pada malam hari. Meski masih belia, burung tetap membutuhkan mandi, bahkan dua kali dalam sehari: pagi dan malam.
“Kalau penjemuran hanya sebentar saja, yang penting mandinya. Mandinya pun harus sampai lepek (basah kuyup), dengan tujuan menahan birahi burung seiring dengan perkembangan usianya,” jelas Om Toni Music.
Sesekali, lanjutnya, anakan lovebird ditrek atau menjalani gathering bersama burung-burung seumurannya. Biasanya, burung akan langsung ngekek dan kelihatan bakat maupun potensinya.
Dengan perawatan seperti inilah, sejumlah lovebird balibu hasil orbitan Om Tony Music kerapkali moncer di lapangan, baik yang masih di tangannya maupun sudah dibeli para pelanggannya.
Tidak heran jika anakan-anakan lovebird hasil breeding Music Bird Farm sudah dibeli para pelanggan ketika umurnya baru 3-4 bulan, terutama trah / keturunan dari Golden Music dan Super Music. Seperti diketahui, kedua induk ini merupakan eks jawara di Jabodetabek, bahkan pernah menjuarai beberapa even nasional.
“Umumnya anakan dari trah juara ini memiliki kualitas sebagus induknya. Namun harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, terutama pemasteran sejak dini dan perawatan selepas keluar dari gelodok,” tandas Om Tony Music. (d’one)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.