Duta Piala Nahkoda tampil sebagai juara umum bird club (BC) dalam lomba burung berkicau Launching Radjawali Indonesia (RI) DPC Blora yang berlangsung di Taman Sarbini, Blora, Minggu (14/05). Adapun juara umum single fighter diraih Kebo Hitam SF.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Acara launching dihadiri ketua RI DPD Jateng / DIY, Om Jeffry Sebastian, yang juga ketua Mahkamah Organisasi Radjawali Indonesia Pusat. Hadir pula Om Toro Morgan selaku kepala Divisi Juri RI Jateng/ DIY. Juri dan IP yang bertugas merupakan gabungan dari beberapa dari di Jateng dan utusan dari pusat.
Panitia membuka lima kelas (Radjawali, Indonesia, Blora, Mustika, dan Spesial) dengan melombakan 22 sesi. Even berlangsung lancar sejak awal hingga akhir yang ditandai dengan pembagian aneka doorprize seperti dua ekor kambing dan puluhan hadiah menarik lainnya.
Tampilnya Duta Piala Nahkoda sebagai jura umum BC antara lain berkat penampilan cemerlang murai batu Tarzan orbitan Om Shandy (juara 1), cendet Zulfikar juga milik Om Shandy (1, 2), cucak hijau Hatori koleksi Om Aeng (1) dan Sengkuni besutan Om Felix / Ari Temon (2, 2), serta lovebird balibu Beat milik Om Ipin (2).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Shandy, murai batu Tarzan dan cendet Zulfikar memang sudah disiapkannya untuk tampil dalam even akbar Piala Candi Borobudur di Magelang, Minggu (21/5) mendatang. Jadi, sekalian dijajal di Launching RI DPC Blora.
“Dalam kesempatan ini, saya mengharap kehadiran rekan-rekan kicaumania dalam Piala Nahkoda yang akan berlangsung di Juwana, Pati, tanggal 9 Juli mendatang. Kemasan tiketnya murah, namun hadiahnya mewah dan berlimpah,” tutur Om Udin. mewakili Duta Piala Nahkoda.
Kebo Hitam SF Pati yang dinahkodai Om Mimpi meraih trofi juara umum single fighter, setelah beberapa gaconya moncer di peringkat teratas. Bahkan kacer Noisy Boy meraih double winner. Gaco andalan lain adalah cendet Bazoka (1, 2, 2), murai batu The Brandal (juara 2, 4), dan cucak hijau Bianglala (2).
Selain kacer Noisy Boy, ada dua burung lainnya yang menyabet doube winner, yaitu kenari Melody milk Om Fajar Bagus (Gendhis SF) dan cucak hijau SJR jagoan Om Mail (Kijing SF).
Pada Kelas Radjawali, cucak hijau SJR mengungguli Sengkuni dan Arjuna orbitan Om Aan (Ancaman SF). Kelas Indonesia juga dimenangi SJR, mengalahkan Bianglala dan Upin-Ipin besutan Om Yudi (Kebab SF).
Kelas Special dimenangi cucak hijau Arjuna milik Om Aan (Ancaman SF), diikuti Sengkuni dan Cabe Rawit orbitan Om Markoni (Blora Raya). Cucak hijau Hatori andalan Om Aeng (Duta Piala Nahkoda) terbaik di Kelas Blora, disusuk Arjuna dan Si-Ngo milik Om Narsandis (NGBC Sale).
Hasil yang diraih cucak hijau SJR membuat Om Mail senang. Apalagi dua pekan lalu, burung ini moncer pula di Latpres SBS BC. “Saya cukup puas melihat kinerja SJR yang ngotot. Baru beberapa bulan di tangan saya, tapi penampilannya selalu memuaskan,” ungkap Om Mail yang datang bersama keluarganya.
H Komar, penggerak utama Ancaman SF, mengakui penampilan Arjuna tidak sebagus biasanya. “Kurang maksimal. Tapi saya bersyukur, Arjuna bisa menang di Kelas Spesial yang hadiahnya lumayan,” tuturnya.
Kenari Melody tampil ciamik, dengan menjuarai Kelas Indonesia. Juara 2 dan 3 diraih Setan Alas orbitan Om Ucok (Samen BC) dan Senja Utama besutan Om Heru Prsetyo (Sank petualang SF).
Kelas Blora dimenangi kenari Romeo milik Om Liesbi (Kentos SF), mengungguli Ken-Z jagoan Om Subur (Ngawen BC) dan Casper andalan Om Tomo (Samen BC). Sesi terakhir, Mustika, kembali dikuasai kenari Melody, diikuti Casper dan Senja Utama.
Calon peserta perlu memahami sistem penjurian RI
Setelah gelaran launching, para pengurus Radjawali Indonesia DPC Blora di bawah pimpinan Bang Jabrig akan rutin mengadakan berbagai even latber, latpres, maupun lomba burung dengan menggunakan Tim Juri RI (Radjawali Indonesia). Karena itu, setiap calon peserta perlu memahami sistem penjurian RI.
Seperti diketahui, sistem penjurian RI di kelas lovebird menggunakan bendera poin sehingga lebih akurat dan transparan. Bendera terdiri atas tiga warna: kuning, biru dan merah. Warna bendera menunjukkan perbedaan poin dan durasi ngekek.
Untuk lovebird dewasa, warna kuning (3-7 detik) diberi poin 15, biru (8-15 detik) dengan 40 poin, serta merah (16-21 detik) mendapat 100 poin.
Untuk lovebird paud, warna kuning (1-3 detik), biru (4-6 detik), dan merah (7-9 detik), dengan mendapat poin masing-masing 15, 40, dan100.
Untuk penilaian lovebird, setiap blok dikuasai seorang juri. Dalam setiap lapangan akan ditempatkan dua orang IP. Sistem penilaian non-lovebird lebih fleksibel, di mana juri bisa menilai bloknya terlebih dahulu, lalu berpindah ke blok lain secara zigzag dan bergantian.
Dalam even Launching RI DPC Blora, kepanitiaan dipimpin langsung oleh Bang Jabrig, disokong Om Nardi (ketua pelaksana) dan Om Iwan IBF.
Cikal-bakal RI DPC Blora bermula dari gelaran Bal’s BC yang diketuai Om Dwix Blackmamba. Klub burung ini kemudian mendapat dukungan dari Om Nardi dan Om Iwan IBF, di mana penilaian mulai menerapkan sistem RI. Ternyata antusias kicaumania Blora makin besar. Setelah Bang Jabrig bergabung, akhirnya DPC Blora terbentuk sempurna.
Acara launching ini makin spesial karena bertepatan dengan ultah pertama Radjawali Indonesia dan berbarengan pula dengan milad Om Sofyan Juandi, panglima Radjawali Indonesia. Sabtu (13/5) malam lalu digelar sarasehan dan potong tumpeng sebagai ucapan rasa syukur setahun berdirinya RI.
“Radjawali Indonesia kita hadirkan di sini untuk memberi nilai lebih dalam gegap-gempita lomba burung, khususnya di Blora. Selain itu, kami ikut mempromosikan pariwisata Blora, serta menumbuhkan UMKM di Blora. Makanya, lokasi lomba kita pilih Taman Sarbini, agar para kicaumania bisa berlomba, sekaligus nyaman mengajak anak dan istrinya,” tandas Bang Jabrig.
Mewakili seluruh kru panitia dan segenap pengurus RI DPC Blora, Bang Jabrif mengucapkan terimakasih atas kehadiran para kicaumania. Mohon maaf apabila masih ada kekurangan selama acara berlangsung. (neolithikum)
Selanjutnya, baca Daftar Juara Launching Radjawali Indonesia DPC Blora (klik saja).