Murai batu Krisjon milik Om Panji / Om Muchtar (Krispati Team / TS SF) memang merupakan langganan juara di wilayah Jabodetabek. Hal itu dibuktikannya lagi saat mengikuti even akbar Ronggolawe Award di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (9/7).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam even tersebut, murai batu Krisjon mampu menjuarai dua kelas yang sama-sama bergengsi, yakni Ebod Strong dan Bursa Ronggolawe.
Berdasarkan harga tiketnya, Kelas Ebod Strong (Rp 250 ribu) sebenarnya merupakan kelas utama. Tetapi berdasarkan nominal hadiahnya, Kelas Bursa Ronggolawe (tiket Rp 150 ribu) justru paling menarik. Juara 1 di kelas ini mendapat hadiah Rp 6 juta, sedangkan juara 1 Ebod Strong mendapat hadiah Rp 3 juta.
Hebatnya, murai batu Krisjon mampu memenangi kedua kelas bergengsi tersebut. Di Kelas Ebod Strong, Krisjon mengungguli murai batu Kanjeng 1 milik Om Rudi (Cibatu, Cikarang) dan Putra Subuh besutan Om Rizky ARBF (Blocki BC).
Kelas Bursa Ronggolawe juga dimenangi murai batu Krisjon, mengalahkan Raja Sobek kepunyaan Om Megananda (MBOF) dan Barca andalan Om Samsul (Kapitan BC). Juara 1-3 mendapat trofi dan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 6 juta, Rp 2,5 juta, dan Rp 1 juta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagaimana lazimnya Kelas Bursa, setiap peserta wajib menjual burungnya jika ada penawaran, dengan harga maksimal Rp 100 juta. Untuk lovebird, cucak hijau, dan kacer yang juga dimainkan di Kelas Bursa, harga maksimal Rp 50 juta.
Jika tidak mau menjualnya, maka hadiah menjadi milik panitia. Ketentuan ini berlaku untuk burung yang juara maupun tidak juara. Beberapa orang mengajukan penawaran terhadap murai batu Krisjon, antara lain Om Hany Faroko (Brother SF).
Murai batu Krisjon “laku” Rp 98,8 juta
Sempat tawar-menawar, akhirnya terjadilah deal seharga Rp 98,8 juta, dan murai batu Krisjion akhirnya resmi menjadi milik Om Hany Faroko.
Om Hany tertarik meminang murai batu Krisjon, karena burung ini memiliki materi lagu istimewa. Durasi kerjanya juga stabil ketika tampil dalam dua kelas. Maka begitu burung turun dari gantangan, Om Hany pun langsung mengajukan penawaran.
Double winner yang diraih murai batu Krisjon merupakan sukses beruntunnya. Pasalnya, sepekan jelang lebaran, burung ini juga sukses meraih juara pertama dalam even Gunung Salak Enterprise BnR Bogor.
Kenari New Sarmento hattrick
Transaksi juga terjadi di sesi kacer Kelas Bursa. Om Ichal (Walet Tangerang Team) meminang kacer Radja milik Om Wali. Nilainya persis di harga maksimal penjualan: Rp 50 juta. Om Wali memang sejak lama memantau perkembangan kacer Radja.
Kenari yang dimainkan lima sesi didominasi dua burung, yakni New Sarmento besutan Om EQ (Bandung) dan Syahrini orbitan Capt Ariga (Cakrawala SF).
Kenari New Sarmento berhasil menjuarai tiga kelas, yakni Standar Umum E-Bodre, Standar Umum Ebod Solution, dan Standar Kecil Ebod Solution. Syahrini terbaik di Kelas Standar Kecil Miltih dan Bursa Ebod Toxs.
Perseteruan juga terjadi di kelas cucak hijau. The milik Om Dadang Danubrata (Bogor) tampil hebat pada Kelas E-Bodre. Sejak digantang hingga akhir penilaian, burung ini terus bekerja nyaris tanpa jeda, dengan irama lagu dan tembakan yang memukau.
Om Dadang Danubrata, salah seorang tokoh perburungan nasional, selama ini dikenal sebagai kolektor murai batu jawara. “Sekarang coba main di kelas cucak hijau, dikawal anak-anak. Burungnya mau tampil maksimal,” kata lelaki yang tahun depan bakal meramaikan pemilihan wali kota Bogor.
Kelas anis merah juga berlangsung meriah. Kelas Ebod Solution dimenangi anis merah Dragon milik Om Nanang PLN (Duta 3Star). Kelas E-Bodre dan Miltih dijuarai Jaka Edan kepunyaan H Peng Peng (S-Tralis Besi Bandung) dan Executive milik Om Rudy (Cilegon).
Secara keseluruhan, even Ronggolawe Award berlangsung meriah dan diikuti sekitar 2.600. Pihak panitia menggunakan dua lapangan, di mana hampir semua kelas full gantangan. Kontes ini juga dihadiri H Ebod sekaligus owner Ronggolawe Nusantara. (d’one)
Selengkapnya, baca Daftar Juara Ronggolawe Award (klik saja)