Penyebab telur kenari gagal menetas –Banyak kicaumania yang tertarik menangkar burung kenari, baik sebagai hobi / hiburan atau untuk dijadikan lahan mendapatkan penghasilan. Namun tidak sedikit di antara penangkar pemula yang kandas di tengah jalan, karena kerap menjumpai telur-telur kenari gagal menetas.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Secara garis besar, ada dua penyebab mengapa telur tidak menetas. Pertama, telur infertil atau sering disebut gabuk, kosong, tidak subur. Telur infertil sama sekali tidak mengandung sel benih (discus germinalis) yang menempel pada permukaan kuning telur (yolk).
Kedua, embrio mati di dalam telur sebelum menetas. Kasus ini sering disebut death in shell (DIS) dan kerap dijumpai dalam penangkaran burung kenari.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai telur infertil dan penyebab embrio mati di dalam telur, Anda bisa membuka kembali referensi ilmiahnya di sini.
Kali ini, omkicau.com hanya akan membahas masalah telur kenari gagal menetas yang kerap dialami para penangkar, terutama akibat kematian embrio di dalam cangkangnya (DIS). Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Kelembaban udara di dalam kandang kurang terjaga. Kelembaban yang terlalu rendah bisa menyebabkan telur dipenuhi air, sehingga embrio mati tenggelam dan kekurangan oksigen. Jika kelembaban terlalu tinggi, embrio mudah mengalami dehidrasi. Kelembaban ideal dalam penetasan telur burung kenari dan finch adalah 50-70%.
- Malformasi atau perubahan bentuk akibat faktor genetik / keturunan, atau bisa juga akibat kekurangan vitamin dan mineral. Malformasi akibat faktor genetik biasanya menyebabkan embrio mati pada awal masa inkubasi / pengeraman.
- Malposisi atau perubahan posisi yang biasanya terjadi sebelum menetas. Perubahan posisi menyebabkan calon piyik di dalam telur tidak mampu memecahkan cangkak telurnya sehingga tidak bisa keluar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Cangkang telur yang terlalu tebal dan keras juga bisa menyebabkan calon piyik kesulitan memecah permukaan kulit telur untuk keluar. Hal ini umumnya akibat induk menerima asupan kalsium secara berlebihan.
- Induk mengalami malnutrisi atau kekurangan nutrisi, termasuk vitamin dan mineral.
- Induk mengalami infeksi yang disebabkan bakteri E. coli yang umum dijumpai dalam penangkaran kenari.
- Induk kekurangan antioksidan seperti vitamin E, selenium, dan karotenoid.
Cara mencegah telur kenari gagal menetas
Setelah mengetahui beberapa penyebab telur kenari gagal menetas, kali ini omkicau.com akan menjelaskan beberapa solusi untuk mencegah kasus serupa terulang kembali:
- Menjaga kualitas udara di sekitar kandang breeding kenari, terutama polusi udara dari asap dapur, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah.
- Sediakan alat pengukur kelembaban udara (higrometer) yang bisa dibeli di apotek, toko kimia, dan poultry shop. Pasang alat tersebut di dekat sarang, dan segera bertindak jika angka kelembaban berada di luar jalur ideal (50 – 70 %).
- Sediakan multivitamin yang dibutuhkan induk burung, terutama biotin. Sumber alami biotin antara lain terdapat dalam telur rebus dan wortel. Untuk memastikan kecukupan biotin, Anda bisa memberikan multivitamin seperti BirdVit.
- Melengkapi kebutuhan mineral bagi induk burung, misalnya menggunakan BirdMineral, yang diberikan sejak awal penangkaran sampai proses pengeraman. Produk ini mengandung sejumlah mineral esensial yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan induk dan untuk tumbuh-kembang embrio di dalam telur.
Demikan ulasan mengenai beberapa penyebab telur kenari gagal menetas dan cara mencegahnya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.