Kacer Siwa mencuri perhatian juri dan penonton saat berlaga dalam lomba burung berkicau Piala Wali Kota Tangsel di halaman parkir Samsat BSD, Minggu (10/9). Kinerjanya di lapangan luar biasa, sehingga tim juri pun menobatkannya sebagai juara pertama di Kelas Radja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Siapa sebenarnya kacer Siwa? Menurut pemiliknya, Om Tirta (Pandawa Kicau Tangerang), sudah empat pekan terakhir ini kacer Siwa selalu menjuarai even-even di wilayah Tangerang. Belasan kali burung ini meraih juara pertama.
Selain mempunyai materi lagu lengkap seperti cililin, burung gereja tarung, cucak jenggot, dan tengkek, kacer Siwa juga punya gaya ngerol-nembak saat membawakan lagunya di lapangan. Yang terpenting, durasi kerjanya juga hebat. Sejak awal digantang hingga akhir penilaian, burung terus kerja nyaris tanpa jeda, dengan volume yang tembus.
Om Tirta mendapatkan kacer Siwa dari kios burung. Karena memiliki bakat dan materi lagu yang bagus, dia memutuskan untuk membeli. Setelah dirawat dan dikondisikan selama beberapa minggu, kacer Siwa mulai rajin berprestasi. “Awalnya sih sering salto, tapi sekarang sudah nggak lagi,” ujarnya.
Om Tirta memang bukan orang baru di kalangan kacermania. Di kediamannya ada 15 ekor kacer prospek yang siap diorbitkannya. Bahkan beberapa di antaranya sudah berprestasi, termasuk Siwa.
Perawatan dan settingan kacer Siwa
Setiap pagi, begitu kerodong dibuka, kacer Siwa langsung dianginkan di teras. Uniknya, burung ini tidak pernah dijemur. “Cukup dianginkan saja, kemudian dikerodong,” kata Om Tirta.
Adapun jadwal mandi diterapkan setiap hari. Setiap hari Senin, Kamis, dan sehari jelang lomba, burung dimasukkan ke kandang umbaran.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik yang diberikan tiap pagi (5 ekor) dan sore (5 ekor). Namun pada haru lomba (Hari-H), porsi jangkrik dinaikkan beberapa kali lipat. Kroto segar juga diberikan menjelang naik gantang.
“Kalau mau naik gantang, jangkriknya mesti diperbanyak, karena saya menggunakan settingan kenyang. Makin kenyang, kacer Siwa makin anteng kerjanya,” kata Om Tirta.
Dengan perawatan dan settingan seperti itulah, kinerja Siwa makin stabil di lapangan. Usai memenangi Piala Wali Kota Tangsel, ada seorang kicaumania yang ingin meminang kacer Siwa dengan mahar Rp 150 juta. “Saya masih sayang. Buat mainan dulu ke lapangan,”katanya. (d’one)