Murai batu Diesel Sr andalan Om Reyhvan (Pellet Biru BC) sukses menjuarai Kelas BOB (Best of the Best) dalam lomba burung berkicau Astadasa Cup di Gantangan Dewa 99, kawasan Medaeng, Waru, Sidoarjo, Minggu (17/9).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Panitia Astadasa Cup membuka empat kelas regular (A-D). Burung-burung terbaik di setiap kelas lantas berlaga kembali di Kelas BOB.
Murai batu Diesel Sr menjuarai Kelas A, mengalahkan Pancasona orbitan Om Apank (Sidoarjo) dan Petir milik Abah Hudan 911 (Bonex Power SF).
Kelas B dimenangi murai batu Badai milik H Bianto KWB (Duta Piala Raja). Murai batu Diesel Sr dan Petir membuntuti di posisi kedua dan ketiga.
Murai batu Diesel Sr kembali moncer di Kelas C, kendati bertengger di posisi ketiga. Kelas ini dimenangi MB Kodrat milik Om Rendy (Pasuruan), disusul Casper andalan H Imam (Duta Piala Raja). Kelas D dijuarai Batistuta milik MK 888 (Hore Team).
Penampilan murai batu Diesel Sr makin menjadi-jadi saat berlaga di Kelas BOB. Juara satu pun diraihnya, unggul atas Panglima Timur dan Batistuta, keduanya milik MK 888 (Hore Team).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Reyhvan, murai batu Diesel Sr sedang dalam performa terbaiknya. “Umurnya masih belia, baru dua tahun, dan merupakan hasil ternakan. Hal ini membuktikan kalau kualitas murai batu ternakan tak kalah dari burung hutan,” ujarnya.
Persaingan di kelas cucak ijo berlangsung ketat, serta diikuti jawara-jawara tangguh. Cucak ijo Martabak tampil paling stabil. Gaco andalan Mayor Dian / Cak Ri (Puspenerbal Juanda) ini menjuarai dua kelas.
Martabak terbaik di Kelas D, mengungguli Hadist besutan Om Bore (7371 Team) serta cucak ijo Sinchan andalan H Samuri (Pelet Biru BC). Kelas E juga dimenangi Martabak.
Dimas Kanjeng, cucak ijo milik H Bianto KWT (Duta Piala Raja), menjuarai Kelas A, mengalahkan Manuver koleksi Gawat SF (Krian, Sidoarjo) dan Martabak. Kelas B dijuarai cucak ijo Ninja (Om Suhermawan / Java BC), disusul Dimas Kanjeng dan Semata Wayang (Om Marlon / Duta Piala Raja).
Cucak ijo Sinchan merajai Kelas C, mengalahkan Manuver dan Hadist yang harus puas di posisi 2 dan 3. Dengan mengandalkan tonjolan cililin dan lovebird, serta gaya full ngentrok selama lomba, Sinchan juga sukses menjuarai Kelas BOB, mengungguli The Tractor orbitan Om Singgih Wijaya (B&D) dan Hadist.
Pertempuran paling ketat terjadi di kelas lovebird yang digelar hingga 15 sesi, termasuk Kelas BOB. Duel seru antara lain melibatkan lovebird Kiranty, Sak Masek, Charlitos, Yully, Slamet, Hitler, Cepot, Maspion, Sandal Jepit, dan lain-lain.
Pada kelas-kelas regular, ada empat lovebird yang meraih double winner. Lovebird Kiranty andalan Om Hengky Nias (Ononiha SF Bogor) bukan hanya meraih double winner, tetapi juga dua kali juara 2, sekali juara 3, dan dua kali juara 5 pada kelas regular.
Om Rendy (Duta Piala Raja) moncer bersama lovebird Slamet (juara 1, 1, 2, 3). Cepot milik Eric Sanders 77 (Duta Piala Raja) meraih double winner plus juara 5.
Lovebird Charlitos milik Om Agung Tole (Duta Pahlawan Cup) juga tampik ciamik. Burung ini bahkan meraih hattrick, serta juara 2, 2, 3.
Lovebird Sak Masek milik H Ghojir (Duta Piala Raja), yang biasanya mencetak kemenangan fantastis, kali ini harus puas dengan raihan juara 1 dan tiga kali runner-up. Lovebird Yully orbitan Om Jemmy Mamahit (K3 Sulten) meraih juara 1, 3, 4, dan 4.
Kelas-kelas lainnya dimenangi lovebird Hitler milik H Hudan (Duta Pakde Karwo), Sandal Jepit andalan H Ulum (Bonex Power SF), dan Unyil GBF milik Garasi BF (Bonex Power SF).
Lovebird Kiranty juara Kelas BOB
Kelas BOB berlangsung menegangkan dan sangat ketat. Lovebird Kiranty menunjukkan ketangguhannya, dan tampil sebagai juara 1 sekaligus menjadi lovebird terbaik. Juara kedua dan ketiga diraih Sak Masek dan Maspion.
Om Hengky Nias tersenyum lega setelah lovebird Kiranty mampu menuntaskan tugasnya secara prima. “Lovebird Kiranty dan Sak Masek sama-sama bagus dan berdurasi panjang, lebih dari 90 detik. Tapi pada akhir penilaian Kelas BOB, kinerja Sak Masek agak menurun,” jelas Om Bambang Dewa selaku korlap.
Panitia juga membuka dua kelas tledekan yang disapubersih Praja milik Om Anjar ( Begejokan SF). Praja mengeluarkan suara ngeroll burung gereja, disambung suara lovebird dengan speed rapat, disertai gaya nyeklek yang aduhai. Tak heran jika para juri terpukau dan memberikan full bendera merah A.
Secara keseluruhan, even Astadasa Cup dalam rangka memperingati HUT Ke-18 Dewa 99 ini berlangsung sukses. Panitia menggunakan dua lapangan mengingat jumlah sesi yang sangat banyak dan peserta yang mencapai 1.300 ekor burung.
Mewakili seluruh kru panitia dan tim juri, Om Didin (ketua Dewa 99) dan Om Bambang (korlap, sekaligus penasihat) mengucapkan terima kasih kepada seluruh relasi pendukung dan peserta yang hadir. (Endar)
Selengkapnya, baca Daftar Juara Astadasa Cup Dewa 99 (klik saja).
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.