Lovebird San-San hari ini, Rabu (1/11), genap berumur lima bulan. Itu berarti sang pemilik, Om Meo (Meo BC Kuningan), tidak bisa lagi menurunkannya di kelas balibu (bawah lima bulan). Namun hal itu tak menjadi masalah bagi Om Meo, karena lovebird San-San sejak umur 3,5 bulan sudah sering main di kelas dewasa.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lovebird San-San menetas pada 1 Juni 2017. Burung ini merupakan hasil ternakannya sendiri. Salah satu induknya dibelinya dari Mr Ko Dros, salah seorang master breeding lovebird warna di Cipanas, Bogor.
“Hampir 60 persen indukan di kandang penangkaran saya berasal dari Mister Ko Dros. Dia kan pakar breeding lovebird warna, dengan postur besar. Nah, saya kombinasikan dengan trah ngekek panjang dengan harapan anak-anaknya memiliki postur besar, warna bulu indah, dengan durasi ngekek yang panjang,” ujar Om Meo yang bernama asli Didi Adriasa.
Tak sia-sia Om Meo berguru dan terus menjalin hubungan dengan WNI keturunan Belanda tersebut. Apa yang diharapkannya mulai mewujud, antara lain melalui lovebird San-San.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ketika umurnya baru dua bulan, San-San sudah dijajal di lapangan, dan turun di kelas balibu. Saat itu cuma masuk nominasi. Tetapi Om Meo tak putus asa. Burung terus digladi di lapangan, dan akhirnya bisa meraih juara pertama.
Sejak berumur 3,5 bulan, lovebird San-San mulai dicoba pula di kelas dewasa. Ternyata mampu bersaing dengan lovebird-lovebird dewasa, bahkan sering dapat nomor, meski burung dimainkan setiap hari.
San-San terbilang langganan juara di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya, baik dalam even kemasan Ronggolawe Nusantara, BnR, Radjawali Indonesia, maupun event organizer (EO) independen. Berikut ini beberapa prestasi lovebird San-San, baik di kelas balibu maupun dewasa:
- Bupati Cup Indramayu (juara 1, 3)
- Exclusive JibranTeam (1, 1)
- Jatigador BC (1, 1)
- King Radjawali Indonesia (1, 1, 5)
- Kolengkang Enterprise (1, 1, 3)
- Latber BnR Kuningan (1)
- Latber Slank BC Kuningan (1, 1)
- Latpres Dangdeur BC (1, 1)
- Mahesa Team (3)
- Panghegar Ronggolawe Kuningan (2, 4)
- Poker CS Kuningan (1, 1, 1, 2, 3)
- Purnama Cup (1, 3)
- Sangkan Resort Agna Park (1, 2)
- Satria Kemang BC Cirebon (1, 2, 3, 3)
- Triostar BC (2)
Perawatan lovebird San-San
Om Meo yang membuka toko kelontong di kediamannya menjelaskan, lovebird San-San hampir tiap hari dilombakan, nyaris tanpa libur. Burung ini rajin bunyi, dan birahinya relatif stabil.
Boleh jadi kestabilan birahinya ini merupakan efek gelodok yang menjadi tempat tinggalnya bersama lovebird Sania yang menjadi pasangannya. Sejak kecil, keduanya selalu hidup bersama.
“Soal burung, saya lihat kondisi cuaca. Kalau panas, saya mandikan dengan cara disemprot di bawah terik matahari,” jelas Om Meo yang lahir di Ciamis.
Untuk pakan harian, Om Meo membuat racikan sendiri berupa campuran milet putih, milet merah, beras merah, canary seed, dan jambal bangkok (gabah jenis bangkok).
Semua bahan baku tersebut direndam dalam larutan rempah-rempah rahasia, kemudian dijemur. Air minum juga selalu diperhatikannya, sehingga selalu tersedia dan dalam kondisi bersih.
Kalau mau dilombakan, lovebird San-San dicabut dari kandang kotaknya, kemudian dipindahkan ke sangkar bulat. Usai lomba, burung kembali masuk gelodok bersama pasangannya.
Meski masih belia, sudah banyak pemain lovebird yang berminat meminang San-San. Bahkan saat ini penawaran tertinggi sudah mencapai Rp 25 juta.
“Namun saat ini saya belum ada niatan untuk menjual San-San. Mungkin kalau ada penawaran lebih baik, nanti saya pertimbangkan kembali,” tandas Om Meo. (neolithikum)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
hobi yang bisa jadi duit yah 🙂