Breeding murai batu RS BF Jakarta sudah beroperasi selama dua tahun terakhir ini, berlokasi di Jalan Pasir 3 No 50, RT 01 / RW 06, Ciganjur, Jakarta Selatan. Penangkaran murai batu ini milik H Rojali dan Om Samsuri, keduanya masih saudara sepupu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jumlah pasangan induk yang dimiliki memang hanya lima, tetapi semua pejantannya merupakan murai batu eks jawara lomba. Kelima induk jantan tersebut adalah New Anjali, Petir, Rambo, Jenglot, dan Gasangka.
“Sejak awal RS BF memang fokus pada kualitas produk, bukan ingin mencetak anakan sebanyak-banyaknya. Alhamdulillah, sudah banyak murai batu produk RS BF yang moncer di tangan para pemain,” kata Om Rojali.
Kicaumania yang sehari-hari bekerja sebagai staf di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ini dulu dikenal sebagai pemain lomba. Koleksi murai jawaranya cukup banyak, sehingga dia berfikir lebih baik diternak saja.
Namun lantaran kesibukan kerja, dia mempercayakan pengelolaan ternak murai batu ini kepada Om Samsuri. Kandang ternak pun ditempatkan di kediaman saudara sepupunya itu.
“Kebetulan Om Samsuri itu orangnya ulet dan sabar. Dia juga sangat telaten dalam menangkar, dan alhamdulillah berhasil,” lanjutnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelum produknya dilempar ke pasaran, Om Rojali mencoba menurunkan beberapa murai batu hasil ternaknya ke lapangan. Salah satunya adalah murai batu Ken Arok, anakan pertama New Anjali. Ternyata bisa meraih juara.
Dalam waktu singkat, anakan-anakan berikutnya mulai dipesan para koleganya sesama pemain. “Biasanya murai batu hasil breeding RS BF mulai berprestasi pada umur delapan bulan,” ujarnya.
Kandang penangkaran murai batu RS BF
Kandang penangkaran murai batu RS BF relatif sederhana, dan dibuat dalam bentuk petak-petak berjejer di belakang rumah Om Samsuri.
Setiap petak kandang mempunyai lebar 1,2 m, panjang 2 m, dan tinggi 2,5 m. Semua dindingnya terbuat dari batako, kecuali dinding depan yang menggunakan kawat halus / ram.
Kebutuhan pakan utama untuk murai batu indukan hanya berupa jangkrik, disediakan sebanyak-banyaknya. Kroto segar hanya diberikan dua kali seminggu.
Setiap induk jantan eks jawara dicarikan jodoh melalui seleksi cukup ketat, antara lain berumur 8 bulan atau lebih, serta kondisi fisiknya bagus.
Setelah berjodoh, pasangan induk segera berproduksi. Anakan yang menetas baru dipanen pada umur 7-10 hari untuk dibesarkan dalam kandang tersendiri.
Selama masa pembesaran, anakan murai batu dimaster dengan beberapa jenis burung seperti cililin, serindit, lovebird, serta cucak jenggot.
Trotolan murai batu dipasarkan pada umur 3 bulan, dengan harga mulai dari Rp 3,5 juta / ekor. Anakan dari kandang favorit memiliki banderol harga lebih mahal.
RS BF menggaransi trotolan murai batu yang dijualnya berjenis kelamin jantan. Apabila ternyata betina, maka pembeli bisa menukarnya. “Yang penting sesuai dengan nomor ring dan kode yang tertera pada sertifkat,” tambah Om Rojali.
Anakan murai batu dari induk A, B, C, dan seterusnya bisa dibedakan dari warna ringnya. Hal ini untuk memudahkan pemantauan, terutama ketika murai batu mulai ditampilkan di lapangan.
Kini produk RS BF telah tersebar di sejumlah kota besar di Tanah Air, dan sebagian besar moncer di lapangan. Apabila Anda ingin memperoleh anakan murai batu trah juara hasil breeding RS BF, silakan kontak Om Rojali / Om Samsuri, dengan nomor WA 0812 805 3901. (d’one)