Beberapa jenis burung ciblek mempunyai suara rapat yang kerap disebut para kicaumania sebagai suara tembakan atau ngebren. Karena suara ngebrennya itukah, burung ini kerap dijadikan masteran atau bisa juga dilombakan. Selain itu, ciblek juga memiliki suara asli yang banyak dicari, khususnya untuk terapi atau memancing bunyi. Berikut ini lima jenis burung ciblek, disertai dengan suara aslinya untuk memancing bunyi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Mengenal lima jenis burung ciblek beserta suara aslinya untuk memancing bunyi.

Sebagian besar ciblek mania lebih suka memelihara burung yang sudah memiliki suara full tembakan. Beberapa jenis di antaranya, seperti ciblek kebun dan ciblek gunung, memiliki suara khas tersebut.

Namun ketika momongannya mogok bunyi, maka suara asli dari burung ciblek pun banyak dicari. Suara kicauan asli burung ini dapat digunakan sebagai audio terapi maupun sebagai pemancing bunyi.

Sebenarnya ciblek merupakan nama alias, yang sering digunakan para kicaumania untuk menyebut burung-burung dari genus Prinia atau perenjak. Burung perenjak memiliki wilayah persebaran yang cukup luas di dunia, termasuk di Indonesia.

Sedikitnya ada lima spesies burung perenjak yang sangat popular di kalangan kicaumania Indonesia, yakni:

  1. Perenjak gunung (Prinia superciliaris), atau sering disebut ciblek gunung.
  2. Perenjak jawa (Prinia familiaris), atau lebih dikenal sebagai ciblek kebun.
  3. Perenjak rawa (Prinia flaviventris), atau kerap disebut ciblek rawa.
  4. Perenjak padi (Prinia inornata), atau dikenal sebagai ciblek pare / ciblek sawah.
  5. Perenjak cokelat (Prinia polychroa), atau sering disebut ciblek alang-alang.

Berikut ini informasi sekilas tentang lima jenis burung ciblek tersebut, dilengkapi dengan suara kicauan aslinya untuk terapi maupun sebagai pemancing bunyi burung sejenis.

1. Burung perenjak gunung

Burung perenjak gunung atau lebih popular dengan sebutan ciblek gunung.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Burung perenjak gunung / hill prinia (Prinia superciliaris), atau dikenal dengan sebutan ciblek gunung, sangat popular di kalangan kicaumania Indonesia, baik sebagai masteran maupun untuk dilombakan.

Postur tubuhnya berukuran sedang, dengan panjang sekitar 15 cm, berwarna cokelat dan memiliki ekor yang panjang. Pada bagian dada terdapat coretan hitam. Tubuh atas cokelat, sisi tubuh merah-karat-kekuningn, perut putih-kuning tua, dan alis mata keputihan.

Perenjak gunung lebih banyak ditemukan di daerah Sumatera, terutama di hutan perbukitan dan pegunungan, hutan lumut dan semak sub-alpin, pada rentang ketinggian antara 600 – 2.500 meter dari permukaan laut (dpl).

  • Suara kicauan burung perenjak gunung   |   DOWNLOAD

2. Burung perenjak jawa

Burung perenjak jawa dikenal pula dengan nama ciblek kebun.

Burung perenjak jawa / bar-winged prinia (Prinia familiaris) kerap disebut sebagai ciblek kebun. Burung ini acapkali terlihat di pekarangan, kebun, dan lahan pertanian.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Panjang tubuhnya sekitar 13 cm. Bulu tubuh didominasi warna zaitun. Tubuh bagian atas cokelat-zaitun, tenggorokan dan dada bagian tengah terlihat putih. Ekornya panjang, dengan garis sayap putih yang khas dengan ujung hitam dan putih.

Beberapa ras ciblek kebun memiliki bagian perut berwarna kuning, putih polos dan putih kekuningan. Perenjak jawa termasuk burung endemik atau hanya bisa dijumpai di Sumatera, Jawa, dan Bali.

  • Suara kicauan burung perenjak jawa   |   DOWNLOAD

3. Burung perenjak rawa

Burung perenjak rawa / yellow-bellied prinia.

Burung perenjak rawa / yellow-bellied prinia (Prinia flaviventris) memiliki postur tubuh seukuran perenjak jawa (13 cm). Punggungnya berwarna hijau-zaitun, dada putih, perut kuning, dan kepala berwarna abu-abu.

Burung ini banyak ditemukan di sekitar rawa gelagah, padang rumput tinggi, dan semak-semak. Wilayah persebaran meliputi Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

  • Suara kicauan burung perenjak rawa   | DOWNLOAD

4. Burung perenjak padi

Burung perenjak padi kerap disebut juga sebagai ciblek pare / ciblek sawah.

Burung perenjak padi / plain prinia (Prinia inornata) sering disebut ciblek pare atau ciblek sawah, karena habitatnya selalu tidak jauh dari lahan persawahan.

Postur tubuhnya sedang, atau seukuran burung ciblek gunung (panjang 15 cm), berwarna kecokelatan. Bagian dada dan perut berwarna kuning-tua atau merah-karat. Alis mata putih, paruh atas cokelat, dan paruh bawah merah jambu pucat.

Perenjak padi / ciblek sawah banyak ditemukan di daerah berumput panjang, gelagah, paya-paya, kebun jagung, dan lahan persawahan di Pulau Jawa.

  • Suara kicauan burung perenjak padi  | DOWNLOAD

5. Burung perenjak cokelat

Burung perenjak cokelat atau ciblek alang-alang.

Burung perenjak cokelat / brown prinia atau (Prinia polychroa) kerap disebut ciblek alang-alang, karena habitatnya di padang alang-alang dan semak rendah di Pulau Jawa.

Postur tubuhnya sedang, bercoret cokelat dengan bentuk ekor panjang. Tubuh bagian atas berwarna cokelat dengan coretan / berbintik. Tubuh bawah kuning-tua, dada abu-abu, sisi tubuh dan paha berwarna cokelat.

  • Suara kicauan burung perenjak coklat  | DOWNLOAD

Itulah lima jenis burung ciblek yang sudah dikenal para kicaumania di Indonesia, lengkap dengan suara aslinya untuk pemancing bunyi.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.