Seperti diberitakan, Abah Hudan (911 SF Surabaya) memiliki tujuh murai batu jawara dan 42 ekor murai batu bahan (masih dipoles). Salah satu jagoannya, murai batu Ganas, berhasil memenangi Bupati Cup 1 Kulonprogo (19/11). Sebelumnya, murai batu Rock n Roll miliknya juga moncer di Wali Kota Cup III Jogja (29/10).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu Rock n Roll andalan Abah Hudan.

Dalam lomba kemasan PBI Cabang Yogyakarta yang dihelat di halaman Balai Kota Jogja itu, murai batu Rock n Roll meraih juara 1 Kelas Taman Sari, juara 2 Kelas Wali Kota, dan juara 3 Kelas Malioboro.

Sebagaimana Ganas, murai batu Rock n Roll juga masih berusia muda. Jika Ganas baru dua kali mabung, maka Rock n Roll sudah tiga kali mabung.

Abah Hudan yang juga pimpinan 911 SF Surabaya itu menaruh harapan besar terhadap murai batu Rock n Roll, selain gaco-gaconya yang lain seperti Ganas, Parikesit, Petir, Anak Lanang, Pendekar, dan Bodrex.

Perawatan harian murai batu Rock n Roll

Mengenai perawatan harian Rock n Roll, Abah Hudan mengaku tak jauh berbeda dari murai batu lomba pada umumnya. Selepas subuh, sekitar pukul 05.00, burung rutin diembunkan hingga matahari terbit.

Pukul 07.30, Rock n Roll dimasukkan ke kandang umbaran hingga sore hari. Selama di kandang umbaran, burung diberi extra fooding (EF) jangkrik sebanyak 10 ekor, masing-masing lima ekor pada pagi dan sore hari.

Murai batu Rock n Roll di kandang umbaran, bersama trofi juara Wali Kota Cup III Jogja.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selain jangkrik, Rock n Roll juga diberi kroto segar. Hanya saja, pemberian kroto tidak setiap hari, namun tiga kali dalam seminggu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“Selama di kandang umbaran, burung dibiarkan terbang sesukanya. Semua murai batu saya perlakukan seperti itu, untuk melatih fisiknya, sekaligus melepaskan stress. Karena rajin diumbar, burung bisa main stabil hingga tiga atau empat sesi dalam setiap even,” jelas Abah Hudan.

Sekitar pukul 16.30, burung dipindahkan kembali ke sangkar harian, dilanjutkan mandi dalam keramba. Satu jam kemudian, sangkar langsung dikerodong, agar burung bisa beristirahat total, sambil didampingi burung-burung masterannya.

Setelan lomba murai batu Rock n Roll

Jika hari Minggu dilombakan, maka setelan lomba dimulai sejak H-3 (Kamis) hingga H-1 (Sabtu). Menu EF masih sama seperti perawatan harian, namun sejak Kamis burung sudah tak diumbar lagi, juga tak perlu dimandikan dulu.

“Cukup dijemur sebentar. Bahkan mulai jam sembilan pagi, burung langsung full kerodong dan diisolasi dari burung-burung sejenis. Dengan demikian, burung bisa beristirahat,” tambah Abah Hudan.

Setelan lomba diterapkan sejak H-3 (Kamis).

Sore hari, pukul 16.30, kerodong dibuka sebentar. Burung dianginkan dan diberikan 5 ekor jangkrik. Jika jangkrik sudah habis, burung kembali dikerodong hingga keesokan hari.

Pada H-1, porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 20 ekor yang diberikan secara bertahap (pagi, siang, sore), namun sudah tanpa kroto seperti hari-hari sebelumnya.

Pada Hari-H (Minggu), sebelum berangkat ke lapangan, murai batu Rock n Roll diberi 5 ekor jangkrik dan ulat hongkong secukupnya (tergantung kondisi burung). Selama menunggu sesi lomba, burung tetap full kerodong, namun tak perlu dijauhkan dari burung-burung lainnya.

Abah Hudan (kaos putih) bersama kru 911 SF.

Melalui perawatan seperti inilah, murai batu Rock n Roll kerap moncer dalam even-even yang diikutinya. Habis lomba, burung langsung dimandikan untuk meredam birahinya.

Setelah tiba di rumah, burung dianginkan tanpa dikerodong hingga esok hari. Biasanya kondisi fisik serta mental burung sudah pulih pada hari Senin. (Endar)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.