Om Andrik Sipaopao, plecimania asli Madiun, tak menyangka burung pleci miliknya yang diberi nama Bachri bisa stabil di jalur juara. Pleci Bachri diperolehnya dari hasil pulutan tetangga, tapi prestasinya luar biasa, bahkan bisa menjadi salah satu pintu rezeki bagi keluarganya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pleman yang tergabung dalam Tri SF Team ini bersyukur, pleci yang dibelinya 1,5 tahun lalu (seharga Rp 250.000) itu hampir tidak pernah lepas dari peringkat besar dalam setiap even di Blok Timur.
Pleci Bachri punya beberapa kelebihan ketika berada di lapangan. Dia tidak mau kalah dari lawannya. Jika pesaingnya makin menggebrak, Bachri justru makin menjadi-jadi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Gaya ekornya naik-turun seperti lovebird. Sayapnya gedruk-gedruk seperti ciblek. Kerja di lapangan sangat ngotot, sehingga banyak lawannya yang terdiam,” ungkap Om Andrik yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan industri Sidoarjo.
Coba lihat cuplikan video pleci Bachri berikut ini:
Adapun beberapa perlombaan yang pernah dimenangi pleci Bachri antara lain:
- Latber PAS Jayandaru (juara 1, 1)
- Latpres Ardo BC (1, 2)
- Kalingga BC (1, 5)
- Komunitas Pleci Surabaya (1)
- BBC Kedungrejo (1)
- Bong BC Pasuruan (1)
- KPS-Cuk Kalibokor (1)
- Lapindo Cup III (1)
- Latber Selasa (1)
- Paduka BC (1)
- Repoeblik Pandji (1)
- Piala Gusti Prabu (5)
- Anniversary 1st Double Turbin (7)
Ada hal unik yang dilakukan Om Andrik terhadap pleci Bachri. Karena dia dan istrinya tinggal di ruang kos-kosan yang sempit (ukuran 3 x 4 m2), hanya sebagian kecil trofi kemenangan plecinya yang dipertahankan.
Sebagian besar, bahkan jumlahnya ratusan, terpaksa dijualnya kepada sejumlah EO yang membutuhkan. “Mohon maaf. Bukannya saya tidak menghargai pihak panitia yang memberikan trofi, tetapi kamar kos yang saya tempati tak bisa digunakan untuk menyimpan ratusan trofi,” jelasnya.
Untuk trofi berbahan plastik, biasanya dihargai sebesar Rp 5.000 / unit. Adapun untuk trofi berbahan marmer, harganya bisa mencapai Rp 10.000 / unit.
Tips perawatan pleci Bachri
Perawatan pleci Bachri sangat simpel. Bahkan tak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan persiapan jelang lomba:
- Pleci dimandikan dua kali sehari dengan cara disemprot hingga basah, masing-masing pukul 07.00 dan 19.00.
- Burung dijemur di tempat yang tidak terkena matahari langsung (07.30 – 10.00).
- Pakan utama berupa voer yang dibeli secara eceran.
- Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa ulat hongkong dan kroto.
- Ulat hongkong diberikan setiap pagi dan sore hari, masing-masing sebanyak 2 ekor.
- Kroto diberikan dua hari sekali (Senin, Rabu, Jumat, Minggu), dengan porsi 1/2 sendoh teh.
- Air minum bersih wajib diganti setiap hari.
- Dua hari sekali (Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu), pleci dimasukkan dalam kandang umbaran, namun durasinya cukup 30 menit saja.
- Sehari-hari, pleci Bachri ditempatkan dalam sangkar tanpa dikerodong. Burung ini juga tidak pernah dimaster.
Berkat prestasinya yang terus mencorong, serta perawatannya tidak menyusahkan, banyak pleman yang berminat meminang pleci Bachri. Penawaran tertinggi sejauh ini mencapai Rp 12 juta.
“Namun belum saya berikan, karena saya dan istri masih bimbang. Tapi apabila ada penawaran yang lebih menggiurkan, nanti saya diskusikan dulu bersama istri,” tandas Om Andrik. (neolithikum)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.