Diare menjadi salah satu penyakit yang umum dialami lovebird dan jenis burung kicauan lainnya. Meski dianggap bukan penyakit cukup serius, dampak diare bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Artikel kali ini akan mengulas apa saja penyebab lovebird diare dan bagaimana cara mengatasinya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Para kicaumania biasanya langsung memvonis lovebird mengalami diare ketika mengamati bentuk kotorannya yang encer / berair. Padahal, tidak semua kotoran yang encer menandakan burung mengalami diare. Bisa juga akibat faktor lain seperti stres, terlalu banyak minum, atau mengkonsumsi pakan yang mengandung banyak air.
Untuk mengetahui apakah lovebird terkena diare atau tidak, kita bisa mengidentifikasinya dari gejala umum lain yang muncul, selain bentuk kotoran yang encer/berair. Misalnya, sisa-sisa kotoran yang menempel di bulu sekitar kloaka, perubahan perilaku, dan bulu-bulu tubuh yang sering mengembang.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Diare kerap dianggap sebagai gangguan kesehatan ringan. Padahal jika tidak segera ditangani, bisa berdampak fatal. Diare akan menyebabkan tubuh kering karena dehidrasi / kehilangan cairan tubuh. Hal ini membuat burung mudah lemas, stamina menurun, dan rentan terserang penyakit lainnya.
Berikut ini beberapa penyebab lovebird diare, yang nantinya akan membantu kita dalam melakukan pengananan atau pengobatan secara tepat.
1. Diare yang disebabkan parasit
Ada beberapa jenis parasit yang kerap menyerang lovebird dan menjadi penyebab diare, yaitu:
- Giardia, yaitu sejenis parasit bersel tunggal yang menyebabkan burung diare tanpa disertai gejala lainnya. Parasit ini bersifat menular sehingga burung penderita harus segera dipisahkan dari burung lainnya.
- Koksidiosis, yaitu parasit uniseluler yang bersifat sangat menular. Parasit ini dapat menyebabkan pendarahan, sehingga kotoran selalu bercampur darah / diare berdarah.
Koksidiosis umumnya bisa dikenali dari gejala yang muncul seperti anoreksia, depresi, bulu selalu acak-acakan, penurunan berat badan, dan sebagainya.
Karena parasit ini menular melalui kotoran, maka burung penderita harus segera dipisahkan dari keberadaan burung piaraan lainnya. - Nematoda / cacing atau sering disebut metazoa adalah jenis parasit yang tidak begitu umum ditemukan pada lovebird, tergantung asal-usul dan perawatannya. Dalam kondisi parah, infeksi nematoda dapat menyebabkan diare yang disertai penurunan berat badan, bulu mengembang, dan terkadang ada darah pada kotorannya.
2. Diare yang disebabkan virus
Beberapa infeksi virus yang kerap menyerang lovebird antara lain reovirus, adenovirus, dan polyomavirus. Infeksi ini bisa memicu diare hemoragik yang menyebabkan diare berdarah dan kompliksi serius lainnya. Dalam kondisi paling parah, infeksi ini bisa menyebabkan kematian.
Pengobatan yang umum dilakukan adalah secara symptomatic, yakni menyediakan cairan dan nutrisi tertentu. Selain itu, kita juga perlu menjaga suhu tubuh burung agar tetap panas. Pemberian antibiotik tidak dapat membunuh virus, tetapi hanya menghentikan bakteri yang bisa meyertai virus tersebut.
Metode perawatan lainnya adalah membersihkan total sangkar dan perlengkapan yang digunakan dengan larutan desinfektan (misalnya FreshAves), serta menjauhkan lovebird penderita dari burung piaraan lainnya.
Dalam banyak kasus, infeksi virus biasanya tidak mudah disembuhkan sehingga pembasmian hanya bisa dilakukan dengan cara “menghilangkan” burung tersebut.
3. Diare yang disebabkan bakteri
Secara umum, ada beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan diare pada burung lovebird yaitu:
- Chlamydia psittaci
- Escherichia coli
- Clostridium
- Slamonella
Bakteri chlamydiosis adalah penyebab paling umum, karena statusnya yang zoonosis / bisa memengaruhi manusia. Burung yang terserang bakteri ini akan mengalami depresi anoreksia dan diare, disertai gejala yang tidak umum seperti gangguan pada sistem pernafasan, konjungtivitis, sinusitis, pneumonia, dan sebagainya.
4. Diare yang disebabkan jamur
Infeksi jamur adalah masalah yang paling umum ditemukan pada burung lovebird yang menderita diare. Ada dua jenis jamur yang bisa menyebabkan diare, yaitu avian gastric yeast dan candida.
5. Diare yang disebabkan faktor lain
Diare juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti:
- Cloacal papilloma, yaitu struktur seperti benjolan atau kutil yang terdapat di kloaka. Kondisi ini menyebabkan perubahan bentuk kotoran, diare, dan memicu sembelit.
- Distocias / distosia, yaitu retensi telur di kloaka. Kondisi ini memicu efek yang sama seperti cloacal papilloma.
- Benda asing di usus. Jika burung dengan sengaja / tidak sengaja menelan sebuah atau beberapa benda asing seperti mainan dan kelereng, maka kondisi tersebut bisa memicu diare.
Perawatan lovebird yang terkena diare
Berikut ini beberapa tindakan dan perawatan terhadap lovebird yang mengalami diare:
- Pisahkan burung penderita dari burung lainnya yang masih sehat.
- Bersihkan tempat pakan / air minum, baik pada burung.
- Sebagai bentuk pertolongan pertama, lovebird yang mengalami diare segera diberi larutan khusus seperti pedialyte yang cara-cara pembuatannya bisa disimak di sini.
- Obati burung dengan menggunakan BirdBlown yang terbukti ampuh mengatasi lovebird diare serta gangguan pencernaan lainnya. BirdBlown adalah antiparasit dalam bentuk tepung yang dapat digunakan sebagai larutan oral dan efektif menyembuhkan diare pada berbagai jenis burung, baik yang disebabkan parasit, bakteri, jamur, dan faktor lainnya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.