Murai batu Kuda Hitam merupakan gaco andalan Om Willy (W2D’Champ) yang sarat prestasi, baik dalam even-even regional maupun nasional. Burung ini pernah moncer dalam even akbar Piala Radja 2016 di Candi Prambanan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namun, murai batu Kuda Hitam sempat vakum dari berbagai arena lomba. Butuh waktu cukup lama (enam bulan lebih) bagi Om Willy untuk mengembalikan performanya, sehingga bisa tampil kembali ke lapangan.
Dengan penuh kesabaran serta ketelatenan, Om Willy mencari pola perawatan yang cocok dengan karakter murai batu Kuda Hitam (KH). Salah satunya adalah mengubah jadwal mandi dari setiap hari menjadi seminggu sekali.
“Sekarang jadwal mandinya hanya setiap Sabtu pagi. Itu dilakukan di dalam kandang tenggaran, usai diembunkan. Setelah puas mandi, KH langsung digembleng ala militer, yakni diumbar sejauh 1,5 km, menggunakan kandang tenggaran sepanjang empat meter,” jelas Om Willy.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selanjutnya, KH dikembalikan ke sangkar harian, dan langsung dijemur selama tiga jam tanpa pakan dan air minum. Usai dijemur, burung diistirahatkan dalam ruangan khusus, bersama burung-burung masterannya yang terdiri atas prenjak gunung dan cililin.
Namun penggemblengan hanya dilakukan sekali dalam seminggu, sama seperti jadwal mandinya, yaitu Sabtu. Untuk menjaga prestasinya agar bertahan lama di lapangan, Om Willy tak menurunkan murai batu Kuda Hitam setiap pekan.
Jika tidak ada lomba, maka jadwal penggembengan ala militer diterapkan. Tetapi jika mau dimainkan hari Minggu, maka H-1 (Sabtu) tidak dilakukan penggemblengan dulu.
“Burung tak lagi ditempatkan dalam kandang tenggaran. Bahkan selama sepekan, KH cukup dijemur, diberi kroto secukupnya, serta jangkring lima ekor pada pagi dan sore hari,” tambah Om Wily.
Pada H-1, atau sehari sebelum lomba, burung tetap dimandikan, namun tidak ditenggar lagi. Setelah mandi, KH diberi jangkrik sebanyak 20 ekor. Selanjutnya burung diistirahatkan, full kerodong, hingga keesokan harinya.
Berikut ini detail perawatan harian dan perawatan lomba yang diterapkan Om Willy terhadap murai batu Kuda Hitam.
Perawatan harian minggu pertama:
- 05.00: Pengembunan
- 05.30: Burung masuk kandang umbaran, diberi jangkrik sebanyak 3 ekor. Khusus Sabtu, burung dimandikan.
- 05.45: Pengemblengan ala militer, dengan terbang bolak-balik di kandang umbaran sejauh 1,5 km.
- 07.00: Burung dimasukkan kembali ke sangkar harian, lalu diberi jangkrik 2 ekor.
- 07.00-10.00: Penjemuran tanpa air minum dan pakan.
- 10.30: Burung diteduhkan, kemudian diistirahatkan dalam ruang khusus.
- 16.00: Burung dianginkan dan jangkrik 5 ekor.
- 17.00: Burung kembali diistirahatkan, sangkar full kerodong, sampai keesokan harinya.
Perawatan harian minggu kedua, sekaligus persiapan lomba:
- 05.00: Pengembunan
- 07.00: Burung diberi jangkrik 5 ekor
- 07.00-10.00: Penjemuran tanpa air minum dan pakan
- 10.30: Burung diteduhkan, kemudian diistirahatkan dalam ruang khusus.
- 16.00: Burung dianginkan dan diberi jangkrik 5 ekor.
- 17.00: Burung kembali full kerodong sampai keesokan hari.
- Khusus H-1 (Sabtu), setelah mandi, burung tidak ditenggar lagi.
- Porsi jangkrik dinaikkan menjadi 20 ekor. Setelah itu, burung beristirahat total (full kerodong) hingga keesokan harinya.
Melalui metode penggemblengan ala militer, kata Om Willy, kondisi fisik murai batu Kuda Hitam kini kembali prima. Hal ini ditandai dengan pola makan yang lebih baik, volumenya makin besar, kasar, dan tembus, serta ditunjang posturnya yang aduhai.
Beberapa prestasi terakhir murai batu Kuda Hitam adalah Brawijaya Cup, KKS Cup, BnR Pamekasan, serta Radjawali Indonesia DPC Bangkalan. Selain Kuda Hitam, Om Willy juga memiliki sejumlah murai batu berprestasi, antara lain Jhon Ru, Pioneer, Over Take, Bvlgari, dan Dior.
Rencananya Om Willy akan menurunkan KH dalam beberapa even besar, termasuk gelaran CIAS feat STH di Surabaya, Minggu (18/2), serta even lain kemasan PBI, BnR, dan Radjawali Indonesia. (Endar)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.