Sejak awal tahun 2018, murai batu Ketu terus berprestasi dalam even-even nasional di Jabodetabek. Prestasi terbarunya adalah meraih double winner dalam even akbar Jayakarta Cup di halaman parkir Samsat BSD City, Tangerang Selatan, Minggu (18/2).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bahkan Ketu sukses menjuarai kelas bergengsi dalam gelaran tersebut. Sebelumnya, burung ini juga nyeri juara pertama dalam lomba burung berkicau Aa Aa BC Cup 1 di Bekasi (4/2). Ketu juga berhasil meraih juara 1 dan 3 dalam even Bupati Cup 4 / Batavia Cup di Tangerang (14/1), serta juara 1 Piala Kartika Cup 1 di Tangerang (28/1).
Murai batu Ketu merupakan jawara lawas yang tetap bertahan sampai sekarang. Burung ini awalnya milik Om David, salah seorang personel Wintaco SF. Lantaran rajin berprestasinya, burung ini lantas ditake-over Om Nanda, pimpinan Wintaco SF.
Di tangan Om Nanda, Ketu tetap rajin berprestasi. Om Andi pun sering meminjam murai batu untuk memperkuat Owen SF, yang kemudian berubah nama menjadi Alvin Team.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dukungan Ketu membuat Owen SF maupun Alvin Team kerap meraih juara umum single fighter atau bird club. Owen dan Alvin merupakan nama putra-putra Om Andi.
Om Andi lalu membeli murai batu Ketu. Di tangannya, gaco ini tetap tampil cemerlang dalam setiap lomba yang diikutinya.
Saat itu, awal tahun 2017, Om Nanda sedang membutuhkan uang. Murainya lalu dimaharkan ke Om Andi seharga Rp 150 juta. Keduanya memang sudah berteman akrab di dunia kicauan, apalagi sama-sama tinggal di daerah Kemayoran.
“Saya tak ragu membeli murai batu Ketu, karena sudah tahu persis kualitasnya di lapangan,” ujar Om Andi yang memiliki usaha penerbitan dan distributor kitab suci Al Qur’an.
Perawatan tetap tetap meneruskan settingan Om Nanda
Karena sudah mapan dengan perawatan harian maupun settingan lomba sejak di tangan Om Nanda, maka tak ada alasan bagi Om Andi untuk mengubahnya.
Secara umum, perawatan murai batu Ketu relatif sederhana, tidak neko-neko. Bahkan nyaris tak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan lomba. Berikut ini beberapa poin penting dalam perawatan murai batu Ketu.
- Pagi hari sekitar pukul 07.00, burung dimasukkan ke kandang umbaran selama 1 jam, supaya terkena sinar matahari pagi secara langsung.
- Pukul 08.00, burung dipindah ke sangkar harian sambil diangin-anginkan hingga pukul 09.00.
- Extra fooding (EF) berupa jangkrik (5 / 5) dan kroto sebanyak 1 sendok teh.
- Air minum harus selalu bersih.
- Siang hari, sangkar burung dalam kondisi tidak dikerodong. Malam hari full kerodong.
- Setiap hari, murai batu Ketu didampingi burung-burung masteran yang terdiri atas lovebird, cucak cungko, dan kenari.
Karena prestasinya yang stabil, termasuk dalam even-even besar, banyak pemain yang mengajukan penawaran untuk meminang murai batu Ketu. Bahkan penawaran tertinggi sudah mencapai 1/2 M alias Rp 500 juta.
“Tapi saya sendiri masih bingung, belum yakin benar untuk melepasnya. Ya, untuk sementara, murai batu Ketu saya simpan dulu.” tandas Om Andi. (neolithikum)