Kiprah 911 SF bisa dijadikan inspirasi bagi single fighter maupun klub burung lainnya. Single fighter yang bermarkas di Surabaya ini tak hanya berkutat dalam perawatan burung, atau berpartisipasi dari even yang satu ke even lainnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
911 SF / Nine-One-One-SF juga mengelola serta membina berbagai bidang usaha, sehingga memberi kesempatan kerja bagi puluhan anak muda.
Siapa sih di balik 911 SF yang sepanjang tahun 2017 hingga kuartal pertama 2018 kian berjaya dalam berbagai even lokal, regional bahkan nasional? Tentu saja Abah Hudan, pemilik murai batu Pendekar yang menjadi juara 1 dan 3 dalam even kolosal Piala Raja 2017.
Dalam perbincangan dengan omkicau.com, Om Taufiq Wibisono selaku panglima lapangan menjelaskan, nama single fighter ini diadopsi dari nama usaha Abah Hudan yang bergerak di bidang teknik.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Beberapa usaha binaan 911 SF
Meski jadwal lomba burung sangat padat, terutama di Blok Timur, Abah Hudan dan Om Taufiq tetap memperhatikan nasib para perawat dan kru 911 SF.
“Selain merawat burung, teman-teman kami beri kesempatan dan dukungan untuk belajar berwiraswasta. Kami terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap bisnis mereka,” ujar Om Taufiq.
Tak hanya itu, single fighter ini juga membina beberapa usaha, antara lain Café Lambozta, jasa cuci kendaraan di Jalan Candi Lontar Kulon Surabaya, hingga kios perlengkapan burung di Jl Raya Bungkal, Manukan, Surabaya Barat.
Bahkan Café Lambozta sering dijadikan ajang kopdar komunitas kicaumania, lantaran lokasinya luas dan nyaman. Bahkan kicaumania di luar personel 911 pun kerap nongkrong di kafe tersebut.
Perhatian seperti inilah yang makin menumbuhkan kekompakan antarpersonel 911 SF, dan berimbas pada kinerja mereka dalam melakukan perawatan burung-burung koleksi Abah Hudan.
Selain Pendekar, 911 SF juga mempunyai sejumlah murai batu jawara. Misalnya Ganas, Anak Lanang, Petir, dan Rock n Roll. Ada lagi cucak ijo Sinden kerap menghiasi daftar juara dalam berbagai gelaran di Blok Timur.
Di luar amunisi andalannya, 911 SF masih memiliki puluhan burung pelapis. Gaco-gaco pelapis ini kerap diturunkan dalam even-even lokal dan regional, terutama ketika skuat utama tidak bisa dimainkan.
Dalam Piala Raja 2017, murai batu Anak Lanang meraih juara kedua. Petir bertengger di posisi kesembilan. Secara keseluruhan, 911 SF meraih lima gelar dalam lomba burung kicauan terakbar di Indonesia tersebut.
Dalam lomba besar lainnya, yakni Pakde Karwo Cup VII di Surabaya (22/10/2017), tujuh gaco Nine-One-One-SF juga meraih juara, terutama di kelas murai batu dan cucak ijo. Tak hanya itu, tim ini juga memenangi undian doorprize sepeda motor.
Tak punya target khusus, yang penting silaturahmi
Gelar juara umum single fighter pun berkali-kali diraih 911 SF, antara lain dalam even Anniversary BnR Koblen, CIAS Collaboration with STH, dan sebagainya.
Namun, sejak awal, Abah Hudan selalu mengingatkan kepada personelnya untuk tidak menargetkan apapun setiap kali mengikuti lomba. Apalagi single fighter ini masih seumur jagung, lantaran baru berkiprah tahun 2016.
“Soal prestasi, kami hanya berusaha bersaing semaksimal mungkin serta menjunjung sportivitas. Sebab bukan juara yang kami cari, melainkan keinginan mempererat persaudaraan dan tali silaturahmi antarkicaumania,” tandas Om Taufiq. (Endar)