Om Santo, pemilik BKL-M, awalnya pemain sabung ayam. Sang kakak, Om Hariyadi, tidak henti-henti menasihatinya untuk meninggalkan hobi tersebut dan beralih ke burung kicauan. Berkali-kali nasihat itu diabaikannya. Namun karena sang kakak tak bosan-bosan mengingatkan, akhirnya Om Santo pun mau mengikuti nasihat tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Awal tahun 2015, dengan modal hanya Rp 2,5 juta, Om Santo membuka kios burung di depan rumah yang berada di Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Uang segitu dipakainya untuk membeli pakan burung seadanya. Sang kakak membantu membelikan berbagai jenis burung hasil pikatan untuk mengisi kios burung tersebut.
Pelan-pelan, kios burung itu laris-manis. Berbagai merek pakan, obat, serta vitamin burung tersedia. Bahkan dua tahun berselang, awal tahun 2017, Om Santo mendirikan penangkaran murai batu BKL-M.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Beberapa pelanggan kios sering cerita kepada saya, bahwa prospek penangkaran murai batu sangat menggiurkan. Kebetulan beberapa pelanggan saya juga beternak murai batu. Saya lantas belajar kepada mereka,” jelas Om Santo.
Selama belajar, Om Santo tidak pernah bertanya berapa keuntungan beternak murai batu. Dia justru selalu bertanya, apa saja kendala yang sering dihadapi para peternak, terutama pemula.
Para penangkar kerap mengeluhkan proses penjodohan yang sulit. Bahkan banyak induk betina yang dibantai calon pasangannya. Hal inilah yang menjadi fokus Om Santo ketika mendirikan penangkaran murai batu BKL-M Bird Farm. BKL-M merupakan akronim dari “bakul manuk” yang berarti penjual burung.
Tatkala memulai beternak murai batu, Om Santo hanya bermodal tiga pasangan induk. Semua induk dibelinya dari rekan-rekan penangkar murai batu.
Setelah usahanya berkembang, Om Santo mulai memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI untuk menambah jumlah induk.
Saat ini, BKL-M BF sudah memiliki 18 pasangan induk murai batu medan. Tetapi yang sudah produksi baru 10 pasang. Dalam sebulan, BKL-M bisa memanen 15-25 ekor anakan murai batu.
“Alhamdulilah, KUR BRI yang diperuntukkan bagi usaha mikro masyarakat sangat membantu dalam pengembangan usaha breeding saya. Sejak membuka kios dan beternak murai batu, saya sudah dua kali mengambil KUR BRI. Tinggal tiga bulan lagi lunas,” tutur Om Santo kepada omkicau.com.
BKL-M terapkan perkawinan monogami dan poligami
Dalam pengembangbiakan murai batu, Om Santo tak fanatik terhadap sistem perkawinan monogami maupun poligami. Kedua sistem itu bahkan diterapkan di BKL-M BF.
“Jika ada induk jantan dan betina terlihat cocok saat didekatan, ya langsung dipasangkan. Jika induk jantan terlihat ragu-ragu saat didekatkan, barulah saya terapkan sistem poligami,” jelasnya.
Setiap petak kandang ternak murai batu dibuat dalam ukuran 90 cm x 150 cm, dengan tinggi 180 cm. Rangka terbuat dari kayu, sedangkan dinding-dindingnya dari kalsiboad.
Pasangan induk diberi pakan utama berupa voer kiloan. Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik dan kroto secukupnya.
Anakan murai batu yang baru menetas dibiarkan dalam pengasuhan induknya sampai umur 7 hari. Setelah itu dipanen dan dipindah ke kandang pembesaran, kemudian diloloh sendiri oleh Om Santo atau awak kandang yang membantunya.
Bahan lolohan terbuat dari campuran jangkrik, kroto, serta cacing tanah yang ditumbuk menyerupai bubur. “Saya lebih suka memanen sejak dini, dengan pertimbangan agar trotolan tidak banyak yang mati akibat dihajar induknya,” kata Om Santo.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Pemasteran dilakukan sejak trotolan hingga lepas trotol, menggunakan burung-burung yang ada di kios Om Santo. Beberapa burung masteran yang ada antara lain cililin, cucak jenggot, lovebird, jalak suren, dan kenari. Ada juga walang kecek dan jangkrik khusus untuk masteran.
Untuk sementara, trotolan murai batu hasil breeding BKL-M BF baru dipasarkan di kios burung milik Om Santo. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per pasangan. Kalau per ekor, harga mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta.
Tips beternak murai batu untuk pemula
Bagi Anda yang ingin beternak murai batu, Om Santo memberikan tips berdasarkan pengalamannya selama ini:
- Siapkan modal yang cukup (Rp 10 juta – Rp 15 juta) untuk membeli induk (minimal 3 pasang) dan membuat kandang ternak.
- Usahakan agar kandang selalu bersih, nyaman, dan sirkulasi udaranya baik.
- Persiapan mental jika merugi.
- Perhatikan step-by-step beternak murai batu secara benar. Baca referensi dari buku maupun website terpercaya, serta belajar langsung dari breeder senior.
- Harus sabar dan telaten, terutama dalam proses penjodohan.
- Memamahi benar prinsip rezeki agar tidak gampang iri terhadap sesama breeder. Boleh jadi modal sama besar, kepandaian satu level, kandang sama-sama bagusnya, pakan sama-sama bergizi, tetapi penghasilan setiap peternak tidak pernah sama.
- Berdoa agar dimudahkan Tuhan selama menjalankan usaha penangkaran murai batu. (neolithikum)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.