Dunia burung kicauan boleh jadi merupakan pilihan dan jalan hidup bagi Om Bedot. Dulu namanya dikenal sebagai salah seorang juri lomba burung di Jakarta. Profesi juri dijalaninya selama 15 tahun, dan menjadi sandaran ekonomi bagi dia serta keluarganya. Sekarang Om Bedot memilih pensiun dari juri, dan sukses beternak murai batu dengan mengibarkan bendera MR Bird Farm Kudus.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Bedot kanan) dan Om Agung saat mengorbitkan murai batu hasil kebun sendiri.

MR merupakan akronim dari Muria, nama gunung yang berada di wilayah selatan Kabupaten Kudus, serta berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jepara dan Pati. Kandang breeding murai batu MR Bird Farm berada di Desa Loram Wetan RT 05 / RW 03, Gg Masjid Alfallah, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

:Sejak lima tahun lalu, saya memutuskan berhenti total menjadi juri, dan pulang kampung di Kudus, membangun penangkaran murai batu,” tuturnya kepada omkicau.com.

Modal awal beternak hanya mengandalkan beberapa murai batu simpanannya yang punya kualitas bagus. Sebagai juri, dia tentu faham kualitas seekor murai batu.

Beberapa murai eks jawara lomba yang kini menjadi indukan di MR Bird Farm antara lain Nusantara, Gatot Kaca, Santika, Arjuna, Garuda, Baruna, Mahesa, Agra, Kencana, Karebet, Hanoman, Arwana, Dolpin, Alaska, dan Satria.

“Total ada 15 petak kandang. Semuanya sudah terisi pasangan induk, dan rajin berproduksi. Bahkan sudah banyak murai batu hasil breeding MR Bird Farm yang moncer di lapangan,” tandas Om Bedot, tanpa bermaksud jumawa.

Salah satu pasangan induk favorit di kandang MR Bird Farm.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setelah lima tahun berjalan, beberapa induk betina diganti. Kini, MR Bird Farm menggunakan induk betina yang seluruhnya berasal dari hasil ternak sendiri.

“Saya beberapa kali mengganti induk betina, terutama kalau kualitas anakan tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan,” jelasnya.

Melalui seleksi ketat terhadap induk jantan maupun betina, MR Bird Farm kini mampu menghasilkan anakan berkualitas bagus. Salah satu murai batu produksinya yang sudah moncer di lapangan antara lain Pangeran Muda.

Burung tersebut sekarang milik Om Agung, kicaumania yang tinggal di Pisangan Lama, Jakarta Timur. Pangeran Muda batu berumur 11 bulan, tetapi sudah berkali-kali menjuarai lomba. “Pangeran Muda adalah anakan Arjuna,” tutur Om Bedot.

Murai batu Pangeran Muda hasil breeding MR Bird Farm.

Kandang ternak sederhana, namun tertata rapi

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Kandang breeding murai batu MR Bird Farm terbilang sederhana, namun tertata rapi. Setiap petak kandang memiliki ukuran panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,5 meter. Bahan baku rangka kayu berlapis kawat halus. Petak-petak kandang ini ditempatkan dalam ruangan atau indoor.

Kandang ini berlantai tanah yang dilapiri pasir. Di dalamnya terdapat bak mandi berisi air bersih, dan pepohonan kecil dalam pot sebagai penyejuk suasana.

Dalam setiap petak kandang disediakan dua kotak sarang / gelodok, sehingga pasangan induk bebas memilih sarang sesuai dengan keinginannya.

Om Bedot sedang menjemur anakan murai batu.

Yang menarik, Om Bedot tidak terlalu direpotkan masalah penjodohan burung. Yang penting, burung jantan dan betina harus sama-sama sudah mencapai umur dewasa kelamin dan dalam kondisi birahi.

Burung jantan dan betina langsung dimasukkan ke kandang ternak. Namun kedua calon induk selalu dalam pemantauannya. “Jika induk jantan galak, biasanya saya ganti betinanya,” tuturnya.

Setiap pasangan induk rata-rata menghabiskan 50 gram (1/2 ons) jangkrik setiap harinya. EF lainnya berupa ulat hongkong dan cacing secukupnya. Kalau induk bawa anakan, porsinya ditambah.

Induk betina rata-rata bertelur sebanyak 2-3 butir. Tatkala induk betina sedang mengerami telurnya, induk jantan tetap dibiarkan dalam kandang. Setelah menetas, anakan akan diasuh induknya selama lima hari.

Anakan umur 5 hari dipanen dan dipindah ke kandang pembesaran

Setelah itu, anakan murai batu dipanen dan dipindah ke kandang khusus pembesaran. Saat itu juga dilakukan pemasangan ring dengan kode MR BF. Setiap bulan, MR Bird Farm bisa memanen anakan dari tiga pasangan induk.

Jika sudah berumur 1,5 bulan, trotolan murai batu dipisahkan dari saudara satu tetasan atau murai-murai seumurannya, dan ditempatkan dalam sangkar soliter.

Trotolan murai batu siap dikirim ke para pemesan.

Trotolan murai batu hasil breeding MR Bird Farm dipasarkan seharga Rp 3,5 juta – Rp 4 juta per ekor. Pembeli bukan hanya dari Kudus, tetapi juga rekan-rekannya di Jabodetabek.

Karena produksinya relatif terbatas, para peminat harus rela bersabar dan antre untuk mendapatkan anakan murai batu ring MR BF. (d’one)

Breeding murai batu MR Bird Farm

Kontak: Om Bedot (WA 0852-1546-2227)

Farm: Desa Loram Wetan RT 05 / RW 03, Gg Masjid Alfallah, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.