Om Amiril Mu’minin, atau akrab disapa Om Amiexs, sejak kecil hobi memelihara aneka unggas, mulai dari ayam, angsa, bebek, ikan, berbagai jenis burung kicauan, hingga merpati balap. Pengalamannya sebagai penangkar burung kicauan pun tak perlu diragukan lagi. Bahkan breeding murai batu HilKast BF Malang yang dikelolanya memiliki omzer Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ketika memasuki bangku kuliah, Om Amiexs sempat vakum dari hobinya ini. Hal itu berlanjut tatkala dia diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Keuangan, dengan tugas berpindah-pindah tempat.
Hobi burung kicauan kembali digelutinya setelah berumah tangga dan memiliki anak. Saat itu putera pertamanya berumur dua tahun. Om Amiexs mengajaknya jalan-jalan ke pasar burung. Eh.., ternyata anaknya tertarik dengan burung.
Sejak itulah dia mulai mengoleksi kembali berbagai jenis burung kicauan. “Saat koleksi burung makin banyak, saya berfikir, daripada hanya memberi pakan, mengapa tidak mencoba diternak sekalian,” ujar Om Amiexs.
Sejak tahun 2003, Om Amiexs mulai menangkar berbagai jenis burung kicauan, termasuk murai batu. Karena belum menetapkan nama penangkarannya, akhirnya orang-orang memanggil dengan Amiexs BF.
Tahun 2008, ketika anak keduanya lahir, Om Amiexs memutuskan fokus beternak murai batu dengan jumlah induk 10 pasang. Dua tahun berselang, dia mengganti brand nama penangkarannya dengan HilKast Bird Farm yang merupakan gabungan dari kedua nama anaknya: Hilal dan Kautsar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Amiexs dikenal gemar bereksperimen, sehingga pengalamannya dalam beternak murai batu dan burung kicauan lainnya pun makin mumpuni.
Pergaulannya yang cukup luas dan kerap memberikan tips beternak kepada pemula melalui berbagai media sosial dan media online membuat produknya laris-manis di pasaran.
Awalnya, pemasaran murai batu hasil breeding HilKast BF hanya dari tetangga ke tetangga. Akhirnya, jejaring pemasarannya makin meluas. Apalagi sejak adanya kemajuan teknologi informasi lewat WA, BBM, dan medsos.
Untuk pdate hasil breeding, Om Amiexs membuat dua akun FB, yakni HilKast Bird Farm dan HIlKast Birdfarm. Sebagian lagi diinformasikan melalui situs amiexs.blogspot.co.id.
Dalam sebulan, omzet penjualan trotolan murai batu produksi HilKast BF mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Harga seekor trotolan umur dua bulan dibanderol mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta, tergantung kualitas induknya.
Karena peminat produknya cukup banyak, sementara stok relatif terbatas, belum semua konsumen dapat terlayani. Hal ini dikarenakan Om Amiexs menangani sendiri penangkaran murai batunya, dan dilakukan sehabis bekerja.
Kepada peternak pemula, Om Amiexs berpesan agar jangan takut mencoba atau melakukan sesuatu yang baru. Mereka kerap ragu, misalnya apakah burung sudah berjodoh atau belum, ragu-ragu saat mau memanen anakan, bahkan ragu apakah anakan mau diasuh induknya atau diloloh sendiri.
Lihat juga Tips praktis penangkaran murai batu ala Om Amiexs
“Beternak adalah seni. Kita bisa mengkreasikan ide kita, tak perlu takut gagal. Apalagi saat ini sudah banyak ulasan mengenai penangkaran burung,” jelas Om Amiexs.
Setiap peternak juga harus membulatkan tekad. Sebab tanpa tekad yang kuat, mustahil bisa menaui hasil maksimal. Yang tidak kalah penting adalah kesabaran dan harus banyak berdoa. (neolithikum)
Breeding murai batu Hilkast BF
Phone: 0813-3500-3344 | 0858-77-999-788
Email: amiexs@gmail.com
Instagram: @amiexz
facebook : Hilkast Bird Farm
Alamat: Puncak Buring Indah Blok B4-33, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Citra Garden City, Malang.