Breeding lovebird Denzus 77 BF Makassar didirikan Om Sulaiman Abdul Hakim bersama sang kakak, Om Edhi, pada 17 Agustus 2015. Modal awal berupa 25 pasangan induk, yang terdiri atas 8 pasangan induk trah ngekek panjang, dan 17 pasangan lovebird sayur yang menghuni kandang koloni.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sejak kecil, Om Sulaiman memang hobi memelihara burung. Namun baru pada tahun 2014, dia aktif mengikuti lomba burung. Itupun berkat bimbingan kakaknya yang sering berlomba di Pasar Hobby Toddopuli, Makassar.
“Saat pertama kali melihat kontes burung, saya tertarik dengan lovebird karena warna dan suaranya yang memikat. Peminatnya banyak, perawatannya pun simpel. Satu tahun kemudian, saya dan kakak memberanikan diri beternak lovebird, dengan mendirikan Denzuz 77 Bird Farm,” tutur Om Sulaiman kepada omkicau.com.
Denzus merupakan akronim dari “de gaga sussa” (bahasa Bugis) yang berarti “tidak ada yang susah”. Adapun 77, kalau dibaca “tuju-tuju” (bahasa Bugis) juga berarti “tepat”.
Sebagian besar pasangan induk di kandang ternak Denzus 77 BF berasal dari para breeder lovebird di Jawa, antara lain ring Cak Wied PBLI (Solo), Konslet Kejer (Solo), Ip-AWK (Sragen), Resmi Sahara (Bogor) dan Rendra (Lumajang). Sebagian lagi merupakan eks jawara lomba di seputaran Makassar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk proses penjodohan, Denzus 77 BF menggunakan dua model, yakni sangkar harian untuk trah juara dan kandang koloni untuk trah sayur.
Untuk breeding di sangkar harian, anakan lovebird diloloh sendiri oleh induknya sampai bisa makan sendiri. Tapi anakan dari kandang koloni akan dipanen pada umur 10-14 hari, dipindah ke kandang pembesaran, dan diloloh secara hand feeding menggunakan spet.
Perlakuan mandi serta jemur secukupnya, dan sekali-kali ditaruh di kandang umbaran. Pemasteran anakan lovebird menggunakan perangkat audio sonic dengan nada kenari, blackthroat, belalang raja, dan jangkrik.
Pakan utama biasanya menggunakan produk buatan Cak Wied PBLI (Solo). Adapun obat-obatan dan suplemen lainnya menggunakan produk beberapa pabrikan, termasuk StopSnot produksi Om Kicau.
Tips Denzus 77 BF agar hasil ternak maksimal
Ada beberapa tips yang diterapkan Denzus 77 BF agar hasil ternak lovebird bisa maksimal, antara lain:
- Pemilihan induk sesuai dengan standar kontes, umur minimal 1 tahun, bodi besar, dan fisik sempurna (tidak memiliki cacat tubuh).
- Induk berasal dari eks jawara dengan durasi bagus serta gaya nyeklek.
- Kandang breeding harus bersih, sejuk, dan tidak bising.
- Berani melakukan eksperimen.
- Tekun dan sabar.
- Selalu belajar dari peternak lain yang telah sukses.
Pemasaran dan omzet penjualan
Mengenai pemasaran hasil ternak, Denzus 77 BF menggunakan sistem gethok-tular melalui rekan-rekan kicaumania, serta melalui medsos seperti Grup Facebook.
Harga anakan bervariasi. Untuk anakan di kandang ombyokan, harga mulai dari Rp 275 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor. Adapun untuk anakan trah juara sekitar Rp 750.000 – Rp 1 juta per ekor.
Om Sulaiman mengatakan, omzet penjualan lovebird bervariasi, sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 9 juta per bulan. Soal tambahan penghasilan dari breeding, Om Sulaiman menganggao sebagai bonus saja. Pasalnya, sebagai dokter gigi, dia juga memiliki penghasilan yang lumayan. Kakaknya, Om Edhi, juga berstatus sebagai karyawan swasta.
“Bagi kami, yang lebih utama adalah bisa menyalurkan hobi dan memiliki banyak teman,” tandas Om Sulaiman. (neolithikum)
Penangkaran lovebird Denzus 77 BF
Kontak: WA 0813-5581-5417 / 0813-5480-0147
FB: Kicau Denzus 77 BF Makassar
Alamat: Jalan Perintis Kemerdekaan 7 No 56B (belakang STIMIK Dipanegara), Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.