Nama lengkapnya Wiroyo Girham Pasa, dan akrab disapa Om Pasa. Dialah owner Canary Campus BF (Bird Farm) Malang. Sejak SMP, Om Pasa sudah mulai beternak kenari, kendati branding usaha baru dilakukannya tahun 2005, atau saat duduk di bangku kuliah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, sejak tahun 1999, atau ketika masih duduk di bangku SD, Om Pasa sudah mengenal seluk-beluk penangkaran burung kenari. Dia mendapat bimbingan langsung dari ayah dan saudaranya.
Ayahnya, seorang tentara, juga memiliki hobi memelihara serta beternak kenari. “Saya sering diajak Bapak mencari tembean (calon induk) kenari AF dari para peternak lainnya. Itu dilakukan Bapak usai apel, dan sepulang saya dari sekolah,” tutur Om Pasa kepada omkicau.com.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Semasa SMP, Om Pasa membeli sepasang kenari. Uangnya berasal dari “galak gampil” (angpao) saat berkunjung ke rumah sanak-saudara di musim lebaran. Tak disangka, pasangan kenari tersebut rajin berproduksi.
Anakan-anakan kenari itu kemudian dijualnya. Hasilnya diputar kembali untuk membeli induk baru. Akhirnya jumlah induk kenari terus bertambah, sampai akhirnya berkembang menjadi 40 pasangan.
“Kegiatan beternak kenari saya jalankan terus sampai kuliah. Sadar mengenari arti penting branding, maka breeding kenari ini saya beri nama Canary Campus Bird Farm (tahun 2005),” tambah Om Pasa.
Di kampus, Om Pasa sering disebut teman-teman kuliahnya dengan nama Kenari. Soalnya, dia sering menempel gambar burung kenari pada buku binder kuliah.
Setelah menamatkan kuliahnya, Om Pasa bekerja sampai akhirnya menjabat koordinator payment point online pada salah satu vendor bank swasta di Malang. Kendati demikian, usaha penangkaran kenari tetap dijalankannya sampai sekarang.
Calon induk disiapkan sejak umur 3 bulan
Dari Om Pasa, kita bisa belajar banyak mengenai cara beternak kenari yang baik dan benar. Tentang seleksi calon induk, misalnya, dia sudah menyiapkannya sejak kenari masih berumur 3 bulan. Hal ini untuk mengenali karakternya. Induk betina menggunakan jenis AF / loper, sedangkan induk jantan menggunakan jenis F1 / F2.
Kandang breeding terbuat dari kayu yang disusun berjajar dan bertingkat. Setiap kandang dilengkapi dengan gelodok. Kandang perawatan anakan menggunakan kandang battery.
Untuk menjaga kebersihannya, setiap hari kandang harus dibersihkan dari debu dan kotoran burung. Begitu pula pasangan induk kenari, mesti dimandikan (dengan cara disemprot), lalu dijemur selama 30 menit.
Pakan utama merupakan hasil racikan Om Pasa, berupa canary seed yang dicampur berbagai macam buah. Sebelum dicampur, buah diblender, lalu dioven sampai crispy seperti remahan roti.
“Selain itu, pakan racikan itu masih saya tambahkan madu, sereh, dan aneka rempah lainnya dengan komposisi tertentu,” jelas Om Pasa.
Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa sawi hijau dan telur puyuh. Dengan menu seperti inilah, pasangan induk kenari bisa tumbuh sehat dan produktif. Begitu pula anak-anaknya.
Setiap bulan, Canary Campus BF bisa menjual sekitar 25 ekor. Dengan harga anakan per ekor antara Rp 125.000 hingga Rp 250.000, omzet per bulan rata-rata sekitar Rp 5 juta.
Sebagian anakan kenari dijual langsung ke para pelanggan setianya yang ada di berbagai kota, antara lain Malang, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Sebagian lagi dipromisikan melalui media sosial, khususnya Facebook.
“Pesan saya kepada calon peternak, atau peternak pemula, berusahalah selalu konsisten dan jangan mudah menyerah. Semua bisnis yang berhubungan dengan mahkluk hidup tak bisa diprediksi. Meski sudah berupaya maksimal, hasilnya belum tentu sesuai dengan harapan,” tandas Om Pasa. (neolithikum)
Canary Campus BF
Kontak: WA 0857-5518-0088
Farm: Perumahan Graha Sapto Raya BC36 RT 02/RW 15, Malang, Jawa Timur.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.