Om Andhika Brilian Ryantiarno, atau akrab disapa Om Dhika, bekerja sebagai karyawan pabrik baja terkemuka di Kota Cilegon. Di tengah-tengah kesibukannya, dia juga mempunyai toko burung bernama Brilian Bird Shop, serta beternak lovebird dan parkit dengan nama Starlight BF Serang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jangan membayangkan bahwa Om Dhika sudah bertahun-tahun beternak lovebird dan parkit. Tidak! Kedua jenis burung itu baru dibudidayakannya awal tahun 2017, masing-masing hanya bermodalkan sepasang induk saja.
Tetapi semangat, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar membuat semuanya menjadi mudah. Berbagai kendala dihadapinya dengan enjoy, dan bisa diatasi secara manis pula.
Hanya bermodal 1 pasang lovebird dan 1 pasang parkit, jumlah induk Starlight BF terus bertambah. Setiap anakan yang dihasilkan dibesarkan, lalu dijodohkan dengan calon induk lain, sampai akhirnya terbentuk dua kandang koloni.
Kandang koloni pertama berisi 10 pasang induk lovebird, sedangkan kandang kedua berisi 14 pasang induk parkit. Bahkan pada akhir 2017, Om Dhika membangun lagi satu kandang koloni lovebird. Hal itu karena kandang pertama sudah full.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Namun saat pengembangan kandang koloni ketiga, ternyata banyak lovebird yang mati mendadak. Jumlahnya mencapai belasan ekor,” kata Om Dhika kepada omkicau.com.
Dia lalu menyelidiki kemungkinan penyebabnya. Ternyata sirkulasi udaranya kurang bagus, sehingga mengganggu kesehatan burung, terutama pernafasannya.
Dari kejadian itu, awal tahun 2018, Om Dhika merenovasi kandang dan memulai lagi dari awal. Nama penangkaran pun diganti menjadi Starlight BF (semula sama seperti nama toko burungnya).
“Kebetulan saat itu bertepatan dengan kelahiran anak lelaki saya. Starlight diambil dari kata terakhir nama anak saya, dengan harapan ada hasil positif yang bisa diraih,” jelas Om Dhika.
Kini, usaha penangkaran lovebird dan parkit yang dikelola Om Dhika sudah berjalan lancar. Induknya rajin berproduksi.
Prose penjodohan lovebird dan parkit menggunakan metode yang sama. Dalam hal ini, calon induk dilepas dalam kandang koloni bersama sejumlah calon induk lainnya. Mereka mencari jodoh sendiri, sehingga tidak terlalu merepotkan.
“Jumlah sarangnya saya lebihkan dari jumlah pasangan yang mungkin terbentuk, agar burung punya pilihan untuk menentukan sarangnya sendiri. Selama proses penjodohan, saya berikan EF kangkung untuk mendongkrak birahi burung,” tambah Om Dhika.
Setelah terbentuk beberapa pasangan, dia lalu mengeluarkan burung-burung yang tidak mempunyai pasangan. Burung ini disimpan, dan suatu saat akan diikutkan dalam penjodohan berikutnya.
Untuk pakan induk, Om Dhika menggunakan milet kiloan. Tetapi jika sedang meloloh anaknya, induk juga diberi canary seed dan jagung.
Ada keuntungan tersendiri dalam beternak lovebird dan parkit. Selain bisa menjual anakan dari dua jenis burung tersebut, Om Dhika juga sering menggunakan induk parkit sebagai baby sitter / babuan untuk mengerami telur lovebird.
Induk babuan itu juga akan merawat anak-anak lovebird sampai beberapa hari. Dengan cara seperti ini, produktivitas induk lovebird bisa meningkat. Sebab setelah bertelur, lovebird bisa kembali kawin dan menghasilkan telur lagi.
Sebagian anakan lovebird dan parkir hasil breeding Starlight BF dipasarkan secara online. Namun ada juga yang dimasukkan ke toko burung. Bahkan tak sedikit pula yang menerapkan model PCB (pantau, cocok, bayar).
Harga anakan lovebird bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 2 juta / ekor. Harga anakan parkit mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 / ekor. “Penghasilan dari ternak burung lovebird dan parkit cukup lumayan,” tandasnya. (neolithikum)
Breeding lovebird & parkit Starlight BF
Kontak: WA 0878-7131-3174
Alamat: Komplek Kidemang Blok G1 No.5, Kota Serang, Banten.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.