Baru enam bulan murai batu Hellboy di tangan Abah Hudan, punggawa 911 SF Surabaya. Burung dibelinya dalam kondisi mabung keempat. Di tangan pemilik lama, Hellboy jarang dilombakan, meski gaya bertarung dan bakatnya terbilang istimewa.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah beres mabung, Abah Hudan langsung menjajal murai batu Hellboy dalam even akbar KM Jatim Cup IV, Juli 2018. Hasilnya, dua kelas utama (KM Jatim dan Kicaumania) berhasil dimenanginya.
Bulan berikutnya, Agustus 2018, murai batu Hellboy kembali meraih juara 1 kelas utama dalam kontes Pelet Biru BC Cup 3. Masih di bulan yang sama, Hellboy kembali menjurai kelas utama dalam helatan Gresik Cup I (19/8).
Menurut Abah Hudan, seluruh kejuaraan yang diikuti Hellboy pascamabung itu merupakan endurance test yang pertama. Hellboy bisa dikatakan lulus, namun Abah Hudan belum puas jika gaconya belum mengikuti even terakbar di Tanah Air: Piala Raja 2018 di Taman Candi Prambanan (23/9).
Saat memutuskan tampil dalam Piala Raja 2018, Abah Hudan mengistirahatkan murai batu Hellboy selama sebulan penuh. Tujuannya untuk pemulihan kondisi usai menjalani endurance test pertama.
“Selama masa istirahat, Hellboy mendapat perawatan lebih intensif untuk berlomba di Piala Raja, sekaligus persiapan endurance test yang kedua,” sambung Abah Hudan.
Sukses menjuarai dua even akbar
Lewat gemblengan terukur, Hellboy akhirnya tampil oke di Piala Raja. Burung ini menjuarai Kelas Pariwisata B, mengalahkan beberapa gaco papan atas lainnya seperti Mutiara Surga milik Om Denny serta Demit Pasir milik H Fitri BKS.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Minggu (23/9) malam, usai menang di Piala Raja, Hellboy bersama kru 911 SF balik ke Surabaya lewat jalur darat, dengan jarak tempuh sekitar 350 km. Senin (24/9) dinihari, rombongan tiba di markas 911 SF. Murai batu Hellboy diistirahatkan sejenak untuk pemulihan kondisi.
Selasa (25/9), Hellboy sudah menjalani perawatan intensif untuk mengikuti kontes akbar lainnya, Wali Kota Kediri Cup. Rombongan berangkat Minggu (30/9) dinihari, dari Surabaya ke Kediri, dengan jarak tempuh sekitar 123,7 km.
Dalam even dengan sistem penilaian BnR tersebut, Hellboy kembali meraih juara pertama di kelas Wawali. “Alhamdulillah, Hellboy lulus uji ketaguhan dan kualitas. Dalam waktu seminggu moncer di dua even akbar, dengan perjalanan darat yang cukup jauh, serta berbeda EO,” ujar Abah Hudan.
Perawatan murai batu Hellboy sebenarnya sederhana. Usai azan subuh, burung langsung diembunkan, lalu dilanjut penjemura hingga pukul 09.00, atau disesuaikan dengan kondisi panas matahari.
Selanjutnya, Hellboy dimasukkan kandang umbaran hingga sore hari, didampingi beberapa burung master seperti cililin, kenari, cucak cungko, dan kapas tembak.
Extra fooding (EF) berupa jangkrik, dengan porsi 5 ekor pada pagi dan 5 ekor pada sore hari. Kroto disajikan menjelang siang. Jadwal mandi disesuaikan kondisi burung, tetapi dilakukan menjelang sore hari. (Endar)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru