Sebagian kicaumania beranggapan, burung terkadang cocok-cocokan dengan siapa yang merawatnya. Anda boleh mengiyakan, tetapi boleh juga menganggapnya sebagai mitos. Faktanya, Om Putra Aditya dari Semar Mesem SF Pasuruan mengalaminya pada diri lovebird Jolong.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Lovebird Jolong andalan Om Putra Aditya (Semar Mesem SF Pasuruan).

Lovebird Jolong baru setahun di tangannya. Burung ini dibelinya dari Om Jujuk Wijaya, pemilik Gantangan Suka BC di Desa Kucur, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, November 2017.

Pekan sebelumnya, Om Putra sempat memantau penampilan Jolong saat berlomba di Gantangan Sukorejo BC. Dia lalu bertandang ke rumah Om Jujuk, untuk menanyakan apakah burung mau dijual.

Saat dipantau, burung memang enggak mau bunyi. Bahkan burung ini banyak tingkah. Om Putra kemudian mencoba menyendirikan, ternyata burung mau berbunyi juga.

“Dijual berapa Mas?”. Tidak disangka, Om Jujuk justru menyuruh Om Putra membawa burungnya, sembari berkata: “Manuk gak kenek ae sampean gowok sek. Engkok lek wes jalan lapangan, sampean bayar”.

Terjemahannya, he.. he.. he.., “Burung tidak jalan, kamu bawa dulu saja. Jika sudah jalan di lapangan, baru kamu bayar”.

Saat itu Om Jujuk buka harga Rp 1 juta, lantas ditawar Rp 800 ribu. Terjadilah nego sampai akhirnya deal Rp 900.000. Nama Jolong ini berasal dari akronim pepatah Jawa: Ojo dumeh lan sombong (Jangan berlebihan / semena-mena / mentang-mentang, dan jangan sombong).

Om Putra Aditya: Jolong akronim dari “Ojo dumeh lan sombong”.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setelah dirawat secara intensif oleh Om Putra, performa lovebird Jolong secara perlahan mulai meningkat. Durasi kerjanya makin bagus, dan jedanya pun tambah rapat.

Jolong mulai berprestasi dalam berbagai latber dan latpres di wilayah Pasuruan, sampai akhirnya menjuarai sejumlah lomba regional di kawasan tersebut. Beberapa prestasinya antara lain:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Launching Gantangan Ngopak BC (juara 1, 1, 3, 6)
  • Black Box Cup (1, 2, 4, 4)
  • Aniversary KMM (2, 4, 4)
  • Family Cup (2, 4, 5)

Lovebird Jolong juga kerap mendominasi gelaran latber maupun latpres di Gantangan Jawi BC, Sukorejo BC, Ababil BC, Randu 7 BC, Pantera EO, Triwong BC, Pesona 15, Suka BC, Suklan BC, dan Liberty BC. Sebagian di antaranya double winner dan hattrick.

Lovebird Jolong dan sebagian koleksi trofinya.

Perawatan lovebird Jolong sangat simpel

Menurut Om Putra, perawatan lovebird jantan ini relatif mudah. Sehari-hari, burung ditempatkan di dalam sangkar umbaran (sangkar boks) bersama lovebird betina yang menjadi pasangannya.

“Burung mandi sendiri di dalam cepuk yang disediakan. Kemudian dijemur pagi hari, sekitar satu jam. Pakan hanya milet putih saja. Pakan tambahan berupa jagung muda manis,” jelas Om Putra.

Lovebird Jolong saat beraksi di gantangan.

Apabila mau lomba, perawatan Jolong pun masih sama seperti harian. Nyatanya, burung rajin berprestasi di lapangan. Tak heran jika banyak pemain lain yang berminat meminangnya.

Di tangan Om Putra, prestsi lovebird Jolong makin mencorong.

Sejauh ini, penawaran tertinggi sudah mencapai Rp 60 juta. Tapi Om Putra belum mau melepasnya. “Kalau ada yang nawar seratus juta, saya siap melepasnya,” tandas Om Putra yang memiliki usaha bengkel sepeda motor. (neolithikum)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.