Bermula dari kegemarannya memelihara berbagai jenis hewan dan burung, Om Sunarto mampu mengubah hobi itu menjadi ladang rezeki. Dia mendirikan Zoonart BF (Bird Farm) dengan menangkar berbagai jenis unggas, termasuk burung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Zoonart BF bermarkas di kediamannya, Jalan Bogorami Makam No 20, Kelurahan / Kecamatan Bulak, Surabaya. Tak hanya itu, kandang juga dibangun di Madiun dan dikelola saudaranya.
Bahkan kandang di Madiun lebih besar daripada di Surabaya. Rencananya, farm di Madiun ditargetkan bisa mencapai 1.000 kandang.
Zoonart berasal dari kata zoo and art (kebun bintang dan seni). “Saya ingin berkesenian dan berkarya lewat penangkaran hewan dan burung. Sebab tanpa rasa seni, mustahil bertahan di hobi ini,” ungkapnya kepada omkicau.com.
Jauh sebelum dijadikan lahan bisnis, kecintaan Om Narto terhadap burung dan hewan telah membawanya jalan-jalan ke beberapa kota di Jawa, Bali, Sulawesi, NTB, Sumatera, bahkan ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Setiap berkunjung ke luar kota maupun luar negeri, dia sering melakukan survei. Kalau cocok, burung atau hewan tersebut akan dibelinya. Beberapa hewan yang pernah digemarinya antara lain kambing hias, ayam mutiara, kalkun, ayam naga dori, dan sebagainya.
Sejak tahun 2014, Om Narto mulai menangkar berbagai jenis unggas dengan tujuan bisnis. Secara bertahap, dia mulai menjual hasil ternaknya, mulai dari cucakrowo, jalak putih, jalak bali, murai batu, lovebird, hingga merpati dan perkutut.
Karena rumahnya yang berlantai lima sudah tidak mampu lagi menampung kandang baru, Om Narto membangun farm lagi di Madiun yang juga kota asalnya. “Saya bangun farm di Madiun awal tahun 2018,” kata Om Narto yang juga pernah beternak kacer, cucak biru, cucak jenggot, dan kenari.
Sukses beternak aneka jenis burung perkutut
Dalam artikel kali ini, omkicau.com hanya akan mengulas kesuksesan Zoonart BF dalam beternak perkutut. Adapun jenis burung lainnya bisa ditampilkan pada kesempatan berikutnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Narto, meski harga perkutut tidak terlampau mahal, penjualannya boleh dibilang paling stabil. Berbeda dari jenis burung lainya yang harganya cenderung berfluktuasi.
Semula, Zoonart BF hanya bermodal 12 pasang induk perkutut. Kini jumlah induk mencapai ratusan pasang, bahkan setiap bulan bisa memasarkan sedikitnya 100 ekor burung perkutut.
Jenis perkutut yang ditangkar pun bervariasi, mulai dari perkutut bangkok yang sering dilombakan, hingga perkutut hias dan langka seperti cemani, putih lurik, putih mata tembus, udan emas, jambul, putih kapas, dan songgo ratu.
Kandang ternak perkutut berukuran 200 x 90 cm2, tinggi 200 cm. Kandang dibagi menjadi empat kotak dan setiap kotak ditempati satu pasangan induk.
Kandang dilengkapi dengan gelodok. Bagian dasarnya diberi pasir laut, agar kondisi kandang tetap hangat. Kandang juga diberi sensor anti-tikus, untuk meminimalisasi ancaman hewan pengerat tersebut.
Mau tahu berapa jumlah kandang perkutut di Zoonart BF? Wow!! Kandang perkutut putih lurik saja ada 143 petak, cemani 20 kandang, dan jenis lainnya tiga petak.
Untuk penjodohan, Zoonart BF menggunakan sistem monogami. Calon induk diseleksi berdasarkan umur (7 – 12 bulan) dan sama-sama dalam kondisi birahi. Kalau salah satu induk belum birahi, biasanya akan terjadi perkelahian.
Komposisi pakan utama induk perkutut
Pakan utama induk perkutut terdiri atas milet putih, milet merah, stimulan, vitamin B kompleks, herbal, dan minyak zaitun. Biasanya Om Narto atau karyawannya membuat ransum dalam jumlah besar, dengan rasio / perbandingan:
- 50 kg milet putih
- 10 kg milet merah
- 500 gram kencur
- 2 ruas jahe
- 10 butir vitamin B kompleks
- 10 sendok makan madu murni
- 4-5 sendok makan minyak zaitun
Pakan diganti setiap tiga hari sekali. Pakan yang terbuang di dasar kandang bisa dipakai lagi untuk diberikan kepada merpati. Air minum bersih diganti setiap hari. Adapun kandang dibersihkan seminggu sekali.
Jika telur menetas, maka piyik perkutut dirawat langsung oleh induknya. Namun jika induk nakal, Om Narto akan menyerahkan perawatan piyik kepada burung puter. Terkadang ada piyik yang sakit. Piyik sakit harus segera diisolasi dari induknya, lantas diloloh secara manual.
Karena permintaan pasar cukup tinggi, Om Narto sampai kewalahan memenuhinya. “Sekarang tak mungkin lagi jika mengandalkan hasil penangkaran sendiri. Karena itu, saya juga kulakan perkutut dari peternak lain di beberapa kota di Jateng, Jatim, dan Jogja,” ujarnya.
Untuk menjaga nama baik farmnya, Om Narto juga menyeleksi anakan perkutut dari para supplier sebelum dijual ke konsumen. Salah satu patokannya adalah bobot badan standar dan sudah melewati fase lolohan.
Untuk pemasaran, Om Narto dibantu istri, keponakan, serta karyawannya. Pembelinya tersebar di berbagai kota, baik di Jawa maupun luar Jawa.
Harga perkutut dibanderol bervariasi, tergantung umur dan kondisinya, yakni Rp 250 ribu (3 bulan), Rp 300 ribu (4-6 bulan), Rp 500 ribu (12 bulan), Rp 750 ribu (siapan / siap dijodohkan), dan Rp 1,5 juta – Rp 2 juta (sudah berjodoh).
Dalam sebulan, omzet penjualan Zoonart minimal mencapai Rp 25 juta. Ini hanya dari penjualan perkutut, belum termasuk penjualan jenis burung lainnya. Selain beternak. Om Narto juga menjual berbagai obat dan sangkar burung perkutut. (neolithikum)
Zoonart Bird Farm Surabaya
Kontak: Om Sunarto (HP 0813-3249-5110 / WA 0822-4543-4010
Farm:
Jl Bogorami Makam No 20, Kelurahan / Kecamatan Bulak, Surabaya.
Jl Setro Baru Utara VII No 113, Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Desa Karebet, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun.