Blessing in disguese! Itulah yang terjadi pada lovebird Melodi besutan Om Sanny Wijaya, owner SS Bulldog Lovebird Farm Jimbaran, Bali. Lovebird paud (umur 4 bulan) ini justru meraih koncer A mutlak justru ketika salah gantang dan dimainkan di kelas dewasa. Namun, sejak itu, burung terus berprestasi di kelas dewasa.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lovebird Melodi merupakan hasil ternak SS Bulldog Lovebird Farm milik Om Sanny Wijaya. Selain beternak lovebird, Om Sanny juga memiliki usaha di bidang travel yang dirintisnya sejak tahun 2008.
“Lovebird Melodi awalnya merupakan burung rumahan. Awalnya, Melodi saya bawa ke gantangan, main di kelas paud. Begitu naik gantang, Melodi tak mau ngekek. Jangankan ngekek, bereaksi pun tidak,” tutur Om Sanny.
Namun dia tak patah semangat. Melodi lalu dimainkan pada sesi kedua. Nah, terjadilah blessing in disguese (berkah tersembunyi). Om Sanny sebenarnya salah gantang, karena sesi kedua ini merupakan kelas lovebird dewasa.
“Ternyata Melodi malah mampu menampilkan performa terbaiknya di kelas dewasa. Burung rajin ngekek, dengan durasi rata-rata 30 detik, dan hampir tanpa jeda. Akhirnya tim juri memberinya bendera koncer A,” tambah Om Sanny.
Sejak itulah Om Sanny memutuskan hanya menampilkan lovebird Melodi di kelas dewasa. Dalam satu bulan terakhir, Melodi sudah meraih lima kali trofi juara 1 dan tujuh trofi juara 2.
Perawatan harian dan setelan lomba lovebird Melodi
Menurut Om Sanny, perawatan lovebird Melodi relatif simpel. Sehari-hari, burung hanya diberi milet putih, tanpa doping aneh-aneh, juga tak pernah diberi untulan / pasangan untuk membuatnya rajin bunyi.
Kalau mau dilombakan, maka tiga hari sebelumnya (H-1), burung menjalani terapi mandi malam. Pada H-1, lovebird Melodi mendapat extra fooding (EF) berupa mentimun.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada hari lomba, burung dijemur dulu selama 10 menit, sambil diberi EF jagung supermuda. Apabila lawan-lawan yang mengapitnya merupakan lovebird dewasa, serta rajin ngekek, dapat dipastikan lovebird Melodi bakal tampil ngedan.
“Makin dewasa dan makin rajin ngekek lawannya, penampilan Melodi justru makin bagus. Apabila lawan di sekitarnya masih paud, Melodi hanya diam membisu. Entah kenapa,” tambah Om Sanny.
Ada perlakuan khusus yang diterapkan Om Sanny Wijaya ketika lovebird Melodi usai berlomba. Sehari usai lomba, burung dimasukkan ke kandang umbaran, untuk melepaskan emosinya.
Karena prestasinya terus meroket, banyak rekan pemain yang berminat meminang lovebird Melodi. Bahkan ada yang mau menukarnya dengan motor 250 cc. Tapi Om Sanny belum ingin menjualnya. Mengapa?
“Saya belum mau menjualnya, untuk menyemangati para peternak lovebird yang lain. Meski harga lovebird saat ini sedang anjlok, khususnya di Bali, para peternak tak boleh patah semangat. Tetap tekun, supaya bisa mendapatkan hasil maksimal, terutama di arena lomba,” jelasnya.
Perlu diketahui, pasangan induk yang menghasilkan Melodi juga merupakan lovebird hasil penangkaran SS Bulldog Lovebird Farm. Tak heran jika banyak pemain yang mengindent anakan-anakan dari pasangan induk ini.
Pasangan induk tersebut memang kerap “melahirkan” lovebird dengan tipikal fighter abis. Bagi rekan-rekan kicaumania yang ingin berkomunikasi dengan dengan Om Sanny Wijaya, termasuk untuk mendapatkan info lovebird prospek, silakan hubungi 0813-3963-8000. (Weka Kaweka)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.