Pada tahun 2010, Om Alfiandi (Al Salayan Biaro), kicaumania dari Payakumbuh, Sumatera Barat, membeli seekor murai batu dari kios burung seharga Rp 2 juta. Burung itu kemudian diberi nama murai batu Cindua Mato. Siapa sangka, murai tersebut kemudian menjelma menjadi burung langganan juara dalam even-even akbar di Sumatera.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu Cindua Mato andalan Om Alfiandi.

Murai batu Cindua Mato sering menjuarai even-even akbar di Sumatera Barat dan Riau. Misalnya, juara 1 lomba burung berkicau Podomoro Cup I. Bahkan, burung ini juga pernah menjadi runner-up dalam Liga BnR dan Liga Ronggolawe Sumatera.

Koleksi trofi dan piagam kemenangan murai batu Cindua Mato.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Menurut Om Al, sapaan akrab Om Alfiandi, murai batu Cindua Mato punya performa menarik. Durasi kerja mantap, volume melengking, dengan variasi dan irama lagu komplet, serta tembakan-tembakan panjang.

Om Alfiandi bersama istri.
Istri Om Alfiandi (kanan) naik podium juara 3 dalam even Alam Bareh Solok III.

Tips perawatan murai batu Cindua Mato

Yang menyenangkan Om Al, burung ini tidak rewel dalam perawatannya. Bahkan nyaris tak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan setelan lomba.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Tips perawatan murai batu Cindua Mato.

Berikut ini tips perawatan murai batu Cindua Mato yang biasa diterapkan Om Al:

  • Setiap pagi, burung dijemur dengan durasi lama (6 jam), mulai pukul 07.00 hingga 13.00.
  • Mandi dalam karamba dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore).
  • Pakan utama berupa voer kiloan, diberikan secara ad libitum (sepuasnya burung).
  • Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik dan kroto.
  • Porsi jangkrik 15 / 15 (pagi / sore).
  • Kroto diberikan 3 kali seminggu (Senin, Kamis, Minggu), masing-masing sebanyak 1 sendok makan.

Cindua Mato punya durasi mantap, volume melengking, variasi dan irama lagu komplet, serta tembakan-tembakan panjang.
  • Air minum wajib diganti setiap hari.
  • Pemasteran menggunakan audio mp3 nada terapi angin, air, dan nada berbagai jenis burung yang diputar malam hingga pagi, dengan volume sedang.

Karena berbagai prestasinya, banyak pemain yang berminat meminang Cindua Mato. Sejauh ini, penawaran tertinggi mencapai Rp 90 juta.

Om Alfiandi tak ingin melepas Cindua Mato.

“Namun saya memang tak berniat menjualnya. Cindua Mato sudah menjadi bagian dari keluarga kecil saya. Apalagi istri saya juga menyenanginya” tandas Om Al sehari-hari bekerja sebagai PNS. (neolithikum)