Penangkaran lovebird Kurnia BF Palembang sebenarnya bermula dari sebuah ketidaksengajaan. Om Andy Williams, sang pemilik, mengoleksi beberapa lovebird yang sering dilombakan. Pada awal tahun 2017, beberapa lovebirdnya bertelur, bahkan telur-telur tersebut menetas.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Anakan lovebird itu kemudian saya jual. Ternyata respon pembeli cukup positif. Uang hasil penjualan saya gunakan untuk membeli lovebird-lovebird prospek,” kata Om Andy kepada omkicau.com.
Lovebird-lovebird prospek tersebut lalu dilatih sampai akhirnya bisa menjuarai latber atau latpres di Palembang dan sekitarnya. Setelah umurnya cukup dewasa, burung langsung dimasukkan ke kandang ternak.
Melalui perputaran uang seperti itulah, Om Andy Williams mampu mengembangkan breeding lovebirdnya. Sekarang Karunia BF sudah memiliki 17 pasangan induk lovebird trah juara. Sebagian di antaranya termasuk lovebird warna, meski diplot sebagai trah kekekan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setelah praktik langsung selama dua tahun, Om Andy sudah memiliki bekal cukup dalam beternak lovebird. Calon induk, misalnya, kini mulai diseleksi secara ketat. Selain kondisi fisiknya sehat serta tanpa cacat, calon induk juga harus berusia mapan (minimal 1 tahun).
Untuk proses penjodohan, Karunia BF menggunakan kandang koloni berukuran 1,8 x 1 m2 dan tinggi 1,5 m. Burung yang ada di dalamnya bebas memilih calon pasangan yang diinginkannya.
Menyadari arti penting kesehatan, Om Andy tak pernah alpa membersihkan kandang dan perlengkapannya. Seminggu sekali, kandang dibersihkan dan disucihamakan dengan desinfektan. Begitu pula wadah pakan dan wadah minum.
“Agar induk lovebird berproduksi secara maksimal, suasana kandang harus dibuat senyaman serta setenang mungkin. Sebab suara-suara gaduh di sekitar kandang bisa mengganggu induk dalam berproduksi,” tambah Om Andy.
Indukan diberi pakan milet putih kiloan yang telah disortir (hanya biji terbaik). Tapi untuk persiapan lomba, Om Andy menggunakan pakan serta vitamin merek Opium produksi Kurnia BF Banjarnegara milik Om Ferry Yong.
Apabila sudah menetas, anakan lovebird dibiarkan dalam perawatan induknya selama 2 minggu. Setelah itu disapih dan dipindah ke kandang pembesaran. Om Andy kemudian meloloh anakan lovebird secara manual, dengan menu yang dirahasiakannya.
Selama di kandang pembesaran, anakan lovebird mulai dimaster selama 24 jam, menggunakan audio mp3 berdurasi panjang seperti lovebird Kusumo. Jika sudah berumur 2-3 bulan, anakan lovebird siap dipasarkan.
Selama ini, Karunia BF tidak mengalami kesulitan dalam pemasaran. Bagkan calon pembeli datang langsung ke markas Karunia BF yang berlokasi di Jalan Sematang Raya No 825, Sako Baru, Kenten, Palembang.
Sebagian pembeli yang merasa puas akan menginformasikan Karunia BF kepada rekan masing-masing, atau sistem getok tular. Tidak heran jika para lovebird mania dari luar kota, terutama Prabumulih dan Baturaja, juga menjadi pelanggan Karunia BF.
Harga anakan lovebird hasil ternak Karunia BF dibanderol mulai dari Rp 350.000 hingga Rp 1 juta per ekor. Dalam sebulan, Om Andy bisa menjual 8-12 ekor anakan lovebird, dengan omzet rata-rata Rp 6 juta.
”Saya sengaja tidak menjualnya dengan harga mahal. Yang penting tidak memberatkan pembeli. Burungnya sehat, bonusnya ngekek, syukur-syukur nantinya berprestasi,” tandas Om Andy yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan furniture. (neolithikum)
Penangkaran lovebird Karunia Bird Farm
Kontak: Om Andy Williams (WA 0821-7587-3456)
Alamat: Jalan Sematang Raya No 825, Sako Baru, Kenten, Palembang, Sumatera Selatan.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.