Sebelum beternak kenari dan lovebird, dengan brand Starlite BF Bukittinggi, Om Hendradi aktif mengikuti berbagai lomba burung berkicau. Om Hend, panggilan akrabnya, sudah akrab dengan dunia lomba burung sejak tahun 1999, terutama untuk jenis burung kecil seperti kenari dan sanger.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Saya dan beberapa rekan kicaumania sering berkumpul. Suatu ketika, kami mengikuti even Andalas Cup 1, meski belum memiliki bird club. Beberapa burung kami, khususnya kenari dan sanger, masuk empat besar,” tutur Om Hend kepada omkicau.com.
Setelah gelaran Andalas Cup 1, Om Hend dan kawan-kawan kemudian sepakat mendirikan klub yang diberi nama Starlite BC. Soalnya, sebagian besar gaco andalan mereka merupakan burung-burung kecil. Nama itu pula yang digunakan Om Hend untuk penangkaran burungnya: Starlite BF (Bird Farm).
Awalnya, Starlite BF hanya fokus beternak kenari. Itupun berawal dari ketidaksengajaan. Pada pertengahan tahun 2000, Om Hend membeli kenari fusan. Setahun kemudian, burung ini makin moncer di lapangan.
Om Hend pun berniat menangkarnya, dengan harapan bisa memperoleh keturunan-keturunan berprestasi. “Saya belajar beternak kenari secara otodidak, terutama baca buku-buku yang saya beli dari berbagai kota yang saya singgahi,” ungkap Om Hend yang bekerja di PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Bukittinggi. Saat ini, dia dipercaya sebagai Pj Pelaksana K3L.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Koleksi bukunya tentang burung kicauan mencapai ratusan, bahkan bisa dibuat perpustakaan mini. Selain burung, Om Hend yang hobi merawat bonsai dan sueseki.
Tahun 2003, Om Hend juga mencoba beternak lovebird. Hal ini juga bermula dari sebuah ketidaksengajaan. Setahun sebelumnya, dia memiliki dua lovebird jantan yang digunakan untuk masteran.
Suatu hari, ada temannya datang ke rumah untuk meminjam kedua lovebird tersebut, untuk masteran juga. Dua bulan kemudian, burung dikembalikan, meski Om Hend sedang tidak ada di rumah.
Saat dikembalikan, kedua lovebird berada dalam satu sangkar. Ketika mengecek, Om Hend heran, biasanya kedua lovebird sering bertengkar jika disatukan dalam sangkar. Mengapa sekarang mereka akur-akur saja?
Beberapa bulan berselang, sekitar tahun 2003, Om Hend makin kaget lantaran lovebirdnya bertelur bahkan sampai menetas. Dia baru sadar telah dikadalin temannya. Satu lovebird jantannya ditukar dengan burung betina.
Namun Om Hend mencoba berfikir positif. Tidak selamanya penipuan berujung pahit. Justru kejadian itulah yang membuatnya berminat untuk beternak lovebird.
Meski sempat pasang-surut, Om Hend akhirnya memutuskan untuk meneruskan beternak lovebird. Saat ini Starlite BF mengoleksi 15 pasangan induk lovebird. Sebagian besar induk dibelinya dari Cak Agus, kawan lamanya yang mukim di Semarang.
Seleksi calon induk dan proses penjodohan
Sebagaimana penangkar lainnya, Starlite BF juga selektif dalam menentukan calon induk. Selain sehat dan tidak memiliki cacat fisik, calon induk diusahakan memiliki trah unggulan. “Kekerasan suara dan durasi juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
Calon induk jantan dan betina juga harus berumur lebih dari 7 bulan, dan sudah mulai birahi. Apabila calon induk betina dan jantan sudah terpilih, keduanya dimasukkan ke sangkar harian.
“Saya menerapkan sistem monogami sehingga bisa mengetahui persis siapa bapaknya. Kalau menggunakan kandang koloni, terkadang kita tak tahu induk jantannya. Selain itu, kalau pakai kandang koloni, jika terjadi wabah snot sulit diketahui secepatnya, sehingga mudah menular pada burung lainnya,” kata Om Hend.
Memang, proses penjodohan lovebird di sangkar harian lebih sulit daripada di kandang koloni. Namun jika sudah tahu caranya, semuanya menjadi mudah.
Dalam hal ini, kedua lovebird ditempatkan dalam sangkar terpisah, namun berdempetan. Apabila keduanya terlihat sering berdekatan, akur-akur saja, bisa disatukan dalam sangkar harian sekitar pukul 17.00, sembari dimandikan dengan cara disemprot.
Ketika diangin-anginkan untuk mengeringkan bulunya, kita pantau kedua lovebird. Jika benar-benar cocok, keduanya tidak akan saling menyerang. Tapi jika terjadi saling serang, segera pisahkan keduanya, dan ganti dengan burung lain sebagai calon pasangannya.
Kandang Starlite BF menempati sebuah rumah di samping kediaman Om Hend. Ukurannya 3 x 4 m2, tinggi 2,5 meter. Di rumah khusus itulah sangkar-sangkar ternak lovebird digantang.
Sebelum lovebird jantan dan betina disatukan, sangkar yang mau digunakan untuk beternak diberi gelodok, plus bahan-bahan penyusun sarang. Induk akan menyusun sendiri bahan-bahan sarang yang disediakan.
“Jarak waktu antara pembuatan sarang dan proses peneluran bervariasi. Terkadang ada yang 10 hari sudah bertelur. Namun ada juga yang butuh waktu sangat lama, tergantung kematangan dan kondisi induk, serta ransum pakan,” tambah Om Hend.
Pakan induk berupa milet dan canary seed
Untuk pakan induk, Om Hend membuat oplosan yang terdiri atas milet kiloan merek Canary Post (3 bagian) dan canary seed (1 bagian). Pakan oplosan ini dirasa lebih ekonomis ketimbang ransum komplet yang dijual di pasaran.
Sebelum diberikan kepada induk lovebird, bahan pakan direndam dalam air. Pakan bijian yang mengapung tidak akan digunakan (dibuang), karena pertanda kualitasnya kurang bagus. Pakan bijian yang tenggelam dijemur di bawah sinar matahari, atau bisa juga dioven maupun disangrai.
NB: Pakan untuk anakan lovebird menggunakan milet putih, diselingi jagung (2-3 hari sekali).
Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa kangkung atau kacang panjang yang dipotong-potong agar tidak dibawa induk ke dalam gelodok.
Air minum harus matang, untuk menghindari bakteri dan bibit penyakit lainnya. Seminggu sekali, sangkar dibersihkan dan disemprot desinfektan.
Karena Om Hend harus bekerja, maka piyik lovebird diloloh sendiri oleh induknya sampai mandiri. Setelah mandiri, sekitar umur 50 hari, anakan lovebird dipisah atau dipindah ke sangkar lain. Anakan yang diasuh langsung oleh induknya terlihat lebih sehat dan gesit.
Harga anakan lovebird hasil breeding Starlite BF dibanderol Rp 300.000 hingga Rp 500.000, tergantung dari kualitas dan warnanya. Pada kaki kanan anakan lovebird tersemat ring dengan kode SLWSRI, singkatan dari Starlite Lovebird West Sumatera Republic of Indonesia.
Dalam sebulan, Starlite BF bisa menjual 8-10 ekor. Pembeli biasanya para lovebird mania di Bukittinggi dan sekitarnya. (neolithikum)
Penangkaran lovebird Starlite BF
Kontak: Om Hendradi (WA 0813-6345-4932)
Alamat: Jalan Umar Gafar No 8 Tengah Hawah (depan Puskesmas Rasimah Ahmad), Bukittinggi, Sumatera Barat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.