Inilah kisah penangkaran murai batu seorang polisi di Jambi yang sukses mencetak indukan-indukan produktif. Burung indukan milikinya bisa bertelur relatif banyak. Dari 11 pasang MB, dua pasang di antaranya bertelur 5 butir dan bahkan terakhir bisa dipacu untuk menghasilkan 6 butir telur. Keenamnya berisi anakan semua, fertil, bukan zonk.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Semua penangkar burung tentu mengharapkan burung mereka produktif. Produktif bukan hanya terus menerus berproduksi tanpa kelamaan jeda tetapi juga produktif dalam arti bertelur dalam jumlah banyak seperti cerita pembuka di atas.
Dan, saat ini juga sudah banyak produk suplemen yang dimanfaatkan para penangkar untuk mendukung tercapainya kesuksesan itu.
Sebut saja untuk penjodohan burung. Jika pejantan kurang subur secara hormonal sehingga kurang getol birahinya, bisa diberikan TestoBird. Jika betina yang kurang birahi atau tidak subur, bisa diberikan EstroBird. Atau kalau alat reproduksi keduanya kurang bagus sehingga kelamaan macet produksi, bisa diperbaiki dengan pemberian BirdMature.
Meski demikian hingga beberapa waktu lalu, belum ada produk untuk membuat burung di penangkaran bisa bertelur relatif banyak. Untuk burung murai batu misalnya, selama ini paling banter bertelur 4 butir dalam satu periode.
Nah, dalam beberapa hari ini belakangan ini sedang ramai dibicarakan kesuksesan salah satu breeder member grup FB Peternak Murai Batu Indonesia (PMBI) yang memiliki indukan-indukan murai batu dengan produksi telur relatif banyak dalam setiap periode bertelur.
Dialah Cahyo Nofrianto A. Md, majikan Aisyah BirdFarm. Polisi yang menjabat Kasium di Polsek Lembah Masurai, Merangin, Jambi, berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) yang suka budidaya burung sejak 2009 ini jadi perbincangan. Dialah pemilik 11 pasang indukan murai batu yang rata-rata bisa menghasilkan banyak telur dalam satu periode bertelur itu.
Dikatakannya, awalnya 11 pasang indukan murai batu itu masing-masing beranak seperti pada umumnya murai batu, yakni sebanyak 2-4 telur dalam sekali periode bertelur.
Lalu pada suatu ketika, dia mendapatkan pemberitahuan dari salah seorang teman bahwa ada voer khusus yang jika diberikan untuk pakan jangkrik maka jangkrik tersebut akan jadi pakan burung yang sangat berkualitas. Diapun kemudian mencoba mendapatkan informasi lebih jauh dan akhirnya bisa mendapatkan voer jangkrik yang bernama “Breeding JK”.
Singkat kata, Breeding JK pun jadi menu utama pakan jangkrik di penangkaran murai batunya sejak pertengahan tahun 2018. Setelah penggunaan pakan tersebut, dalam dua bulan terakhir ini, dia melihat ada perubahan signifikan pada produktivitas murai batunya. Dari 11 pasang indukan tersebut, di hasil terakhir pada Januari 2019 ini, ada sepasang yang bertelur 6 butir, dua pasang bertelur 5 butir, 3 pasang telur 4 butir dan sisanya bertelur 3 butir.
“Saya berharap setelah pemberian jangkrik dengan voer Breeding JK itu semua indukan bisa bertelur 6 butir atau minimal 5 butir,” katanya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Sayang, satu dari enam telur dari satu indukan terakhir itu mati di dalam cangkang. Meski kecewa, saya masih terhibur juga karena telur yang tidak menetas terbukti subur, tidak kosong,” kata Om Cahyo yang beralamat di Desa Pulau Rengas Ulu, Kacamatan Bangko Barat, Merangin Jambi ini.
Dari video yang dikirimkannya kepada omkicau.com, terlihat bahwa lima anakan murai batu itu terlihat sehat sementara ada satu telur yang belum menetas. Belakangan, satu telur itu diketahui berisi anakan tetapi sudah mati sebelum bisa keluar dari cangkang.
Pemberian pakan
Ayah dari seorang puteri ini pun kemudian menjelaskan menu pakan harian untuk penangkaran burungnya yang sesekali masih diambil jantannya untuk kontes tersebut.
“Pemberian pakan saya full jangkrik. Pemberian voer hanya kepada pejantan ketika sudah saya keluarkan kandang untuk kontes. Ya burung-burung saya rata-rata memang untuk saya ikutkan lomba juga,” kata Cahyo yang pernah juga menekuni budidaya puyuh itu.
Untuk mendukung pakan anakan, dia menyediakan kroto bagi indukan yang sudah terlihat menyusun sarang. Kroto diberikan sampai betina menyelesaikan masa bertelur. Kemudian diberikan lagi ketika anakan pertama muncul sampai seminggu setelah anakan terakhir menetas.
“Jadi kroto memang hanya diberikan menjelang indukan bertelur dan selama masa meloloh. Setelah anakan diambil, biasanya 4 hari kemudian indukan sudah bertelur lagi. Begitu seterusnya. Gampangnya, ya indukan saya berproduksi sebulan sekali,” kata Bripka Cahyo Nofrianto A. Md yang menjual trotolan usia 40 hari dengan harga antara 2,5 juta – 4 juta rupiah itu.
Mendengar informasi tersebut, saya pun kemudian mencari tahu soal Breeding JK.
Apa itu Breeding JK?
Ternyata itu adalah voer pakan jangkrik olahan Om Tony (Murai Abadi Perkasa) yang beralamat di Citra Grand C7 Semarang.
Om Tony kemudian menyebutkan manfaat Breeding JK. Jangkrik yang sudah mengonsumsi voer itu akan mempunyai manfaat sebagai berikut:
- Meningkatkan jumlah telur
- Mencegah telur infertil
- Mengurangi risiko kematian embrio dalam telur
- Mengurangi resiko cacat pada trotol, memperkuat pertumbuhan tulang dan bulu
- Mencegah indukan tidak cepat afkir
- Mencegah resiko egg binding baik untuk indukan muda atau yang sudah mapan
- Usia produktif menjadi lebih awal sehingga lepas trotol bisa mulai dijadikan indukan
- Nilai Plus: Dengan makan voer JK, isi perut jangkrik jadi padat dan tidak berair. Jumlah yang perlu diberikan ke burung pun jadi lebih sedikit namun asupan nutrisi burung tercukupi. (Baca: Jangkrik JK bikin penangkaran irit, keuntungan melejit)
Oke sobat, berikut ini adalah video kiriman Om Cahyo ketika dia memperagakan penggunaan breeding JK untuk pakan jangkrik dan pemberian egg stimulant untuk minuman burungnya.
Jadi seperti yang Anda lihat di video, voer JK digunakan untuk memberi pakan jangkring dengan cara dibasahi sedikit agar tidak berhamburan kalau tertiup udara. Jumlah yang diberikan tergantung pada jumlah jangkrik yang akan diberikan sebagai pakan burung.
Nah apakah Anda ingin sukses seperti Om Cahyo? Anda bisa memanfaatkan breeding JK. Hanya saja, voer ini memang belum diproduksi secara massal. Saat ini masih dijual terbatas dengan harga Rp. 169.000 per 900 gram.
Om Kicau pun yang berminat membeli untuk keperluan pembaca omkicau.com yang ingin coba pun hanya mendapatkan kiriman yang terbatas. “Saat ini voer JK masih kita pakai di kalangan sendiri, tidak kita jual di luaran,” kata Om Tony yang kemudian mengijinkan Om Kicau untuk menjualkannya jika ada pembaca yang berminat.
Ya jika Anda ingin mendapatkan voer Breeding JK silakan kontak CS di No. WA 082243531111. Sementara untuk egg stimulant bisa Anda dapatkan di poultryshop atau juga bisa sekalian memesan ke nomor WA tersebut.
Mohon untuk diperhatikan bahwa Om Tony tidak pernah menjual voer JK lewat reseler atau agen. Penjualan hanya langsung ke Om Tony dan melalui website Om Kicau ini. Harga beli langsung di Om Tony atau melalui website omkicau.com sama, sebesar Rp. 169.000/ 900 gram. Hanya mohon diingat bahwa voer itu masih diproduksi dalam jumlah terbatas.
Demikian sobat, kisah sukses penangkaran murai batu Aisyah BirdFarm berkat penggunaan Breeding JK. Oh iya, untuk sukses penangkaran burung murai batu, jangan lupa simak artikel Pernak-pernik yang “haram” diabaikan dalam penangkaran murai batu.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.