Ayam aduan non-judi? Pertanyaan ini acapkali diajukan para penggemar ayam aduan terhadap keberadaan Indiana King Farm, salah satu pelopor ternak ayam aduan non-judi. Sebab, selama ini ayam aduan kerap diidentikkan sebagai salah satu sarana / media perjudian, baik terbuka maupun terselubung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namun tak semua peternak maupun penggemar ayam aduan menjadikan unggas tangguh tersebut sebagai sarana perjudian. Bahkan belakangan ini muncul gerakan antijudi di komunitas tersebut, dengan beberapa pelopor seperti Indiana King Farm yang bermarkas di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Indiana King Farm mulai fokus beternak ayam sejak tahun 2002. Pemiliknya adalah Om Damianus Damian yang juga ketua Pengda Papaji (Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia) Provinsi Riau. Tidak tanggung-tanggung, Om Damian dibantu Om Iyan Buana, konsultan kandang yang juga salah seorang importir besar ayam bangkok.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jenis ayam aduan yang ditangkar Indiana King Farm antara lain ayam bangkok selatan, pahkoy, magon, dan pama. Sempat beberapa kali berganti manajer, sejak tahun 2017 Om Damian mempercayakan pengelolaan peternakannya ini kepada Om Eko Julianto Perdana, atau kerap disapa Om Ecko.
Om Damian tak bisa mengurus langsung, lantaran kesibukannya sebagai pengusaha alat safety kebakaran. Dalam menjalankan tugasnya, Om Ecko dibantu empat orang. Dia juga mengurus event organizer (EO) tinju ayam non-judi yang diselenggarakan Indiana King Farm.
Tujuan Indiana King Farm membuat EO tinju ayam non-judi sesuai dengan AD/ART Papaji, yaitu menjadikan adu tangkas ayam sebagai kegiatan hobi, tanpa harus berjudi. Badan hukum dan legalitas Papaji juga telah diakui Pemerintah, dan mempunyai perwakilan resmi di setiap provinsi, kendati di beberapa tempat masih menjadi pro dan kontra.
Indiana King Farm ingin turut berpartisipasi dalam meramaikan dunia hobi ayam hias nasional. “Tinju ayam merupakan budaya nenek moyang kita. Melalui aktivitas tinju ayam, kami ingin merubah paradigma bahwa sabung ayam tidak identik dengan judi,” tutur Om Ecko kepada omkicau.com.
Seleksi calon induk jantan dan betina
Sebagaimana penangkar burung kicauan, Indiana King Farm juga menerapkan seleksi ketat terhadap calon induk jantan dan betina yang mau diternak. Umur calon induk minimal 12 bulan, sehingga organ dan fungsi reproduksinya sudah sempurna.
Calon induk jantan diusahakan pernah atau sering juara di gelanggang tinju ayam. Begitu pula dengan calon induk betina, diusahakan berasal dari keturunan pejantan yang pernah juara.
Calon induk jantan dan betina yang lolos seleksi kemudian ditempatkan di dalam kandang kawin. Dalam hal ini, Indiana King Farm menggunakan dua cara:
- Kandang kawin monogami: Ukuran 5 x 5 m2, tinggi 1 meter; berisi 1 ekor jantan dan 1 ekor betina.
- Kandang kawin poligami: Ukuran 5 x 10 m2, tinggi 2 meter; berisi 1 ekor jantan dan 3 ekor betina.
Kandang ditempatkan di atas tanah seluas 1/2 hektare. Lahan seluas ini diperlukan, karena ayam nantinya dibiarkan lepas di tanah terbuka.
Kondisi kandang harus benar-benar kering, tidak boleh lembab. Apabila lembab atau berair, kandang rawan disambangi agen-agen penyakit.
Pakan untuk ayam jago berupa beras merah yang dicampur padi dan jagung pecah. Adapun pakan anakan cukup menggunakan voer 511.
Agar ayam-ayam tetap sehat, Indiana King Farm memberikan pakan tambahan dari bahan alami, antara lain berupa kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, jahe merah, kunyit, kencur, telur bebek, ikan lele, serta gula aren.
“Semua bahan dicampur dan ditumbuk hingga halus. Selain itu, saya juga menggunakan jamu merek Mbah Joyo,” kata Om Ecko.
Mengenai pemasaran ayam, Indiana King Farm lebih mengandalkan melalui Facebook. Ada dua akun yang digunakan untuk mempromosikan penjualan ayam, yakni Fans Page FB Indiana King Farm dan akun pribadi Om Ecko (eckojuliantoperdana).
Harga ayam bervariasi, tergantung jenis dan umurnya. Ayam umur 1 bulan rata-rata dibanderol Rp 500 ribu per ekor, umur 2 bulan Rp 1 juta, umur 3 bulan Rp 1,5 juta, dan umur 4 bulan Rp 2 juta.
Dalam sebulan, Indiana King Farm bisa menjual 10-20 ekor ayam. Jika dirata-rata, omzet penjualan minimal Rp 30 juta / bulan. Itu belum termasuk hasil penjualan ayam kontes. Apabila juara, harga atam kontes bisa mencapai Rp 7 juta – Rp 15 juta, atau bahkan lebih. (neolithikum)
Indiana King Farm
Kontak: WA 0812-7022-3664
Website: kalumata.com
Alamat: Jalan Limbungan Ujung Taruna 3, Rumbai, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.