Mengulik rahasia performa stabil kacer Kapal Selam milik Om Kiki RK (Bandung)

Kacer Kapal Selam (KS) orbitan Om Rizki Dwi P (Kiki RK) terus menuai prestasi dalam berbagai even latber dan latpres di wilayah Bandung dan sekitarnya. Bahkan dalam even di Lapangan Harmoni BC Bandung, gaco ini kerap mencetak kemenangan hattrick.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jika ditelusuri lebih jauh, kacer Kapal Selam dulu milik kicaumania asal Jambi. Namanya saat itu kacer Rimba dan pernah mengikuti Piala Kapolres di salah satu kabupetan di Provinsi Jambi.

Saat itu ada kicaumania asal Muara Enim, Sumatera Selatan, yang memantau aksinya di Piala Kapolres. Usai lomba, burung langsung diboyong ke Muara Enim yang juga kampung halaman Om Kiki RK.

Tiga tahun lalu, Om Kiki yang merupakan punggawa Bakul Manuk SF Bandung mudik ke kampung halaman. Dia bertemu temannya, juri lomba burung, yang menawarkan seekor kacer prospek, namanya Kapal Selam alias KS.

“Namun saya belum yakin. Sebab saat dipantau, burung masih suka nakal, sering nabrak-nabrak ke dinding sangkar. Tetapi dari segi volume, durasi, materi, maupun gayanya terbilang mewah,” tutur Om Kiki kepada omkicau.com.

Dia lalu memantau lagi KS dalam sebuah even latpres. Pada sesi pertama, kacer Kapal Selam masih kurang ngotot, sehingga hanya mendapat nominasi saja. Baru pada sesi kedua, burung mulai main indah, satu titik, dengan volume tembus. Materi roll-tembaknya nyaris tanpa jeda, dengan ekor full terbuka.

Dari situlah Om Kiki mulai menyukai KS. Apalagi pada sesi kedua, KS moncer telak A, tanpa pecah bendera. Saat koncer, banyak pemain yang ingin meminang KS. Om Kiki tidak lantas panik. Da yakin, kalau rezekinya, KS tidak akan jatuh ke tangan orang lain.

Rupanya KS masih main lagi pada sesi ketiga. Lapangan saat itu dalam kondisi hujan. Tapi kacer Kapal Selam masih tampil stabil, meski tidak sengotot sesi sebelumnya. Kali ini KS harus puas menjadi juara kedua.

Usai latpres. Om Kiki bersama temannya langsung ke rumah pemiliknya dengan alasan ingin main saja serta ngobrol tentang KS.

Keesokan harinya, barulah dia membuka obrolan dan mengaku naksir sama KS. Dia pun menanyakan mahar yang harus dibayarnya jika mau meminang Kapal Selam.

Tetapi sang pemilik masih ragu, karena merasa KS bukanlah burung mewah. Kesehariannya pun masuk suka  mbagong. Pada akhirnya, dia rela melepas KS karena ingin fokus ke murai batu.

Untuk meminang KS, Om Kiki harus menebusnya seharga Rp 8 juta. “Mahar ini terbilang lumayan besar bagi saya atau warga di kampung saya. Tapi saya yakin, harga itu sebanding dengan prospeknya nanti,” tambah Om Kiki.

Setiba di Bandung, Om Kiki RK mulai memulihkan kondisi KS. Setelah pulih dan fit, burung tampil perdana di gelaran regional Ebod Cigereleng Bandung. Trofi juara pertama langsung diraihnya.

“Rencananya mau turun dua sesi. Namun sesi kedua tak ada peserta, sehingga saya cari lapangan lain, yaitu Sulaiman Berkicau. Ternyata KS kembali meraih juara pertama. Saya makin mantap dengan burung ini,” ujar Om Kiki lagi.

Minggu berikutnya, KS mulai memberikan penampilan terbaiknya di Lapangan Harmoni BC, dengan meraih hattrick (tiga kali juara 1). Sejak saat itu, burung hampir selalu mencetak hattrick di Lapangan Harmoni BC.

Menurut Om Kiki, ada beberapa kelebihan kacer Kapal Selam. Antara lain performanya sangat stabil. Power dan durasi kerjanya juga seimbang, sehingga kerjanya selalu tuntas, nyaris tanpa jeda.

“Belum lagi materi roll tembaknya yang mewah, seolah-olah seperti memanggil juri. Begitu juri memantau, burung langsung full nembak panjang,” tambahnya.

Mau tahu rahasia kacer Kapal Selam memiliki performa stabil, dengan power dan durasi kerja di atas rata-rata? Ternyata kombinasi Testo Bird Booster (TBB) dan voer Chirpy sangat berpengaruh terhadap performa KS yang luar biasa itu.

TBB merupakan salah satu produk unggulan Om Kicau yang terbukti banyak digunakan para pemilik burung jawara. Adapun voer Chirpy yang digunakan berwarna hijau.

Tips perawatan kacer Kapal Selam

Perawatan KS terbilang mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Berikut ini intisarinya:

a. Perawatan harian (Senin – Rabu)

• Senin pagi, pukul 05.00 – 07.00, burung cukup diembunkan.
• Setelah itu mandi dalam karamba.
• Usai mandi, kacer diberi kroto (1 cepuk) dan jangkrik (5 ekor).
• Selanjutnya, burung dijemur sampai pukul 11.00.
• Usai dijemur, kacer KS masuk umbaran sampai pukul 06.00.
• Setelah itu dimasukkan ke kandang harian dan kembali diberi jangkrik (5 ekor) dan full kerodong sampai keesokan harinya.
• Perlakuan yang sama juga diterapkan pada hari Selasa dan Rabu.
• Sehari-hari, burung dimaster dengan kolibri ninja, kapas tembak, cililin, siri-siri dan cucak jenggot.

b. Perawatan jelang lomba (Kamis – Sabtu)

• Perawatan jelang lomba dimulai Kamis, atau tiga hari sebelum lomba (H-3).
• Porsi jangkrik dinaikkan menjadi 10 ekor, tanpa kroto.
• Jadwal mandi dan penjemuran masih sama seperti perawatan harian.
• Usai dijemur, KS langsung full kerodong sampai sore hari pukul 17.00. Kemudian diangin-anginkan selama 30 menit. Biarkan burung berbunyi, setelah itu diberi jangkrik (10 ekor) dan dikerodong lagi sampai keesokan harinya.
• Pada H-2 (Jumat), perlakuannya hampir sama seperti H-3. Burung tidak diberi kroto, namun porsi jangkrik dinaikkan menjadi 15.
• Jadwal mandi dan jemur masih. Sesudah dijemur, burung full kerodong sampai sore.
• Pukul 17.00, burung diangin-anginkan dulu, lalu diberi jangkrik (15 ekor). Setelah itu full kerodong sampai pagi.
• Pada H-1 (Sabtu), burung full kerodong, tanpa mandi pagi dan jemur.
• Porsi jangkrik kembali dinaikkan menjadi 20 ekor (diberikan pagi hari).
• Malam hari pukul 20.00, KS mandi dan diberi kroto ukuran besar sebanyak 10 butir dan jangkrik 20 ekor.
• Usai mandi malam, burung diangin-anginkan 1 jam sampai bulu tubuhnya agak kering. Setelah itu full kerodong.

c. Perawatan Hari-H (Minggu)

• Pukul 07.00, burung diangin-anginkan 30 menit, kemudian mandi, serta diberi kroto besar 10 butir dan jangkrik 5 ekor (kembali seperti perawatan harian).
• Usai mandi, KS dijemur cukup 1 jam saja. Selanjutnya full kerodong sampai berangkat ke lapangan.
• Setiba di lapangan, KS dibiarkan dulu bunyi dalam kerodong (sambil beli tiket dan memilih nomor gantangan).
• Setelah membeli tiket, sangkar KS dibuka. Burung diangin-anginkan tanpa melihat burung sejenis. Hal ini untuk mencegah birahinya naik, serta memberi kesempatan mbagong dulu di bawah.
• Jika sudah mbagong, KS diberi lagi jangkrik 5 ekor dan full kerodong.
• Sekitar 3 sesi sebelum naik gantang, kacer diberi ulat hongkong 7 ekor dan langsung full kerodong sampai on (ngeplay) sendiri dalam sangkarnya.
• Satu sesi sebelum naik gantang, karpet sangkar dibersihkan. Sisa-sisa pakan (kroto dan jangkrik) juga dibersihkan. Setelah itu, burung disemprot air agak tidak turun ke dasar sangkar.

Prestasi kacer Kapal Selam sudah teruji di berbagai even latber dan latpres di Bandung dan sekitarnya. Penawaran pun datang dari sejumlah pemain. “Penawaran tertinggi baru di angka 20 juta. Belum saya lepas karena masih sayang dan susah cari burung seperti ini, “ kata Om Kiki yang sehari-hari fokus jualan burung. (neolithikum)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.