Persoalan yang muncul dari proses moulting (molting) pada burung sering sangat kompleks. Ada burung mabung tidak tuntas, mabung kelamaan karena banyak bulu tidak mau lepas, juga persoalan burung kelamaan membisu setelah mabung. Baiklah, kita akan membahas secara lebih mendalam persoalan mabung ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Moulting atau molting (burung) adalah proses bergantinya bulu tua secara periodik. Normalnya setahun sekali atau lebih dan dalam setahun bisa dua kali untuk spesies burung terentu.
Kadangkala, istilah molting diterjemahkan dengan berbagai istilah seperti ngurak, mabung, ambrol, nyulam dan sebagainya. Hanya saja ada perbedaan berdasar “asal kata” masing-masing istilah tersebut. “Ngurak” digunakan untuk menyebut kondisi bulu burung yang sudah tidak beraturan (terorak-arik) dan mulai rontoknya bulu-bulu kecil. Ambrol adalah bulu rontok semua atau proses bulu rontok semua. Sedangkan nyulam adalah tumbuh bulu baru menggantikan bulu yang rontok tetapi secara keseluruhan bulu dalam kondisi bagus (tidak dalam kondisi ngurak).
Kosa kata yang sering muncul dalam proses “moulting” adalah mabung. Mabung ini adalah proses bulu-bulu tumbuh tetapi belum sempurna dan sebagian besar masih terbungkus seperti anak bambu yang mau tumbuh (rebung). Jadi kata mabung memang berasal dari kata “menyerupai rebung”.
Hanya saja secara umum kita sering menggunakan beberapa kosa kata itu secara berganti-ganti untuk menunjuk proses moulting. Padahal, kalau mendasari dari pembentukan kata-kata tersebut ataupun arti denotatifnya maka proses moulting (sempurna) adalah melalui tahapan sebagai berikut:
1. Ngurak (bulu rusak, tak beraturan)
2. Ambrol (bulu mulai rontok)
3. Mabung (tumbuh bulu)
Bagaimana halnya dengan nyulam? Istilah nyulam adalah pergantian bulu secara tidak sempurna. Jenis-jenis burung tertentu, terutama jenis cucak-cucakan, jarang yang mengalami proses moulting sempurna (ngurak, ambrol dan mabung) dan biasanya melalui proses nyulam.
Inilah mengapa sebabnya cucakrowo yang ditangkar biasanya berproduksi terus-menerus bahkan tiap bulan (jika anakannya dipisahkan dan diloloh sendiri oleh penangkar). Sedangkan untuk anis kembang, murai batu, kenari atau jalak suren misalnya, mengalami berhenti produksi karena indukannya memasuki masa moulting.
— Penanganan burung ngurak (lepas bulu)
Jika burung Anda memasuki masa ngurak coba lakukan terapi ngurak secara ekstrem berikut ini:
1. Full kerodong; dikerodong terus kecuali sedang diberi makan/minum.
2. Ganti merk voer.
3. Beri kroto. Untuk burung2 relatif besar seperti murai batu, kacer, anis merah, anis kembang , bisa minimal sesendok makan sehari. Untuk burung kenari, bisa sekitar setengah sendok teh. Untuk branjangan, bisa dua sendok teh.
4. Tidak dimandikan, tidak dijemur.
5. Ada nasihat untuk tidak perlu membersihkan kotorannya selama tidak berjamur. Tetapi untuk menekan risiko burung malah terkena penyakit karena jamur dan mikroorganisme lain, saya sarankan tetap jaga kebersihan.
6. Taburi dulu bagian dasar sangkar dengan kapur setebal sekitar 2 mm merata; kemudian di lapisan atasnya taburi lagi dengan dedak/katul setebal sekitar 1 cm juga merata.
Fungsi dedak: Untuk menghangatkan udara dalam sangkar tetapi terjaga kelembabannya (tidak terlalu kering). Karena lembab potensial sebagai tempat berkembang biak mikroba, maka kapur, yang selain menambah hangat juga bisa membunuh jamur atau mikroba lain (terutama karena full kerodong dan tdk dibersihkan kotorannya).
Udara hangat tetapi lembab sangat diperlukan untuk proses moulting. Bulu tua akan cepat rontok karena lapisan kulit luar yang menjepitnya membuka. Bulu muda akan sempurna tumbuhnya karena ujung bulu baru terbantu dalam memecah lapisan tanduk yang membungkusnya.
Ada juga ide, kenapa tidak dijemur saja sembari dikerodong? Nah ini. Udara dalam sangkar berkerodong, sangat panas juga kering. Udara kering di bawah sinar matahari akan menyebabkan lapisan tanduk pembungkus bulu baru mengering dan sulit pecah (menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna).
Selain itu, konsentrasi O2 di udara kering di dalam sangkar yang berada di bawah terik matahari sangat tipis. Tidak sehat untuk makhluk hidup. Kemudian, suhu di dalam sangkar tidak terkontrol dan kalau mencapai 40 derajat C saja sudah cukup membuat burung megap-megap. Kalau Anda lupa, wassalam deh burung….
Terapi ini bisa untuk terapi mabung burung apa saja.
Mengenai jenis kapur yang dipakai, pilihlah kapur mati (bukan kapur aktif) yakni yang biasa untuk makan sirih. Contoh kapur mati ya seperti kapur tulis ataupun kapur untuk makan sirih. Kalau kita beli kapur dari toko besi, biasanya adalah kapur aktif. Untuk “mematikan”-nya, beli saja kemudian ditempatkan ke wadah tahan panas. Setelah itu diberi air, maka kapur akan mendidih (awas, panas sekali). setelah berhenti mendidih, biarkan sampai dingin. Biarkan kemudian sampai mengering dan jadilah kapur mati. Hancurkan dan siap pakai.
Bagaimana kemungkinan efek negatifnya? Sejauh ini tidak ada. Efek di luar itu malah yang harus diwaspadai, yakni jangan sampai kapur beterbangan. Berbahaya bagi mata kita.
Agar kapur tidak berbahaya bagi burung kita, maka lapisan kapur harus ada di bawah. Dan di bagian atas adalah dedak. Dedak harus di atas karena dia relatif tidak mudah beterbangan, sehingga berfungsi “menutup” kemungkinan kapur beterbangan. Kalaupun kapur bocor keluar, maka dia mengarah ke bawah dan keluar kandang. Karena sangkar dikerodong full, maka hal itu relatif cukup untuk melindungi burung kita.
Pengalaman selama ini, kalau kapur sudah ketutup dedak, biasanya dia tidak terserpih lagi seperti debu, tetapi partikelnya cenderung mengikat (lengket) satu sama lain.
— Penanganan burung mulai tumbuh bulu (mabung)
Dikatakan bahwa saat melakukan perawatan ngurak, maka dilakukan full kerodong terhadap burung, bahkan burung tidak dimandikan dan tidak dijemur. Nah kira2 kapan kita sudahi perawatan ini dan boleh memandikan burung kembali ya? Apa sesudah bulu rontok semua ya? Iya. Terapi mabung dilakukan sampai semua bulu burung di bagian tubuh selesai atau tuntas dan tidak ada lagi bulu tanduk (bulu yang masih terbungkus lapisan tanduk).
Ketika burung mulai tumbuh bulu, apa yang mereka butuhkan? Untuk diketahui saja, bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Saat ini sudah ada produk Om Kicau yang secara khusus ditujukan untuk membantu proses mabung burung. Namanya BirdMolt Pre. BirdMolt Pre (BMP) terdiri dari multi vitamin dan multi mineral cair yang dilengkapi dengan suplemen lain yang lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang diracik khusus untuk mendorong tumbuhnya bulu baru, mencegah bulu baru pecah-pecah, kusam dan tumbuh tidak rata.
Selama kita menggunakan BirdMolt Pre untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam). Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit: Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi– penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin? Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk. Dalam kaitan inilah saya menyarankan penggunaan BirdMolt Pre.
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdMolt Pre, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Untuk memahami lebih jauh apa itu BirdMineral, Anda bisa mencermatinya dalam tulisan ini: MINERAL BURUNG.