OMKICAU.COM – Aksi comeback murai batu Raden milik Epta MBR Tuban pasca mabung diwarnai dengan prestasi menjadi jawara di kelas utama Piala Wong Pusat SKM Puspa Agro Sidoarjo, Minggu (19/6).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Penampilan perdana hari itu, membuat Epta tetap optimis Raden akan mampu mendulang prestasi sama seperti sebelumnya.

“Tetap optimis dan untuk hari ini memang masih tiga minggu usai mabung, jadi bulunya masih basah, nunggu satu minggu lagi, Raden bisa onfire lagi seperti sedia kala,” buka Epta.

Sudah banyak gelaran, serta prestasi ditorehkan Raden, dibekali volume lantang serta gaya sujud yang bisa dilakukannya mulai awal sampai akhir, seperti yang diperlihatkannya saat pertama bersua saat Saigon BC Cup setahunan silam.

Murai batu raden

Balik lagi ke Piala Wong Pusat, saat berlaga di kelas utama sesi A, ngeri-ngeri sedap juga aslinya. Karena melihat dari data kejuaraan, Raden sebagai juara pertama, diikuti Pangestu milik Koh Ronny Sarikat SF sebagai runner up.

Serta, posisi ke 3 ada Cassanova amunisi Mas Yus YNWA Malang, Armani yang dikawal Arif D’Champ dan kelima, Pegasus-nya Rey dari Sisik Merah yang punya gaya tidak kalah yahudnya saat penilaian.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Pendeknya, Epta dkk bisa bernafas lega, 10 menit yang biasanya berlalu dengan cepat, seakan berjalan lama karena materi yang disuguhkan masing masing peserta membuat atmosfer lokasi lomba terasa menegangkan dipenuhi luapan adrenalin pemilik burung beserta tim pengawal.

Raden saat koncer sesi utama

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Namun sayang, saat kelas utama kedua alias sesi E, Epta harus berpuas diri karena penilaian diakhiri berujung dengan tos dan Raden masih membawa pulang tropi juara ke 5.

Untuk perawatan, agar joss di penampilan perdananya, Agus, adik Epta yang merawat Raden di kediamannya, Sepanjang Sidoarjo berujar, karena pasca ngurak maka perlakuannya berbeda dari burung normal.

“Raden dijemur mulai jam 5 pagi sampai kira kira pukul delapan lebih lima belas menit, mulai hari Senin sampai Minggu, nanti bertahap Senin sampai kamis, ibaratnya karantina sebelum hari H lomba,” papar Agus.

Soal pakan, Agus dan Epta sepakat menggunakan setingan, harian jangkrik 7-7 pagi dan sore.

“Iya kita kembali ke setingan awal karena kita lihat karakter Raden, notabene termasuk murai dubur putih. Kita kasih kroto 2 hari sekali satu sendok makan,” pungkas Agus sembari ditimpali Epta jika Sabtu, Raden rencana turun di gelaran Giri Sangkar Open Fair, Sabtu (25/6).

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.