OMKICAU.COM – SMM Goes To Piala Raja ke 22, pada gelaran kali ini, panitia menyertakan dua kelas yang diikuti sebagian member SMM di antaranya sesi Murai Batu Ring Prameswari dengan harga tiket 1 juta rupiah serta Murai Batu Ring Jogja Istimewa harga tiket 1.5 juta rupiah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Keduanya menggunakan skema G-24 serta dimainkan pada sesi ke 7 dan 18. Terkait hal tersebut, pernah disinggung pada artikel sebelumnya, sebelum dimulai, panitia akan mengundi siapa saja juri yang bertugas.
Berbanding lurus dengan hal itu, SMM juga melakukan hal serupa, peserta akan diundi untuk mendapatkan tiket yang kemudian digosok melihat berapa nomer gantangan yang mereka dapatkan.
Sementara Abah Tatuk selaku ketua saat ditemui rekan media partner SMM berujar jika kedatangan mereka di Piala Raja Yogyakarta bukan demi ambisi hanya menyambung silaturrahmi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Kita juga apresiasi ada tiket G-24, makanya kita mau datang. Karena kita meneruskan cara yang kita pakai selama ini yakni hanya menyertakan 24 burung, makanya kita support panitia untuk hal tersebut,” ujar Abah Tatuk.
Bahkan di ujung percakapan tersebut Abah Tatuk berharap Piala Dunia-nya lomba burung itu untuk kedepannya bisa balik lagi ke Prambanan.
Lepas dari itu, DX 87 gaco Andri Bolang Ngawi benar-benar main sapu bersih dengan juara 1 di dua kelas yang diisi member SMM tersebut.
Sementara amunisi Kaji Taufan Gresik bernama Bento sukses jadi runner-up sesi yang kedua bertajuk Jogja Istimewa. “Alhamdulillah mau jalan, soalnya tadi sempat agak takut ketika pemain kelas sebelumnya lalu lalang tidak langsung meninggalkan lokasi begitu penjurian selesai,” ujarnya.
Sedangkan Terpesona Bambang Honda meraih posisi ke 6 serta ada Yoga Arafat dengan gaco yang diganti namanya oleh Abah Tatuk dengan sebutan Bali Dancer nangkring pada urutan 7 sesi Prameswari.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.