Memanipulasi surat sertifikat jalak-bali sampai saat ini masih saja terjadi. Iseng-iseng coba Anda jalan-jalan ke-pasar burung Pramuka Jakarta, lalu tanyakan apakah ada anakan jalak bali yang dijual dengan sertifikat resmi dengan harga miring? Pengunjung akan dipertemukan pada salah seorang pemilik kios di salah satu sudut pasar.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Mau jalak bali bersertifikat, yang harganya lebih murah bisa hampir separuh dari peternak pada umumnya, ada di sini,” bisik sang calo yang rnengarahkan pada salah satu kios di pasar tersebut.
Lho kok bisa, jangan-jangan sertifikat bodong? Bila dilihat sepintas, surat sertifikat tersebut tampak asli, tertulis nama usaha penangkarnya.
Seperti halnya data yang ditemukan Agrobur di lapangan, ada dua buah surat sertifikat atas nama ” UD Berkah Jaya” Bird Farm sebagai pihak penangkar. Lengkap dengan nompr SK ijin penangkaran segala serta tanda tangan Kepala Balai BKSDA Wilayah Jateng atas nama Ir. Titus Muladi Widjaya yang juga dilengkapi stempel lembaga tersebut.
Di sebelah kanan, tertulis nama pemilik usaha atas nama Slamet Riyadi selaku pemilik.
Namun, lucunya dari dua sertifikat yang dikeluarkan Berkah Jaya BF tersebut ada beberapa keganjilan, bila diperhatikan tampak sekali mencolok. Dari huruf ketikan, sertifikat pertama diketik dengan mesin ketik manual sedangkan satunya lagi menggunakan komputer.
Yang lebih parah adalah tanda tangan atas nama Kepala Balai BKSDA Jateng tersebut atas nama Ir. Titus Muladi Widjaya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dari dua contoh sertifikat aspal tersebut, namanya tetap sama tapi tanda tangannya berbeda. “Kan aneh, namanya tetap sama tapi tanda tangannya berlainan, masa iya tanda tangan bisa berubah-rubah sangat mencolok,” ujar Drs Sukardi, Ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB) dengan nada kesal setelah menemukan sertifikat aspal dari operasi pasarnya.
Begitu juga alamat email yang tertera di bagian sertifikat tersebut tertulis Email: berkahjaya@yahoo.com, namun setelah ditelusur alamat tersebut ternyata sebuah usaha material bahan bangunan.
Perbedan antara sertifikat aspal, di urutan data burung tidak selengkap sertifikat yang dikeluarkan Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB), di situ lengkap mulai dari nama usaha penangkaran/bird farm berikut alamat lengkap, nomor sertifikat, nomor cincin, tanggal lahir, generasi, jenis kelamin, asal usul hingga nomor transponder.
Sedangkan produk aspal tersebut tidak tertera alamat usaha peternak tersebut.
Siapa yang paling dirugikan? Tentunya penangkar yang sudah memiliki ijin dan bersertifikat resmi. Karena harga jual di pasar gelap, nilai jualnya jauh lebih miring ketimbang harga resmi.
Kalau harga resmi anakan jalak bali anakan dibanderol Rp 12 juta/pasang. Untuk anakan jalak bali bersertifikat aspal bisa jauh lebih murah, cuma Rp 8 juta sepasang. Dan itu pun bisa dinego. Harga yang tidak standar ini tentunya cukup meresahkan para peternak resmi.
Bahkan jual beli sertifikat ini juga cukup meresahkan. Sertifikat aspal diburu umumnya banyak dibeli kalangan peternak jalak bali illegal. Cukup dengan membeli Rp 250 ribu/ selembar sertifikat anakan jalak bali sudah bisa dijual-belikan terutama kepada penggemar pemula yang masih awam. Burungnya asli, sertifikatnya palsu.
Itu sebabnya, Sukardi mengingatkan, bagi kalangan peminat jalak bali jangan hanya terpaku pada surat sertifikat semata, tapi juga harus jeli asal usulnya.
Alangkah lebih baiknya konsultasikan ke sesama teman-teman peternak yang sudah tergabung di paguyuban resmi.
Sementara itu Mas Samino, pemilik penangkaran jalak bali Lintang Songo yang sudah memiliki ijin penangkaran dan ijin komersial mengatakan dia sudah tahu akan hal itu sejak lama.
“Ya itu tentunya akan menyulitkan pemilik jalak bali bersertifikat palsu nantinya. Sebab, ketika dia akan menjual lagi burungnya, tentu harganya jadi jatuh. Atau bahkan, kalau ketahuan aparat, bisa-bisa burungnya disita,” kata dia kepada Om Kicau.
Berkaitan dengan hal itu dia mengingatkan agar pembeli jalak bali meneliti lebih jauh asal-usul burung yang dibelinya agar tidak menyesal di kemudian hari.
Oke, sekadar saran, kalau Anda mau belajar beternak jalak bali dan mendapatkan anakan jalak bali yang bagus bersertifikat aseli, silakan meluncur ke website LintangSongo. Com. (Agrobur-Om Kicau)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
saya ada jalak bali super gacor, peminat bisa hub ke 081218530521
LintangSongo. Com kok gak bisa di buka…………
solonya mn om?
Burung Jalak Bali (Leucopsar rotschildi) adalah burung yg dilindungi sehingga peredarannyapun harus dilengkapi Sertifikat dan SAT-DN. Kenyataannya banyak beredar sertifikat aspal dan ring bodong, oleh karena itu sebelum membeli burung Jalak Bali kenali dulu penangkarnya dan cari info lewat komunitas burung sehingga setelah deal tidak terjadi penyesalan, hal ini krn ada penangkar yg memberlakukan istilah (tp sudah menjadi sistem) yaitu “Jual Putus). Nah pada saat pembeli claim atau mau tukar….boleh..boleh saja tapi tambah 1 atau 2ekor anakan padahal burung yg baru belum tentu cepat produksi……terus kapan lunase…
Salam,
PD.Jalak Bali.
Bukit Pamulang Indah,Blok.A 19/5
Pamulang-Tangerang Selatan.
telp.02192622622 / 085692611611
Wehehehe, terima kasih Om Heru APCR.
apabila berhasil ternaknya habis berapa pengurusan untuk komersilnya
serius saya mau beternak burung jalak bali yang resmi
Mas, kalo mau ternak Jalak Bali nanti bisa kami bantu pengurusan ijin penangkaran dan juga indukan yg resmi tentunya dgn closed ring kecil dan sertifikat asli (bukan scan).
Halah Om Heru, hehehe. Kirim artikel soal penangkaran Om ke saya deh….
mas bisa saya dapatkan jalak bali ga dan dengan harga berapa satu ekor’y kalau bisa saya dapatkan??
NGOMONG2 TERNAK JALAK BALI SAYA JUGA MINAT GIMANA UNTUK MENDAPATKAN 1 PASANG JALAK BALI YANG BERSURTIFIKAT RESMI DAN GIMANA CARA PENGURUSAN SURAT IJIN PETERNAKKANNYA
Bida didapat burungnya dan juga penjelasan masalah itu di Lintang Songo BF Solo. Kontak Mas Samino di nomer HP +628122650827