Di forum KM, Om Arkan Rusdy menulis dengan sukses uneg-uneg saya sepulang dari nonton gelaran KicauMania.Org Cup III. Salah seorang bangkotan KM ini menulis begini:
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Wah kemaren pas lomba burung pada terpesona ketika mendengar pentet membawakan lagu suara Belalang dengan panjang dan berulang-ulang dan bahkan sedikit sekali variasinya dan ternyata koncer……. di lain kesempatan saya mendengar suara MB dominan cililin panjang dan berulang-ulang dan ternyata koncer juga……
Pas kemaren ketemu Om Duto di KM cup III, beliau menyatakan kalau variasi untuk burung tertentu itu omong kosong kalau dinilai…… dan saya sangat setuju. Memang waktu penilaian dan metode lomba yang menghambat juri untuk menilai variasi lagu burung.
Pada hampir semua burung tonjolan ini sangat dominan dalam penilaian…… Pentet yang nembak suara belalang berurutan dan panjang….. bisa ditebak hampir pasti juara. Anis Merah teler dengan besetan CJ dan LB dikeluarin dengan keras dan jelas….. lebih menarik untuk dinilai daripada ada isian branjangan, srindit, rio-rio, prenjak padi, cucak rawis di lagukan secara bervariasi. Dan itu terjadi terhadap hampir semua jenis burung……….
Intinya saya sependapat dengan Om Duto……… variasi dalam lomba burung sangat tidak penting…….. yang penting adalah tonjolan dominan master jenis tertentu….
Kecuali Lomba burung jenis kenari di PABURI…… ini masalah lain karena mereka mempunyai kreteria yang berbeda dan waktu penilaian yang berbeda pula.
Bagaimana menurut kawan-kawan KM semua??
Monggo dilanjut
rusdy
Menanggapi hal itu, ya sudah pasti, banyak yang setuju tetapi ada juga yang tidak setuju dengan memberi “catatan”.
Nah dalam hal saya, maka saya menanggapinya demikian:
Ya, dari dulu ketika trend sudah berubah seperti sekarang ini (mulai awal 2000-an) maka saya sudah berpendapat: VARIASI LAGU ITU NONSENSE … ALIAS OMONG BESAAAARRRRR!!!
Oleh karena itu saya tetap berpendapat, kalau mau ngisi burung, kasih saja suara monoton sedari burung mulai dimaster, misalnya pakai suara Cililin saja atau lovebird saja.Nah ketika sudah fasih dengan lagu itu, baru “digelenderkan” dengan berbagai suara atau lagu variatif. Tujuannya bukan agar burung itu MENIRU lagu yang variatif tetapi sekadar MENGENAL banyak lagu lain sehingga tidak terheran2 ketika turun di lapangan dan mendengar banyak suara yang variatif.
Kebanyakan BURUNG BENGONG di lapangan bukan karena takut suara burung lain, tetapi dia diam karena menyimak lagu2 yang terdengar baru di telinga (contohnya ya seperti kalau Akang Arkan Rusdy mendengar lagu campur sari yang baru, dia akan cuma diam manggut2…. lalu….. setelah paham maka akan nyanyi lebih keras ketimbang siapapun. Atau juga kalau Wak Haji Arkum mendengar lagu barunya Wak Haji Oma Irama… persislah
)Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Percaya nggak percaya, lagu monoton yang mbeset keras… bakal lebih dihargai juri (nggak BnR nggak PBI… sama saja sami mawon)…
Lain masalahnya kalau mbeset tajam keras, tetapi lagunya begini “JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT…”. Nah yang ini langsung kena “dis” karena dikira penonton yang masuk kurungan dan teriak-teriak nggak tertib….
Nah bagaimana pendapat teman-teman? Ihik…ihik…
Salam mbusyeeeeetttt .. Salam dari Om Kicau…
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Artikele rodo edan ning masuk akal-masuk nalar,,Nderek idem wae,,,
Gantangan 30-50 bahkan ada yg nyampe 70,jurinya 5-6 orang,waktu 15-25 menit,,trus mau dengerin variasi suara tiap burungnya kpiye jal,,, arep di pantau sampe’ elek ya tetep susahhh! Kburu nancep bendera koncer masih Aja banding-banding wkwkwwwkk,,
huuufffttt ternyata di kota besar saja seperti itu apa lagi di nias pulau kecil sama… variasi burung tidak bernilai…
mungkin lebih baik me master burung dengan suara Ayam dan Beo saja sekalian di ajarin lagu 17 agustus biar juri bisa hormattt
salam dari nias buat om kicau….
kalo itu kriteria juri ya ikuti saja, siap2 masterin burung kita dengan lagu monoton tapi panjang dan menonjol
Kesalahannya sekarang cmn 1.. Dahulu kata om2 saya, profesi juri hanya digunakan sebagai sambilan dan hobby dalam pelestarian dan cinta burung.. Klo sekarang profesi juri sebagai pekerjaan dan mata pencaharian.. Jadi jelas kan bedanya.. Sapa yang tebal dia yang menang, ya kembali kepada citra upeti kompeni.. ha2.. Apalagi jangan sekali2 menurunkan burung yang tidak mewah dalam event lomba besar dan ngikut juragan besar.. Klo tidak, kita hanya menjadi penyumbang disana.. Salam Pemula
Saya bener2 kecewa dengan lomba burung yg diadakan oleh SRi Rahayu calon Wali Kota Malang di perumahan Sumpil Jl. Negara tgl 28 April 2013 kemarin, jurinya sangat gak adil dan menilainya acak2an spertinya yg di nilai punya orang2 tertentu sungguh mengecewakan banget, Masak Anis teler mancep sama nilainya dengan anis yg hanya loncat2 gak bunyi lagi, yg menyolok waktu Lomba Murai Batu mungkin udah gak tahan lihat perlakuan para juri yg gak adil sempat melayang sebuah kursi tinggi ke tengah area lomba berlangsung, Gimana jadinya klo para juri ini meramba ke tempat2 lomba lainnya apa ga runyammmm….
Saya bayangkan kalau MB di rumah kerjaan nya nembak cililin dari pagi sampai sore, langsung tukar cililin asli yg berjambul saja volumenya rata2 diatas suara jiplakan si MB,. atau yang nembak lovebird seharian, mending beli 5 lovebird yang pasti lebih berisik, lebih murah dan meriah lah. Tapi jury cuma ada maks 15 menit utk 30 burung saja misalnya, artinya 30 detik/burung, bagmn mau mantau dengan benar? itulah akibat kommersialisasi yang kelewatan, toh pemiliki burung gak peduli juara atau tidak, yang penting hadiah nomer 1 nya dia yang bw pulang, woallahhhh mak……..
Semua pasti punya prinsip masing masing,.,,., menurutku tonjolan yang paling penting dalam lomba, tapi kalo sering ngetem ya gak masuk bro..,,,, misalnya ada 2 burung sama ngerollnya ya dicari tonjolan apa yang volumenya paling keras,.,.. Tingkat speednya juga di ukur.,.,., Dalam suatu lomba Juri jangan keburu buru memutuskan.,.,. Perlu waktu yang lama untuk memastikan burung itu bagus apa tidak.,.,
Wah,,,kelihatannya ada satu lagu yang meskipun tidak monoton, tapi prosentase kemenangannya lebih besar dr variatif lagu lain nya…adalah : ” Bos…titip gopek ya, jadi in no 2 jg gpp….”…
maf cuma usul. bgmana kl lomba brung tuw kriteria penilaian dbuwtkan poin2nya msl tembkan,variasi,durasi,kondsi/visual brung,sangkar dll.nah dri itu diambil rata2 dri jmlh nlai tiap point tpi kkrganya yaitu kndala wkt gmana om2 maf cuma usul lho.sma mw nya sbnrny yg menjadi dy trik/tjuan bwt ikut lmba itu apa
komentar nya cuma ngakak aja om ah hahahaha…..
btw paket udah nyampe om, terima kasih om duto…
KL ANE GA IKUT2AN,SALAM BUSYYEEEEEETTTTTTTT AJA DAH…….WKWKWKWKWKWK
Tonjolan lebih memukau, variasi banyak tak ada tonjolan ya mau gimana . hehe
setuju banget dg om duto. kenyataan di lapangan emng demikian
harusnya smakin bnyak variasi/lagu yg d’bwakan smakin bnyak jg nilai pluznya …dan yg terpenting juri haruz menghargai dong usaha siburung, gk gampang lhoo burung niruin suara selain suara aslinya….ane gk setuju dgn suara wajib dan haram …….
setuju om…..padhl smakin byk variasi kn brrti burunnya cerdas…IQ diatas rata2…harusnya juara..bukan yg monoton…brarti tuh burun bego.. mendin lombanya khusus cuma celilin sama lomba belalang aja…bukan lomba burun berkicau.
MB temen tiap lomba cuman LB aja nonjol, kok koncer, sy pun heran kemudian sy berpikir tonjolan monoton tapi jelas suaranya lebih dinilai daripada variasi yang hanya sebentar2 aja, makanya temen2 law memlihara burung, hrs diniatin dr awal, untuk lomba atau utk burung rumahan, jangan salahka juri doooong……………………, jurikan lebih mudah menilai 1+1 = 2, daripada 1+2+3+4+5+8+6×5+4×3+4= ?, mungkin itulah logikanya heheheheheheheehe………………………..
Hehehe, terima kasih komentarnya. Bisa juga memang seperti itu.
nah itu kriterianya tinggal ikutin aja
duch mangap nich om duto, numpang lapak, habis uda nyari di galeri burung nda ada yg punya
CARI : burung master/isian yang lagunya “JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT… JURI BUSYEEEETTTT…”. burung jantan/betina, burung jinak…rajin bunyi….fisik burung panjang….kaki hitam boleh,putih juga boleh……diutamakan ada ring dan sudah ngevoor. harga nego. thanks om Duto.
salam manis buat Om Duto n Kang Arkan
salam “BUSYEEEETTTT….” buat juri
sistem nominasi bisa mengurangi kemungkinan burung “asal teriak “yang menang
1.tugas juri gampang beneeer,semua org bisa jd juri. 2.sistim penilaian yg begono trendnya ga bakal awet. 3.peliara cililin,lovebird atau belalang aja 4.atau peliara jangkrik aja sekandang ,murah n jauh lebih rame dijamin ga ada ngetem ga kalah MONOTON
Mana nih komentar dari juri? Biar fair koment dr temen2 harusnya ada juri yg kasi koment juga.
juri manaberani komentar merekakan yg penting dapat duit apalagi kalau ada pesanan alias maklarrr tau sendiri dah
mas..mas..,jgn ngomong gitu donk…nanti ada yang ngerasa, hik..hik..
ya di suruh kasih sisi tv di setiap kandang nanti kan si koment
wkwkwkwkwkwkwkwk…hahahahahahahaha….ketawa jungkil…jungkil….sambil megangin perut…..salam busyeeeeeeeeeettttttttttttttt…………..omm