Kartasura, Jumat 17 September 2010 sore hari menjelang hujan deras. Mas Taufik dan Mbak Yuni dari Kunden, Karanganom, Klaten datang ke rumah dengan dua berita. Kedua berita itu sama-sama mengejutkan. Berita pertama adalah tentang terjadinya perkawinan antara anis kembang dan anis merah yang dia tangkarkan. Tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali. Karena itu dia sempat mengabadikan momen tersebut dengan kamera HP.
Tentang berita kedua, nanti akan saya ceritakan setelah saya mencari tahu, apa yang sesungguhnya terjadi karena cerita ini menurut saya penuh misteri. Ya maaf saja, cerita akan saya tulis setelah informasi yang saya dapatkan cukup untuk membuat sebuah “cerita misteri dari dunia burung” hehehe.
Oke sakarang soal penangkaran anis kembang dan anis merah ini dulu ya…. Seperti pernah saya tulis sebelumnya, berangkat dari iseng Mas Taufik ini mencoba menangkarkan jantan anis kembang dengan betina anis merah. Cerita lengkap “pendahuluan” tentang ini sudah saya tulis di artikel “Kalau Anis Kembang dan Anis Merah dikawinkan maka hasilnya…”
Datang ke rumah pada Jumat sore hari itulah Mas Taufik dan isteri membawa foto-foto penangkaran eksperimennya. “Perkawinan tidak hanya sekali Om bahkan berkali-kali,” kata Mas Taufik yang dibenarkan Mbak Yuni, isterinya.
Kemudian berceritalah dia bahwa si betina sudah tidak galak lagi seperti pada bulan-bulan awal dijodohkan. Heheh, ceritanya dia sudah siaplah menerima kehadiran si burung belang-belang bernama anis kembang. Pasangan burung beda subspesies ini sangat akur dan mulai suka bersama-sama menyusun sarang dengan rapi.
Harapan Mas Taufik dan Mbak Yuni yang sudah sukses menghasilkan anakan dari menangkar murai batu dan cucakrowo ini tentu membuncah. Mereka tentu berharap anis merah segera bertelur. Soal meneteas atau tidak, jadi seperti anis merah atau anis kembang anakan-anakannya, tentu saja wallahu’alam.
Tetapi cerita Mas Taufik dan Mbak Yuni tentang penangkaran eksperimennya ini harus berselang-seling dengan cerita lain yang menurut kami bertiga masih penuh misteri. Cerita apa itu? Tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas, kita nikmati dulu foto-foto keakraban antara anis merah dan anis kembang di bawah ini. Karena saya tidak mau merusak cerita indah ini dengan cerita yang lain, hehehe. Suabaaar…
Salam eksperimen dari Om Kicau.





Wah..mantab neh Om Duto.terus gimana perkembangan nya sekarang Om? Apakah sudah mau beranak?
Update perkembangan nya dong Om,asli penasaran kira2 anaknya seperti apa ya.
Mantapppp…
koreksi dikit Om…AK dan AM ini beda species bukan subspecies…tapi masih satu genus yang berarti juga satu family…
sangat menanti hasilnya nih….keep update ya Om…
nuwun
Nambah Ah…usul nama buat anakannya: ANIS TAUFIK atau ANIS YUNI atau…terserah mas Taufik deh…hehehe…
Wah…. manteb euy, smoga sukses om… dulu saya perna coba kawinin AM jantan dan AK betina, tp sayang AK betina nya mati karena sakit.
jadi anis blorok dah…
wah ini yg ku tunggu2,ntr lairnya burung unta yg bs teler+ngerollll………..?tul gk om duto,he.he.he….PENASARAN ENTAR LAIRNYA/NETASNYA KY’ APA YA
om sy pernh jd btina kembang, jantannya merah. wkt itu pas lebaran 2008 netas satu ekor tp mati usia 4 hr. slajtnya tak mau lg.
mudah2an sukses degan expriment extreme ini sehingga menambah kekayaan fauna asli indonesia , bravo profesor taufik
luar biasa…jadi pengen lihat anakannya..
punglor kembang merah…wah bakal jd kelas baru tuh om!
Anakannya jadi anis macan barang kali ya ?
Wah salut, dan bertangan dingin….semoga sukses dan usul kasih nama “Kembang Merah”
waaaah,,,,,,bravo5,om kicauuuu,gregetan jd nya cepet2 mau tau hasil nye,slamat om,
Selamat ya om… semoga berhasil…
Wah kejadian langka nich he3x…. tolong kasih info perkembangannya nanti bagaimana ya om…..