Kenari Mr Green ditransfer Rp. 30 juta, tembus rekor Papburi Solo

Hampir bersamaan waktunya kabar itu datang. Om Puguh Laropstar, Ketua Papburi Solo,  mengirimi saya email hasil lomba kenari Papburi Q-Maxs 10 Oktober 2010 dengan bonus “info hangat” adanya transaksi kenari jawara Papburi Solo. Sekitar 10 menit sebelumnya, sang pemilik burung yang  mentransfer kenarinya menelepun saya. “Sedang apa ini Om? Ini Wenas…,” kata orang di seberang sana.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Ya, itu telepun dari Om Wenas, salah satu “suhu” pemasteran kenari di kawasan Soloraya. Setelah mengobrol soal HP-nya yang hilang sampai cerita “gegap gempitanya” lomba burung Owen Award, Om Wenas  mengabarkan bahwa salah satu kenarinya, Mr Green sudah ditransfer pemain kenari Kediri, Om Ferry.

“Ya kisaran Rp 30 juta Om untuk Mr Green dan blacktroath Panjul,” kata Om Wenas sambil menambahkan bahwa untuk harga Rp 30 juta itu, Om Wenas memberi bonus salah satu blacktroath andalannya selama ini yang diberi nama Panjul.

Sayangnya, karena setelah itu Om Wenas minta agar saya segera mengirim produk untuk stamina burung, saya malah lupa minta traktir untuk keberhasilan transfer Mr Green dan Panjul hehehe…. Nilai transfer itu, menurut Om Wenas merupakan rekor tertinggi burung Papburi Solo hingga saat ini. “Ya, sementara ini adalah rekor Papburi Om,” katanya.

Konfirmasi mengenai transfer Mr Green dan Panjul datang dari Om Puguh Laropstar. ” Berita lapangan tetapi  perlu konfirmasi dulu…. Kenari Pak Wenas diboyong ke Kediri oleh Ferry. Saya dengar nilainya sampai 30 juta tetapi rinciannya belum ada. Jagoan campuran impor, Panjul, kelihatannya juga diboyong Ferry,” kata Om Puguh via email.

Huaduh-huaduh… melayang lagi nih jagoan Solo ke kota lain. Siapa Mr Green? Siapa  Panjul atau siapa Om Wenas? Ya sekilas lihat bisa disimak lagi artikel saya yang satu ini (klik saja).

Membludak

Lomba Pabburi Solo, Minggu 10 Oktober 2010, di Ndalem Ngabean Baluwarti sendiri sudah bisa ditebak, sukses tiada halangan sesuatu apapun dan malah selalu menunjukkan peningkatan peserta. Untuk lomba semua kelas Q-Maxs misalnya, peserta membludak dan bahkan untuk anis merah terpaksa menolak peserta karena mengingat waktu.

Karena penonton juga membludak, sampai-sampai panitia harus menggelar tikar cadangan. Ya harap dimaklumi, bahwa lomba Papburi adalah lomba burung gaya lesehan dan menurut saya memang inilah lomba nyaman senyaman-nyamannya lomba burung. “Range sistem penjurian Papburi ditempel dan dibagikan pada pengunjung. Sejumlah teman yang bertugas juga menerangkan penerapan sistem penjurian dan semua peserta bisa menerimanya,” kata Om Puguh.

Lomba kali ini juga tergolong istimewa karena penuh nuansa batik selaras dengan pencanangan salah satu identitas baru Solo sebagai Kota Batik.

Paguyuban Penggemar Burung Kenari (Papburi) Solo dan Q-Maxs sukses menggelar lomba burung bertajuk Olimpiade Kenari di Ndalem Ngabeyan Kalitan Solo, Minggu 10 Oktober 2010.

Kenari Olimpiade

Dalam lomba kali ini, juga diterapkan penggabungan kelas pada kenari. Yakni penggabungan kelas kenari Kalitan dan Reguler menjadi Olimpiade Kenari. Sistem ini dimaksudkan sebagai penyatuan kelas kenari di lomba Papburi Solo yang sebelumnya ada pembedaan antara kenari besar dan kenari kecil.

“Ini merupakan proses evaluasi… berbagai pendapat sebelumnya memang sudah mengarah ke tujuan itu. Pertimbangan  lainnya  adalah sebagai reaksi akan asumsi sebagian penggemar yang menilai besarnya postur kenari mempengaruhi kualitas suara secara keseluruhan, pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini dibuktikan dengan maraknya berbagai persilangan kenari yang ternyata banyak juga kenari kenari kecil dan tanggung yang berprestasi,” kata Om Puguh.

Secara sepintas, lanjutnya, postur jenis besar memang lebih gagah dan mantab. Tetapi kenyataan di penggemar sebenarnya postur tanggunglah yang sering terlihat diminati karena dianggap sebagai standard ideal. “Pernyataan ini sebenarnya bisa diterima logika mengingat kenari besar kalah dalam kuantitas sedangkan kenari kecil kadang tidak begitu diperhatikan terkait dengan nilai jual.”

Lalu bagaimana jika dihubungkan dengan lomba? Lomba memerlukan beberapa kriteria kepantasan yang semuanya bisa didapatkan pada semua jenis kenari. Hanya saja hal ini memang perlu sebuah analogi yang tidak terpengaruh pada pendapat kebanyakan. “Semua perlu diuji dan dicobakan, dan semua punya peluang yang sama untuk menang.”

Sebagai reaksi pendapat di atas, menurut  Om Puguh, perlu kiranya ada sharing pendapat yang bisa menjelaskan bahwa sebenarnya kenari yang baik tentu mempunyai modal dasar untuk bisa bersuara panjang. Sedangkan isi variasi lagu dan kemampuan memaksimalkan volume, tegas Ketua Papburi Solo, merupakan proses dari usaha pemilik untuk memberikan kesempurnaan pada kenarinya.

JUARA KONTES BURUNG, PAPBURI SOLO- Q-MAX, 10 OKTOBER 2010

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.