Berikut ini adalah bagian pertama dari beberapa tulisan tentang Trend Burung Paruh Bengkok. Artikel-artikel ini diangkat dari tabloid Agrobis Burung edisi 566, Maret 2011 dengan beberapa editing seperlunya. Selamat menyimak.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Komunitas paruh bengkok makin banyak saja peminatnya. Jenisnya juga makin beragam. Mulai dari jenis kecil seperti parkit, lovebird dan lainnya hingga ukuran sedang seperti sinegal, sun conure, rosella, ringnec, betet, nuri dan sejenisnya hingga ukuran besar sekelas kakaktua african grey, bayan dan lain-lain. Bahkan ukuran extralarge atau lebih besar sejenis macau.
Namun, yang paling banyak dipelihara dan dijadikan unggas mainan di tanah air, jenis paruh bengkok kecil seperti parkit dan ukuran sedang yang digandrungi. Selain harganya relatif terjangkau, komunitas penggemarnya juga jauh lebih banyak ketimbang yang berukuran besar.
Menurut Purbawa dan Rudy Pelung penggemar paruh bengkok jenis kecil dan sedang, ada beberapa trend kontes untuk burung-burung paruh bengkok yang sudah diikuti kurang lebih 28 negara mulai dari audio (lomba suara), visual (warna bulu), lomba trick & trek, hingga dekorasi kandang sampai foto-foto unik. “Tapi di sini belum begitu popular, lebih dikenal lomba audio semacam lomba kicauan,” kata Rudy.
Kedepannya, menurut keduanya yang bakal rame kontes trik dan trek, semacam, ketangkasan burung yang sudah terlatih. Dan lomba semacam ini yang sedang dikembangkan Rudy Pelung dengan komunitas Society Parakeet-nya.
Trend ini pula yang memacu Purbawa, penggemar jenis paruh bengkok ukuran kecil dan sedang, mengembangkan jenis Lovebird, Valk, Parkit Holland, Sinegal, Green Check hingga African Grey di Qurota Bird Farm di kawasan Manggarai Jakarta Selatan.
Namun dari jenis-jenis tersebut baru Valk, Lovebird, dan Parkit Holland yang sudah banyak berproduksi. Untuk sementara ini produknya memang belum dipasarkan dan masih digunakan untuk kepentingan pribadi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dari jenis-jenis paruh bengkok ukuran kecil, nama parkit Holland yang kini sedang popular di kalangan penggemar jenis parkit. Kini di penangkaran milik Purbawa tidak kurang dari 50 kandang parkit holland yang berkembang biak.
Jenis ini mudah dikembangbiakan, harganyapun lumayan menggiurkan. Untuk saat ini harga pasaran parkit Holland dikisaran Rp 750 ribuan sepasang indukan. Itu yang warna standar, lain halnya kalau warna eksotik bisa dua kali lipatnya.
Saat ini, Qurota BF milik Purbawa sedang mengembangkan parkit Holland warna eksotik. Menurutnya, peminat jenis ini terbilang tinggi. Boleh jadi, karena fungsinya bukan hanya sebagai burung hias tapi juga bisa berfungsi sebagai ‘burung master atau isian.
Untuk mengembangbiakan jenis parkit Holland terbilang mudah, sama halnya jenis parkit pada umumnya. Kandang kawat ukuran 45 cm x 60cm x 70 cm sudah cukup untuk sepasang burung berproduksi. Yang penting, calon indukan berusia dewasa atau di atas 8 bulan.
Setelah ditentukan jantan betinanya, burung sudah bisa dijodohkan. Kandang kawat atau besi disusun menyerupai rak-rak. Golodok kayu seukuran 25 cm x 25 cm x 30cm ditempatkan dipinggir kandang sebagai tempatnya bertelur. Serbuk kayu dijadikan tempat sarangnya.
Indukan yang sudah jodoh akan kawin dan bertelur dengan jumlah relatif bisa 3-4 butir bahkan 5 atau 6 butir. “Ini indukan yang satu telurnya enam buti terus, menetas semuanya,” jelas Purbawa.
Untuk kebutuhan pakan cukup disediakan millet atau juwawut. Sebagai tambahan ekstrafooding diberikan kangkung atau jagung muda. Khusus kangkung diberikan di saat masa menjelang produksi karena bagus untuk pasangan yang siap produksi. Sedangkan jagung muda diberikan bilamana indukan sedang bawa anakan. (Bersambung ke Trend paruh bengkok bagian 2)
Artikel terkait:
Penangkaran untuk tekan penangkapan liar: Trend burung paruh bengkok (2)
Penangkaran perlu racik pakan sendiri: Trend burung paruh bengkok (3)
Jenis kelamin dan penjodohan: Trend burung paruh bengkok (4)
Asesoris, mulai dari harness sampai pampers: Trend burung paruh bengkok (5)