Ini adalah rangkaian artikel (lagi) tentang manfaat daun sirsak untuk penyembuhan kanker. Artikel ini dan 5 (lima) artikel lain berikutnya berikutnya adalah hasil liputan majalah Trubus dan ditulis di Majalah Trubus terbaru serta diupload di trubus-online.co.id.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Artikel pertama bertutur tentang pengalaman seorang penderita kanker, Hendarlin, yang sembuh dari penyakitnya berkat mengonsumsi daun sirsak. Semula, demikian pengakuannya, dia bukan orang yang percaya pada pengobatan herbal. Namun setelah melihat keampuhan daun sirsak untuk mengobati kanker, kini dia sangat percaya keampuhan herbal.
Bentuk kepercayaan Hendarlin terhadap herbal antara lain dengan menanam sirsak Annona muricata di halaman depan dan belakang rumahnya. Sembilan pohon beragam umur itu tumbuh subur. Selain untuk keperluan sendiri, ia juga memberikan daun tanaman anggota famili Annonaceae itu kepada kerabat dan tetangga. Hendarlin sendiri yang menanam bibit sirsak yang kini tumbuh 1 – 1,5 meter.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Pensiunan sebuah badan usaha milik negara itu menanam sirsak untuk mengobati kekecewaannya yang tak kunjung sirna. Dua tahun silam, istri Hendarlin, Tuti, berpulang ke pangkuan Tuhan setelah tujuh tahun berjuang melawan sel kanker payudara. Hendarlin menempuh berbagai jalan untuk menggapai kesembuhan istrinya. Namun, akhirnya seperti peribahasa Latin: homo proponit, sed Deus disponit, manusia berupaya, Tuhan yang menentukan.
Sesal kemudian
Saat kerabatnya positif kanker payudara, setahun setelah kematian istri, Hendarlin memberikan daun sirsak. Kondisi kesehatan kerabatnya terus membaik dan akhirnya sembuh. Sejak itulah ia percaya khasiat herbal, terutama daun sirsak sebagai antikanker. Namun, di sisi lain, betapa menyesalnya Hendarlin. Ia merasa “gagal menyelamatkan” istrinya. “Saya sangat kehilangan dia. Sungguh ia istri yang baik dan sulit untuk mencari orang seperti dia,” kata Hendarlin sembari berlinang air mata.
Penyesalan berkepanjangan itu karena Hendarlin merasa obat kanker ternyata murah harganya dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Namun, karena ketidaktahuannya, tentu saja alumnus Universitas Indonesia itu tak dapat memberikan daun yang kaya senyawa acetogenins kepada belahan jiwa. Senyawa itulah yang bersifat antikanker dan bekerja dengan menekan produksi adenosina trifosfat (ATP) di mitokondria. Akibatnya sel kanker kehabisan energi dan tamatlah riwayatnya.
Reni Hoegeng, anak Jenderal Hoegeng, mantan kepala Kepolisian, sejak Januari 2011 juga rutin mengonsumsi rebusan lima daun sirsak. Frekuensi konsumsi sekali sehari. Ia mengantisipasi serangan penyakit maut karena kerabatnya mengidap kista. Popularitas daun sirsak sebagai herbal antikanker memang menanjak pada empat bulan terakhir. Banyak orang kini mengonsumsi rebusan daun sirsak untuk mengatasi atau mencegah kanker, tumor, dan kista.
Padahal, semula masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya yang manis-masam dan kaya antioksidan itu. Daun sirsak hampir “tak terdengar” sebagai herbal antikanker, pada awalnya. Namun, kini kian banyak masyarakat memanfaatkannya. Meluasnya penggunaan daun sirsak mungkin karena masyarakat mudah memperoleh sediaan itu, murah, dan yang penting mujarab. Nelleke Sastromiharjo yang mengidap kanker otak, Titin Suprihatin (kanker payudara), Darma Adhi (kanker usus), dan Ng Tung Hauw (kanker pita suara) hanya beberapa pasien yang membuktikan khasiat daun sirsak.
Kesembuhan atau membaiknya kondisi kesehatan mereka memang bukan semata-mata karena daun sirsak. Kepedulian keluarga dan kerabat turut berperan. Itulah sebabnya di halaman sampul majalah Anda, terdapat pita berwarna lavender alias ungu muda sebagai simbol kepedulian terhadap pasien kanker. Kaum perempuan pada era Romawi kuno memanfaatkan bunga anggota famili Lamiaceae itu untuk mengharumkan air mandi dan pakaian di lemari.
Terkuaknya khasiat daun sirsak sebagai antikanker menambah khazanah pemanfaatan tanaman obat di tanahair. Sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki 30.000 spesies tumbuhan, lebih dari 9.600 tumbuhan berkhasiat obat. Namun, yang sudah kita manfaatkan baru 350 tanaman obat. Konsumsi daun sirsak secara rutin semoga seperti makna kata lavender – mencuci atau membasuh. Biarkan daun sirsak “membasuh” luka dan penyakit para pasien. (Trubus – Sardi Duryatmo/Peliput: Tri Istianingsih)
Artikel terkait:
- Juga sembuhkan kanker otak: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (2)
- Manjur juga obati kanker usus: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (3)
- Obati metastasis kanker pita suara: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (4)
- Gempur juga kanker payudara: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (5)
- Sirsak madu sulaeman: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (6)
- Kisah Shahnaz Haque dan Nyoman Nuarta atasi kanker: Lagi, cerita keampuhan daun sirsak (7)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Ijin copas artikelnya Om,sangat bermanfaat.Makasih, semoga Alloh membalas kebaikan anda
Silakan.
Ada berapa jenis buah Sirsak itu, Saya dengar2 ada pohon Srsak yang berdaun kecil dan berdaun Lebar, mana yang berkhasiat yang berdaun kecil atau berdaun Lebar ? atau kedua-duanya sama khasiatnya ? Dan mana yang lebih berkhasiast antara minum rebusan atau extract daun sirsak ?
Mohon penjelasannya dan saya tunggu balasannya, terima kasih.
artikel yang bagus, beberapa wktu lalu saya membuat air rebusan daun sirsak utk ibu saya. aku menyesal karna penyakitnya sdh terlanjur akut, dan allah pun berkehendak lain, DIA mengambil ibu saya. utk para sahabat yg menderita kanker segera ambil tindakan cepat. karena kanker sangat ganas.
terima kasih atas artikel yg bermanfaat ini.