Banyak hal yang menyebabkan penangkaran burung murai batu masih punya prospek yang bagus

Banyak pertanyaan kepada saya tentang prospek penangkaran burung. Yang paling banyak ditanyakan selama ini adalah penangkaran burung murai batu, lovebird, jalak suren, cucakrowo, dan jalak bali.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Dalam kesempatan ini, saya akan menulis mengenai prospek budidaya atau penangkaran burung dimulai dengan penangkaran burung murai batu. Dan selanjutnya akan saya tulis secara berturutan tentang penangkaran burung jenis lainnya.

Untuk penangkaran burung murai batu, menurut saya masih sangat bagus prospeknya. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

1. Pasokan menipis

Burung tangkapan hutan semakin menipis jumlahnya. Di alam, secara umum memang sudah mulai langka, baik karena penangkapan ataupun juga semakin berkurangnya lahan/habitat murai batu karena pembabatan hutan ataupun kebakaran.

Penyebab lain, munculnya pelarangan penangkapan dan jual beli burung murai batu, khususnya dibawa ke luar wilayah, di propinsi-propinsi tertentu yang selama ini terkenal sebagai wilayah penghasil burung murai batu.
2. Daya tarik murai batu

Secara gaya dan suara, burung murai batu termasuk salah satu burung favorit karena dia mau berbunyi setiap saat dengan gaya tarian yang khas. Orang akan lebih mudah mendapat response burung murai batu ketika menggodanya dibandingkan dengan ketika menggoda burung anis kembang atau anis merah misalnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

3. Burung hasil penangkaran mudah ditangani

Burung tangkapan hutan, secara umum relatif lama untuk segera bisa gacor. Sebab sebagaimana sering saya sebutkan, burung sehat pasti bunyi. Sehat dalam kaitan burung tangkapan hutan adalah “kesehatan psikis”-nya yang sering lama untuk membuatnya bisa benar-benar prima. Perlu waktu bahkan sering harus melalui sekali masa mabung dulu untuk membuat burung tangkapan hutan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan manusia (tidak takut dan gerabakan lagi berada di tengah-tengah keramaian).

Burung murai batu hasil penangkaran lebih cepat bunyi dan perawatannya pun relatif lebih mudah karena dia tidak memerlukan adaptasi berada di lingkungan manusia. Burung murai hasil penangkaran yang masih trotol saja biasanya sudah mulai ngeriwik dan ngeplong. Pada usia 9-10 bulan, burung murai batu sudah bisa diajak main-main ke arena latberan atau lomba.

Juga, burung murai batu hasil penangkaran lebih mudah dimaster sesuai dengan keinginan pemilik, apalagi kalau memasternya sudah sejak burung trotol atau bisa makan sendiri. Dengan pemasteran yang benar, burung bisa menyuarakan suara seperti yang kita inginkan.

4. Lomba yang kondusif

Para event organizer lomba saat ini mulai banyak yang membuka kelas ring atau kelas burung hasil penangkaran. Terlepas dari adanya burung ring bodong (burung tangkapan hutan yang diberi ring agar bisa ikut kelas burung hasil penangkaran), pembukaan kelas ring semakin memotivasi penghobi burung untuk memiliki burung hasil penangkaran.

Dengan beberapa alasan yang saya sampaikan di atas, maka menurut perkiraan saya, prospek penangkaran burung murai batu masih sangat bagus. Baik di waktu dekat-dekat ini maupun dalam jangka panjang di masa mendatang nantinya. (Bersambung)

Artikel terkait masalah penangkaran, lihat di sini.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895