Gambaran kemolekan kenari bongsor memang dapat membius sebagian kenarimania Indonesia. Digembar-gemborkan memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya volume lebih besar alias tembus, memainkan lagu lebih indah, atau lebih gampang dimaster.
Banyak pemain kenari, termasuk yang pemula, berlomba-lomba ingin punya kenari bongsor. Sebab imejnya memang gagah, dan tentunya juga akan bisa mengangkat gengsinya sebagai penggemar kenari “sejati”. (Cek juga artikel sebelumnya: Kenari kecil vs bongsor (1): Pasar lokal “dijegal”, trend disetir importir?)
Jadi, seperti sudah terjangkit virus yang isinya seperti ini, ”jangan mengaku kenarimania sejati kalau belum punya kenari gede”. Sebuah propaganda yang manjur dan berhasil. Dengan begitu, kita tak perlu heran bila untuk mendapatkan kenari bongsor mulai yang baru datang impor seperti YS atau YS lokal (ortunya impor tapi lahirnya di sini), hingga F1, F2, dan F3, para kenarimania rela inden.
Juri, bagaimana pun berusaha mengikuti trend atau selera kebanyakan kicaumania. Trend apakah itu postur maupun lagu, biasanya juga diarahkan oleh para tokoh atau bos pemilik burung juara.
Bila ada burung A yang sedang ngetop, sering juara, maka ia menjadi trend-setter, dan semua berusaha mengikuti A. Begitulah pola kerja pembentukan suatu trend bila digambarkan secara sederhana. Disadari atau tidak, kita semua bertindak juga telah disetir trend. (Bersambung ke Kenari kecil vs bongsor (3): Klasifikasi kenari sumir dan rancu)
Artikel terkait:
- Kenari kecil vs bongsor (1): Pasar lokal “dijegal”, trend disetir importir?
- Kenari kecil vs bongsor (2): Mengejar trend dan gengsi
- Kenari kecil vs bongsor (3): Klasifikasi kenari sumir dan rancu
- Kenari kecil vs bongsor (4): Lokal lebih rajin dan gampang tampil
- Kenari kecil vs bongsor (5): Juri enggan melirik kenari lokal?
- Kenari kecil vs bongsor (6): Para EO & kenari mania sepakat kelas dipisah
View Comments (5)
om bg rumus jitu buat naekin birahi betina,lg mulai ternak da kna halang nie -mumet- bnyk cr stndr da dcba.15 dr 20 cew blm mo nikah nie
Masa harus dijadikan 2 kelas utk lomba atau latber KN (kelas KN lokal dan kelas KN impor)?
Semua itu hobby aja, apapun kenarinya yg penting kerja di lapangan dan tentunya bisa menghibur majikannya dari segi suara, postur, gaya bernyanyi dan warna hehehe..
Serbuan KN impor memang menggila, sampai2 ada statement ”jangan mengaku kenarimania sejati kalau belum punya kenari gede”. Hingga harga kenari lokal pun ikut menggila dan susah membedakan F1, F2, F3, AF dan LoPer, Bombardir KN impor mungkin juga berdampak kepada breeder kenari lokal. Kembali lagi kepada si penghobby, punya KN untuk dinikmati sendiri, gengsi, mengikuti trend, keperluan breeding, ladang mencari uang (lomba), atau koleksi. Saya sendiri punya KN lokal hanya untuk kesenangan dan penghilang stress dengan kicauannya yang merdu :)
Saya hanya pemula yang hampir tidak pernah ikut latber atau lomba. Saya hanya penikmat burung kicau dan mendapat informasi dari omkicau.com serta rekan2 kicaumania.
Jadi, Apapun kenarinya yg penting semua senang :)
Salam kenarimania
mhn informasi untuk breading kenari F-1,F-2 dan atau mungkin YS dilokasi Surabaya,dimana ya???tlng info nya sekalian alamatnya lengkap ya...hee...hee..hee..trims
Mau beli kenari sepasang berapa ya yg bagus tapi murah.
Kalo ada sms ke 02197576776
Atau
kenari cewe yg bagus tapi murah.
Makasih
td sy bru ja ambil kenari cewe'...lokal 170...umur 7 bln..