Di blog ini Anda bisa menemukan beberapa tips memilih burung bakalan termasuk burung pleci atau kacamata. Tetapi ada baiknya Anda melihat tips pemilihan pleci dari pemain burung lainnya. Tentunya dengan harapan bisa menambah referensi ataupun sebagai perbandingan. Kali ini saya sajikan sedikit tips dari teman kita di Kotagede Jogja.Ya sebagaimana kita tahu, saat ini kelas pleci sudah sangat ramai dan merata hampir di semua daerah. Mulai latber hingga lomba besar, kelas pleci selalu dipenuhi peserta. Tak jarang, dalam lomba sekelas latber, pleci sudah dibuka sampai 3 kali.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sebelum ramai, dulu harga pleci ombyokan sekitar 5 ribu rupiah per ekornya. Kini harganya sudah naik sampai 3 kali lipat. Untuk yang sudah prestasi, bahkan bisa mencapai 30 juta rupiah. Harga ini mungkin tak terbayangkan beberapa tahun lalu.

Kaca mata/alis tebal. Penanda fighter
Chas. Burung fighter bunyi saat dichas.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Buah pisang. Sifatnya tambahan
Pleci piyik. Diambil saat masih lolohan, dengan induknya

Ciri-ciri pleci fighter

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Bagaimana kita memilih pleci yang fighter? Bisa dilihat dari ciri-cirinya. Kebanyakan pleci dijual masih dalam bentuk ombyokan. Cara mengamati yang fighter, adalah mencari yang paling sering bunyi atau gacor.

Menurut Kabul, pengorbit pleci dari Kotagede, Jogja, burung yang ketika bersama-sama atau berkumpul dengan banyak burung paling sering bunyi, adalah salah satu penanda burung fighter.

Bila penanda ini susah dikenari, bisa melihat ciri-ciri fisik. Mungkin lebih gampang, dengan melihat alis atau kacamatanya. Umumnya, yang fighter adalah memiliki alis atau kacamata tebal.

Selain dua dua ciri di atas, ditambahkan oleh Kabul, pleci yang fighter umumnya yang bodynya kecil. “Kebanyakan burung yang nampil di lapangan, sepanjang yang saya ketahui, umunya jenis yang kecil-kecil,” katanya kepada Waca yang melaporkan untuk OmKicau.Com.

Nah, bila ciri-ciri di atas sudah ketemu, dan burung dalam ombyokan, cara menangkapnya supaya tidak salah pilih, biasanya dengan cara menyemprot burung sasaran.

Namun, ada lagi cara yang lebih cerdas dan kemungkinan besar tidak meleset, yaitu membeli burung hasil pikatan atau jeplakan, bukan hasil jaringan yang kemudian diombyok.

Burung hasil pikatan bisa dipastikan burung fighter. Sebab dia mendekat atau mengejar burung yang digunakan sebagai umpan untuk bertarung. Dia bisa kena perangkap, atau bisa pula kakinya kena pulut atau perekat dari getah pohon yang sengaja ditempel di dekat burung umpan/pemikat.

Kuat dijemur

Biar pun burungnya mungil, tapi pleci adalah burung yang sangat kuat dijemur. Ia bisa dijemur klantang atau dipapar langsung pada sinar matahari, mulai pagi hingga siang atau tengah hari bolong.

“Tak perlu kuatir, sebab pleci memang sangat kuat atau tahan panas matahari. Di alam aslinya, pleci juga selalu menjemur diri,” ujar Kabul.

Menurut Kabul, cara menjemur pleci, umumnya dengan cara dijejerkan dengan sesama pleci, saling berdekatan. Tidurnya pun dibuat jejer. “Baru kalau kita pengin mendengarkan, burung kita jauhkan.”

Makanan utama pleci adalah kroto dan hongkong. Buah, apakah itu pisang dan pepaya, sifatnya adalah tambahan. Namun, burung-burung yang dari kecil sekarang mulai pula diberi voer khusus yang berbutir kecil, memang dibuat untuk burung-burung kecil. (Waca – Jogja)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.