Burung gajahan besar, burung kecuit hutan, burung Trinil-Lumpur Asia, burung cangak abu dan cangak merah diketahui banyak sedang singgah di Pulau Enggano selama masa migrasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Mereka tertarik singgah karena hutan di pulau itu banyak menyediakan makanan yang mereka perlukan.
Pohon ara–tumbuhan penghasil buah yang masih termasuk kerabat beringin– menjadi daya tarik utama bagi burung-burung migran untuk singgah di pulau yang berada di kawasan Bengkulu itu.
“Keberadaan pohon ara menjadi penentu bagi singgahnya burung-burung migran di Pulau Enggano karena buah pohon ini sangat menarik bagi satwa, termasuk burung,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Senin (04/06/2012), seperti dikutip Antara.
Disukai banyak burung
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ia menjelaskan, buah Ara dikonsumsi oleh 60 spesies burung termasuk lima jenis burung migran yang biasa singgah di Pulau Enggano.
Lima jenis burung yang suka singgah di pulau itu adalah burung gajahan besar (Numenius arquata), kecuit hutan (Dendronanthus indicus), Trinil-Lumpur Asia (Limnodromus semipalmatus), cangak abu (Ardea cinerea) dan cangak merah (Ardea purpurea).
“Tapi eksploitasi terhadap pohon ara semakin tinggi, terutama akibat pembukaan lahan untuk berkebun,” katanya.
Ia khawatir penebangan pohon ara secara tidak terkendali akan mengganggu migrasi burung dan mempengaruhi kelangsungan hidup burung-burung pemakan buah Ara yang endemik di Pulau Enggano seperti burung kacamata, burung celepuk Enggano, kuam kerdil, dan beo Enggano.
“Kami sudah mensosialisasikan kepada warga agar tidak menebang pohon ara karena ini sangat penting bagi satwa yang ada di pulau itu,” katanya. (*)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.