Salah satu gelaran rutin latihan burung berhadiah (Latber) yang selalu ramai di kawasan Jateng-DIY adalah Latber IKPBS Solo, tiap Sabtu mulai jam 12.00 di halaman belakang kantor Diknakeswan Jateng, Balekambang, Solo. Apa rahasia sukses mereka?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Peserta mingguan itu rata-rata bisa mencapai 600 ekor burung, sehinggga selalu ada saldo atau untung yang dimasukkan untuk kas organisasi. Untuk saat ini, tidak bisa dipungkiri bila latihan berhadah Ikatan Keluarga Pedagang Pasar Burung Surakarta (KPBS) memang yang paling ramai dan dijadikan panutan di kawasan Solo Raya.
Setiap Sabtu, peserta bukan hanya datang dari kota Solo saja, tapi juga dari kawasan Solo Raya seperti Klaten, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali. Bahkan, untuk even bulanan Sabtu pekan terakhir, datang pula dari kota lain seperti Jogja, Salatiga, Ngawi, Madiun, Magetan, dan tidak jarang para keurmaster dari Jakarta dan luar pulau juga datang untuk memantau burung-burung buruan.
Transaksi burung-burung jago, sering deal di tempat ini.
Kerja Keras
Apa yang dilakukan IKPBS sehingga bisa selalu ramai seperti sekarang ini? “Semua ada proses awalnya, sehingga bisa seperti sekarang. Jadi jangan hanya melihat hasil akhirnya sekarang. Dulu kami memulai juga dengan kerja keras, dan tidak mudah,” ujar Warjo, Ketua IKPBS.
Selama lebih dari setahun, para pengurus utama ibarat kerjabakti, bekerja tanpa honor. “Kami benar-benar mencoba melayani dan memuaskan para peserta. Ada dua hal utama yang paling sensitif, soal ketelitian dan keadilan dalam penjurian, atau orang-orang menyebut dengan istilah fairplay. Kedua soal hadiah. Hadiah kami memang tidak besar-besar amat, biasa, tapi kami berusaha konsisten untuk memberikan hadiah terbaik, dengan harga tiket yang terjangkau semua kalangan.”
Di IKPBS memang ada ketentuan soal potongan hadiah bila peserta jumlahnya tidak mencapai kuota, tapi semua itu dilakukan tidak serampangan. Kalau peserta minim, hadiah menyesuaikan. Pengertian menyesuaikan di IKPBS, semua uang hasil penjualan tiket dikembalikan semua untuk hadiah, panitia tidak mengambil untung, jadi bila dibandingkan dengan tempat lain, masih jauh lebih baik.
Dua hal di atas, menurut Warjo, adalah hal dasar yang akan membuat peserta menjadi setia untuk terus datang ke tempat latbernya. Hal berikutnya barulah menyangkut soal layanan peserta, kerja panitia yang rapi dan profesional. Mulai dari pembelian tiket langsung di lapangan dengan sistem acak, jadi benar-benar tidak bisa memilih nomor gantangan, kemudian pencatatan data juara, penyerahan hadiah baik berupa piagam maupun uang pembinaan yang cepat begitu sesi lomba selesai.
Penilaian prinsipnya memang tidak jauh beda dengan yang lain. “Tapi kami selalu mengutamakan fairplay, melalui kerja korlap. Jadi usulan koncer dari juri benar-benar akan kami cek ulang. Bila korlap menilai burung tidak layak, juri yang bersangkutan diminta untuk mencari burung lain yang lebih bagus dan lebih layak. Perlahan tapi pasti, kami juga terus membina dan mendidik peserta untuk tidak berteriak.”
Kerja sama media
IKPBS sekarang juga selalu menganggarkan untuk promosi melalui media massa, termasuk untuk pemuatan berita dan data juara. “Bagaimana pun, biar hanya sekelas latber, para juara akan senang pula bila bisa masuk media massa, jadi kami akan terus bekerjasama dengan semua media, termasuk jaman sekarang media online atau internet.”
Berkat kredibilitas selama ini dalam melaksanakan latber, IKPBS pernah dipercaya menggelar even besar misalnya Solo Kota Budaya 1 dan 2, Gubernur Jateng Cup, Djarum 76 Cup, Disnakeswan Jateng Cup, dan lain-lain.
Untuk latber bulanan pada Juni 2012 ini, akan jatuh pada Sabtu 23 Juni yang akan datang mulai jam 12.00. Anda penasaran seperti apa ramainya even IKPBS dan benarkah mereka bekerja dengan profesional, silakan datang dan buktikan sendiri ke kawasan Balekambang, Surakarta. Bila tak sempat pada 23 Juni, juga bisa pada latihan biasa tiap hari Sabtu yang lainnya. (Waca Jogja)
Beberapa dokumentasi even lomba burung IKPBS (klik gambar untuk memperbesar tampilan):