Pesanan tiket banyak dibatalkan, Lomba KMB PBI Semarang sempat tersendat

Sekitar sepekan menjelang even Kicau Mania Bersatu (PBI), Samuel selaku ketua panitia harus dengan sabar memberikan penjelasan dan pemahaman kepada kicaumania yang hendak memesan tiket. “Kondisinya, waktu itu tiket memang sudah habis terpesan, saya juga rajin mengkonfirmasi ke pemesan yang sudah masuk, apakah tiket benar-benar akan diambil atau ada yang dibatalkan, sebab akan segera saya kasihkan ke peserta yang belum dapat bagian.”

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Hingga Sabtu 15 September 2012 malam, banyak peserta yang dikonfirmasi akan datang dan mengambil tiket pesanan. Karena itu, banyak calon peserta yang merasa sudah pasti tak kebagian tiket, akhirnya urung datang, atau datang tanpa membawa burung alias hanya untuk melihat-lihat saja. “Sebagian besar calon peserta yang tak jadi datang adalah dari blok tengah sini,” jelas Samuel.

Apa yang terjadi kemudian, pada Minggu pagi,  ternyata banyak peserta, khususnya dari blok timur, yang membatalkan tiket pesanannya. Ada yang pesanan hingga puluhan bahkan belasan tiket, kemudian hanya diambil satu- dua tiket saja, bahkan ada yang belasan tiket pesanan benar-benar tidak diambil semua.

Situasi ini yang membuat bagian tiketing pada Minggu pagi dibuat lebih sibuk, dan sempat menimbulkan ketegangan. Lomba pun dimulai lebih siang dari seharusnya. “Saya benar-benar mohon maaf, sebab sempat ada ketegangan gara-gara masalah tiket yang banyak dibatalkan, sementara yang membutuhkan banyak, semua terjadi dalam waktu hampir bersamaan di pagi hari. Hampir semua tiket yang di-cancel akhirnya memang terserap, tapi ya itu, menyebabkan adanya ketegangan. Karena itu, saya jadi tidak bisa ikut memantau jalannya penilaian di lapangan. Ketika ada komplain terkait dengan penjurian pun, saya jadi tak bisa langsung memberikan tanggapan, karena memang tidak tahu persis situasinya.”

Tetap teriak

Dari sudut pandang jumlah dan asal peserta, serta kualitas jagoan yang turun, even KMB bisa dibilang menuai sukses besar. Meski demikian, Samuel juga mengakui adanya sejumlah kekurangan, misalnya sulitnya mengkondisikan lomba tanpa teriak.

“Padahal sudah dibuat aturan hanya pemilik dan satu orang joki atau perawat yang boleh masuk ke lapangan dan kemudian melihat dari dalam ring satu, tetap saja tidak mempan, akhirnya semua kita suruh ke luar dari ring, supaya kalaupun tetap teriak, jaraknya relatif jauh sehingga tidak terlalu mengganggu konsentrasi juri yang bertugas.”

Selain itu, komplain terkait dengan penjurian juga masih terjadi, apalagi yang sekadar mengeluh atau menggerundel. “Saya atas nama panitia benar-benar mohon maaf. Mulai dari soal banyaknya pembatalan pesanan, hal ini memang membuat jalannya lomba menjadi sedikit terganggu kelancarannya. Dari sini, sepertinya model membayar di depan dengan cara transfer memang lebih bagus dalam hal mendidik pemesan benar-benar memang serius dan bertanggungjawab dengan pesanannya.”

Sejumlah burung papan atas memang turun di sini, dan sesuai dengan perkiraan, akan mendominasi kejuaraan. Misalnya kacer Satria Dewa milik Jimmy DS Surabaya, serta murai batu Super Bejo mlik Ming Basket. Keduanya, di Royal Cup Jakarta sepekan sebelumnya, juga memborong juara 1. Kacer top lain seperti Solo Berrick, Sakral, Melody, dan yang lain, harus mengakui keunggulan Satria Dewa.

Di anis merah, nama Andromeda dan Samudra milik Drs. Suprojo WS yang dikendalikan oleh Agus Nasa, Yayan, dan kawan-kawan sedang dalam perfoma terbaiknya, sehingga merajai kelas anis. Agus menyatakan siap kembali meraih prestasi di KMBB Surabaya, 30 September 2012.

Bila boleh disebut sebagai kejutan, mungkin di kelas cucak jenggot/kapas tembak dan kenari, sebab juaranya memang tidak jatuh ke tangan itu-itu saja, tapi ganti ke pemilik yang relatif pemula untuk kelas even PBI yang cukup besar.

Cucak Jenggot-Kapas Tembak dimenangkan oleh Fenomena milik M. Adrian Sukoharjo, yang biasanya susah menembus papan atas di even akbar milik PBI. Juara kenari milik Herdiyanto dari Wonogiri Timur dan Helmy Asalvo Jogja. Keduanya juga termasuk pemula untuk even segede KMB, dan mampu menyingkirkan sejumlah nama besar yang biasanya mendominasi even PBI.

Penjurian
Sementara itu menurut informasi yang diperoleh Om Kicau dari sejumlah peserta, penjurian dalam lomba kali ini masih perlu pembenahan. Selain dianggap juri tidak jeli, malah ada yang terang-terangan menyatakan jurinya “pilih kasih”.

Hal itu antara lain disampaikan Wawan, perawat murai batu Natalia yang kali ini absen dari 3 besar. “Wah Natalia kemarin dibunuh Om, padahal kerjanya ngedan banget. Penonton pun sudah pada nebak Natalia juarane, eh ternyata hanya dapat bendera C satu. Main yang kedua lebih edan lagi, tetap saja kalah. Waktu saya protes, ada juri yang jawab masak untuk ekor item bisa koncer. Sakit kan Om…PBI itu benere lomba kicau apa warna to Om?”

Mungkin Om Wawan tidak akan begitu merasa sakit hati seandainya juri menjelaskan tentang perbandingan performa tarungnya. “Lha kok sampai ada juri yang bilang begitu. Itu artinya kan sudah antipati duluan terhadap murai batu ekor hitam. Payah nih ada juri di lomba KMB yang seperti itu,” katanya melalui SMS kepada Om Kicau. (Waca-Jogja)

JUARA DI KMB SEMARANG 16 SEPTEMBER 2012

Silakan simak artikel lainnya:

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.